nusabali

Diikuti 16 Sawa, Pitra Yadnya Jero Bendesa I Gusti Lanang Ungasan

  • www.nusabali.com-diikuti-16-sawa-pitra-yadnya-jero-bendesa-i-gusti-lanang-ungasan

Upacara Pitra Yadnya yang digelar oleh Jero Bendesa I Gusti Lanang Ungasan, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang dilaksanakan pada Anggara Wage Gumbreg, Selasa (20/11), diikuti 16 sawa, terdiri dari 9 sawa besar dan 7 sawa ngelungah.

MANGUPURA, NusaBali

Karya yang dipuput oleh Ida Ratu Peranda Griya Jumpung Wanasari, Tabanan, tersebut kategori besar menggunakan sarana lembu dan bade, serta melibatkan krama tiga banjar, yakni Banjar Wanagiri, Banjar Kerta Lestari, dan Banjar Kelod Ungasan. Krama yang datang menyemut di pengorong sebelum iring-iringan berangkat ke Setra Desa Adat Ungasan.

Tampak hadir Bendesa Adat Ungasan Wayan Disel Astawa dan salah seorang anggota DPRD Badung asal Ungasan Ni Ketut Suwena beserta beberapa tokoh lainnya.

Panglingsir Jero Bendesa I Gusti Lanang Ungasan, Ngurah Sumaryana, ditemui di sela-sela upacara memaparkan, upacara Pitra Yadnya ini diawali atur piuning, melaspas pengorong, ngulapin di setra dilanjutkan mendak toya ning, sehari sebelum puncak karya.

Ngurah Sumaryana mengatakan puncak karya diikuti oleh pasametonan Jero Bendesa I Gusti Lanang Ungasan serta krama sekitar. Selaku panglingsir pihaknya akan melanjutkan upacara tersebut ke atma wedana yang akan dilaksanakan pada Sukra Umanis Warigadean, 7 Desember 2018, dan sekaligus diikuti metatah anak-anak mereka. “Selanjutnya pada Redita Kliwon Sungsang (Minggu, 16/12) akan ada karya di merajan dan ngalinggihang,” ujarnya.

Sumaryana mengatakan selaku Warih Jro Bendesa I Gusti Lanang Ungasan mengaku bersyukur bisa melaksanakan upacara Pitra Yadnya bersama pasametonan di merajan Desa Ungasan. Upacara Pitra Yadnya tersebut dilaksanakan untuk almarhum Panglingsir Jero Bandesa I Gusti Lanang Ungasan I Gusti Ketut Mudiana diikuti sawa sameton lainnya dan sawa alit dengan jumlah 16 sawa.

“Melalui upacara ini kami selaku warih telah bisa melaksanakan kewajiban yang disebut dalam tri rna. Upacara ini rutin dilaksanakan setiap lima tahun. Harapannya, swadarma selaku warih sudah bisa berjalan,” tuturnya.

Sementara Kelian Banjar Adat Banjar Kerta Lestari Wayan Pica berharap Pitra Yadnya bisa berjalan lancar dan mencapai apa yang dituju, utamanya oleh pemilik karya. *po

Komentar