Logo Perpustakaan Digital Salah Tulis
Tulisan pada logo aplikasi perpustakaan digital yang dinamakan iBadung salah tulis.
MANGUPURA, NusaBali
Saat diperhatikan dengan seksama logo yang semestinya bertuliskan ‘Cura Dharma Raksaka’, justru tertulis ‘Cura Dharma Raksasa’. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung I Wayan Kristiani mengakui bahwa logo dimaksud memang logo Pemkab Badung. Istri Wakil Bupati Badung ini pun mengaku setelah melakukan pengecekan ternyata ada kesalahan tulis. “Saya salah lihat, terima kasih (atas koreksinya, Red),” ucapnya Kristiani, Rabu (21/11).
Atas kesalahan itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan rekanan untuk melakukan perbaikan secepatnya.
Disinggung mengenai respons masyarakat dengan hadirnya aplikasi perpustakaan digital, Kristiani menyatakan telah mengalami perkembangan yang pesat. Kini sudah banyak yang mendafartar untuk menjadi anggota. “Per hari ini (kemarin) sudah terdaftar 581 anggota. Dan peminjam buku sejumlah 595 untuk periode 20 September sampai 21 November,” tuturnya.
Sejauh ini tidak ada kendala yang berarti, hanya kurang sosialisasi dan koleksi buku yang masih sedikit. “Program ke depan kami akan menambah koleksi buku digital secara bertahap, dan sosialisasi lebih banyak ke sekolah dan masyarakat,” ujarnya.
Di sampingi itu, menurut Kristiani, juga tengah dikaji untuk mengupdate aplikasi iBadung khususnya terkait konten. Tujuannya agar lebih menarik masyarakat.
Untuk diketahui, aplikasi perpustakaan digital yang dinamakan iBadung, diluncurkan secara resmi oleh Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa pada September 2018 lalu. Melalui program ini diharapkan masyarakat semakin gemar membaca, karena bisa mengakses buku-buku yang diinginkan melalui smartphone, tablet, laptop maupun desktop dengan mendownload aplikasi iBadung di play store.
Pengguna smartphone dapat meminjam buku melalui aplikasi iBadung dengan waktu pinjam maksimal tujuh hari. Aplikasi perpustakaan digital ini merupakan yang pertama kali diluncurkan di Provinsi Bali. *asa
Atas kesalahan itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan rekanan untuk melakukan perbaikan secepatnya.
Disinggung mengenai respons masyarakat dengan hadirnya aplikasi perpustakaan digital, Kristiani menyatakan telah mengalami perkembangan yang pesat. Kini sudah banyak yang mendafartar untuk menjadi anggota. “Per hari ini (kemarin) sudah terdaftar 581 anggota. Dan peminjam buku sejumlah 595 untuk periode 20 September sampai 21 November,” tuturnya.
Sejauh ini tidak ada kendala yang berarti, hanya kurang sosialisasi dan koleksi buku yang masih sedikit. “Program ke depan kami akan menambah koleksi buku digital secara bertahap, dan sosialisasi lebih banyak ke sekolah dan masyarakat,” ujarnya.
Di sampingi itu, menurut Kristiani, juga tengah dikaji untuk mengupdate aplikasi iBadung khususnya terkait konten. Tujuannya agar lebih menarik masyarakat.
Untuk diketahui, aplikasi perpustakaan digital yang dinamakan iBadung, diluncurkan secara resmi oleh Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa pada September 2018 lalu. Melalui program ini diharapkan masyarakat semakin gemar membaca, karena bisa mengakses buku-buku yang diinginkan melalui smartphone, tablet, laptop maupun desktop dengan mendownload aplikasi iBadung di play store.
Pengguna smartphone dapat meminjam buku melalui aplikasi iBadung dengan waktu pinjam maksimal tujuh hari. Aplikasi perpustakaan digital ini merupakan yang pertama kali diluncurkan di Provinsi Bali. *asa
Komentar