Dispar Genjot Pengembangan Home Stay
Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng terus berupaya untuk memaksimalkan sarana pendukung dalam pengembangan pariwisata.
SINGARAJA, NusaBali
Tak hanya melakukan perbaikan dan pemenuhan sarana prasara di destinasi wisata, Dispar kini sedang menggenjot pengembangan home stay (rumah tinggal untuk wisatawan) di desa wisata. Selain untuk pendukung pengembangan pariwisata, home stay juga menjadi alternatif untuk mendapatkan tambahan penghasilan bagi masyarakat. Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna dihubungi Selasa (20/11), mengatakan sesuai data terkini Dispar Buleleng, ada 60 home stay di 11 desa wisata di Buleleng. 60 home stay itu tersebar di enam kecamatan di Buleleng, meliputi Kecamatan Gerokgak, Banjar, Sukasada, Sawan, Kubutambahan dan Tejakula.
Salah satu desa wisata yang berkembang pesat dalam pengelolaan home staynya adalah Desa Munduk, Kecamatan Banjar, dengan 24 home stay. Selain itu, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan dengan 11 home stay. “Sebenarnya dari dulu sudah ada home stay yang dikelola masyarakat, tetapi belum maksimal. Tahun 2017, kami genjot lagi pembinaan dan pelatihannya,” katanya.
Sutrisna merinci tak hanya home stay yang mengalami perkembangan, jumlah desa wisata yang ditetapkan dalam SK Bupati Nomor 430 Tahun 2017 juga bertambah dari awalnya hanya 9, menjadi 31. Hanya saja sejauh ini yang sudah mengembangkan home stay baru 11 desa wisata.
Sutrisna mengaku sejauh ini Dispar terus melakukan pembinaan kepada desa wisata, bekerjasama dengan Undiksha dan SSTP Nusa Dua dalam pelatihan peningkatan keterampilan SDM pengelola home stay. Pelatihan itu secara berkala dilakukan oleh Dispar setiap tahunnya agar pengelola memiliki keterampilan untuk meningkatkan kualitas produk baik layanan secara tradisional maupun modern. Selain itu dengan pengelolaan yang baik dan benar juga akan berdampak pada peningkatan penghasilan keluarga. *k23
Tak hanya melakukan perbaikan dan pemenuhan sarana prasara di destinasi wisata, Dispar kini sedang menggenjot pengembangan home stay (rumah tinggal untuk wisatawan) di desa wisata. Selain untuk pendukung pengembangan pariwisata, home stay juga menjadi alternatif untuk mendapatkan tambahan penghasilan bagi masyarakat. Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna dihubungi Selasa (20/11), mengatakan sesuai data terkini Dispar Buleleng, ada 60 home stay di 11 desa wisata di Buleleng. 60 home stay itu tersebar di enam kecamatan di Buleleng, meliputi Kecamatan Gerokgak, Banjar, Sukasada, Sawan, Kubutambahan dan Tejakula.
Salah satu desa wisata yang berkembang pesat dalam pengelolaan home staynya adalah Desa Munduk, Kecamatan Banjar, dengan 24 home stay. Selain itu, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan dengan 11 home stay. “Sebenarnya dari dulu sudah ada home stay yang dikelola masyarakat, tetapi belum maksimal. Tahun 2017, kami genjot lagi pembinaan dan pelatihannya,” katanya.
Sutrisna merinci tak hanya home stay yang mengalami perkembangan, jumlah desa wisata yang ditetapkan dalam SK Bupati Nomor 430 Tahun 2017 juga bertambah dari awalnya hanya 9, menjadi 31. Hanya saja sejauh ini yang sudah mengembangkan home stay baru 11 desa wisata.
Sutrisna mengaku sejauh ini Dispar terus melakukan pembinaan kepada desa wisata, bekerjasama dengan Undiksha dan SSTP Nusa Dua dalam pelatihan peningkatan keterampilan SDM pengelola home stay. Pelatihan itu secara berkala dilakukan oleh Dispar setiap tahunnya agar pengelola memiliki keterampilan untuk meningkatkan kualitas produk baik layanan secara tradisional maupun modern. Selain itu dengan pengelolaan yang baik dan benar juga akan berdampak pada peningkatan penghasilan keluarga. *k23
Komentar