Forkomwil Puspa Bali Implementasi Program Three Ends di Desa Jungutan
Forum Komunikasi Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Forkomwil Puspa) Provinsi Bali mengimplementasikan program Three Ends dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.
DENPASAR, NusaBali
Berbagai kegiatan pun telah dilaksanakan sejak 25 Oktober 2018 lalu. Ketua Umum Forkomwil Puspa Bali, AAA Ngurah Tini Rusmini Gorda mengatakan, dipilihnya Desa Jungutan karena desa ini memiliki potensi wisata yang bagus namun belum digarap maksimal sehingga tidak ada pemasukan bagi desa untuk kesejahteraan masyarakatnya.“Selain itu, tingkat pendidikan warganya yang masih rendah dan kebanyakan mencari peluang pekerjaan di luar desa sehingga ada kecenderungan terdampak kasus trafficking,” ujar Tini Gorda di Denpasar, Rabu (21/11).
Forkomwil Puspa Bali melihat potensi dua lokasi wisata yakni Bukit Surga dan Bukit Cemara yang akan bisa menjawab persoalan ini. “Hendaklah perlu digarap secara profesional. Intervensi perlu dilakukan, agar mampu menumbuhkan sikap kewirausahaan keluarga yang ditandai dengan menguatnya rasa percaya diri, berkembangnya kreativitas, tumbuhnya inovasi, sehingga usaha-usaha yang mereka lakukan mampu meningkatkan sumber pendapatan ekonomi keluarga perempuan dan remaja dan juga agar usahanya berkembang secara berkelanjutan,” katanya.
Adapun kegiatan yang sudah dilaksanakan dari Forkomwil Puspa Bali di Desa Jungutan yakni, Pelatihan keterampilan pengelolaan desa wisata berbasis masyarakat yang dimotori oleh Lembaga Bantuan Hukum Bali Women Crisis Center (WCC), Workshop pengaruh minuman keras terhadap kesehatan dan Workshop pencegahan human trafficking Desa Jungutan oleh Pusat Kajian Perlindungan Perempuan & Anak Fakultas Hukum Undiknas, serta Workshop pemenuhan hak anak dan perlindungan anak yang dimotori oleh Yayasan Sukinah Bhawantu.
"Kami juga sudah adagendakan pelatihan pembuatan souvenir dari Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) dan Iwapi Bali. Namun belum bisa berjalan dikarenakan terkendala adanya pelaksanaan kegiatan adat di desa setempat," kata Tini Gorda sembari berharap kegiatan ini tetap berkelanjutan untuk menuju Desa Jungutan yang Jagadhita (Sejahtera dan Bahagia). *isu
Berbagai kegiatan pun telah dilaksanakan sejak 25 Oktober 2018 lalu. Ketua Umum Forkomwil Puspa Bali, AAA Ngurah Tini Rusmini Gorda mengatakan, dipilihnya Desa Jungutan karena desa ini memiliki potensi wisata yang bagus namun belum digarap maksimal sehingga tidak ada pemasukan bagi desa untuk kesejahteraan masyarakatnya.“Selain itu, tingkat pendidikan warganya yang masih rendah dan kebanyakan mencari peluang pekerjaan di luar desa sehingga ada kecenderungan terdampak kasus trafficking,” ujar Tini Gorda di Denpasar, Rabu (21/11).
Forkomwil Puspa Bali melihat potensi dua lokasi wisata yakni Bukit Surga dan Bukit Cemara yang akan bisa menjawab persoalan ini. “Hendaklah perlu digarap secara profesional. Intervensi perlu dilakukan, agar mampu menumbuhkan sikap kewirausahaan keluarga yang ditandai dengan menguatnya rasa percaya diri, berkembangnya kreativitas, tumbuhnya inovasi, sehingga usaha-usaha yang mereka lakukan mampu meningkatkan sumber pendapatan ekonomi keluarga perempuan dan remaja dan juga agar usahanya berkembang secara berkelanjutan,” katanya.
Adapun kegiatan yang sudah dilaksanakan dari Forkomwil Puspa Bali di Desa Jungutan yakni, Pelatihan keterampilan pengelolaan desa wisata berbasis masyarakat yang dimotori oleh Lembaga Bantuan Hukum Bali Women Crisis Center (WCC), Workshop pengaruh minuman keras terhadap kesehatan dan Workshop pencegahan human trafficking Desa Jungutan oleh Pusat Kajian Perlindungan Perempuan & Anak Fakultas Hukum Undiknas, serta Workshop pemenuhan hak anak dan perlindungan anak yang dimotori oleh Yayasan Sukinah Bhawantu.
"Kami juga sudah adagendakan pelatihan pembuatan souvenir dari Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) dan Iwapi Bali. Namun belum bisa berjalan dikarenakan terkendala adanya pelaksanaan kegiatan adat di desa setempat," kata Tini Gorda sembari berharap kegiatan ini tetap berkelanjutan untuk menuju Desa Jungutan yang Jagadhita (Sejahtera dan Bahagia). *isu
Komentar