Bunga Bangkai Tumbuh di Bantaran Tukad Bindu
Pengunjung di Tukad Bindu, Kesiman, Denpasar sejak tiga hari lalu dikejutkan oleh penemuan tumbuhnya bunga rafflesia (bunga bangkai).
DENPASAR, NusaBali
Anehnya, bunga yang berukuran diameter 25 centimeter itu tidak berbau namun didatangi banyak lalat hijau. Selasa (20/11) kemarin, bunga tersebut sudah mulai layu dan dipagar oleh warga menggunakan bambu.
Salah satu warga setempat, I Made Gede Duaja mengaku sejak tumbuhnya bunga tersebut sama sekali tidak tahu jika itu bunga langka. Pasalnya tumbuhnya itu dikatakan seperti pohon ubi keladi. "Saya memang sering parkir dekat tumbuhnya bunga itu, tapi saya tidak sadar sejak lima hari lalu. Kemudian saat kembang-kembangnya baru saya sadar itu bunga bangkai," terangnya.
Duaja mengaku setelah sadar, ia langsung melaporkan kepada kepala lingkungan setempat. Supaya tidak dirusak oleh masyarakat atau pengunjung, pihaknya kemudian membuatkan pagar dari bahan bambu.
"Kalau berbau sih tidak, hanya saja lalat yang datang ke sana banyak sekali. Khususnya lalat warna hijau itu, selama saya tinggal di sini bunga semacam itu baru pertama kali saya lihat," terang dia.
Bunga yang dirasa cukup langkah itu beberapa warga langsung mempostingnya ke media sosial. Sehingga tak sedikit pengunjung yang ada di sana sengaja melihat bunga tersebut. Tampak juga beberapa orang mengambil kamera dan mengabadikan momen langka itu yang muncul di bantaran Tukad Bindu.
Duaja menambahkan, tumbuhnya bunga tersebut dikatakan pengaruh cuaca yang habis hujan dan kembali panas. Sehingga membuat bunga itu tumbuh ke permukaan lantaran lokasinya lembab dan berada di areal tegalan. Sampai saat ini bunga itu masih dipagari, dan dikatakan masih tetap hidup hingga tiga hari kedepan.*mi
Anehnya, bunga yang berukuran diameter 25 centimeter itu tidak berbau namun didatangi banyak lalat hijau. Selasa (20/11) kemarin, bunga tersebut sudah mulai layu dan dipagar oleh warga menggunakan bambu.
Salah satu warga setempat, I Made Gede Duaja mengaku sejak tumbuhnya bunga tersebut sama sekali tidak tahu jika itu bunga langka. Pasalnya tumbuhnya itu dikatakan seperti pohon ubi keladi. "Saya memang sering parkir dekat tumbuhnya bunga itu, tapi saya tidak sadar sejak lima hari lalu. Kemudian saat kembang-kembangnya baru saya sadar itu bunga bangkai," terangnya.
Duaja mengaku setelah sadar, ia langsung melaporkan kepada kepala lingkungan setempat. Supaya tidak dirusak oleh masyarakat atau pengunjung, pihaknya kemudian membuatkan pagar dari bahan bambu.
"Kalau berbau sih tidak, hanya saja lalat yang datang ke sana banyak sekali. Khususnya lalat warna hijau itu, selama saya tinggal di sini bunga semacam itu baru pertama kali saya lihat," terang dia.
Bunga yang dirasa cukup langkah itu beberapa warga langsung mempostingnya ke media sosial. Sehingga tak sedikit pengunjung yang ada di sana sengaja melihat bunga tersebut. Tampak juga beberapa orang mengambil kamera dan mengabadikan momen langka itu yang muncul di bantaran Tukad Bindu.
Duaja menambahkan, tumbuhnya bunga tersebut dikatakan pengaruh cuaca yang habis hujan dan kembali panas. Sehingga membuat bunga itu tumbuh ke permukaan lantaran lokasinya lembab dan berada di areal tegalan. Sampai saat ini bunga itu masih dipagari, dan dikatakan masih tetap hidup hingga tiga hari kedepan.*mi
Komentar