Lahan Wantilan Pura Alit Beratan Diambialih
Lahan wantilan dijadikan taman, dan sebagai gantinya akan disiapkan pembangunan wantilan di sisi barat Pura Alit Beratan.
Dukung Penataan RTH Bung Karno
SINGARAJA, NusaBali
Lahan wantilan Pura Alit Beratan, di Kelurahan Beratan, Kecamatan Buleleng, segera diambilalih oleh Pemkab Buleleng. Rencananya, lahan itu akan dijadikan taman guna mendukung wajah depan dari ruang terbuka hijau (RTH) Bung Karno di Kelurahan/Kecamatan Sukasada.
Lahan tersebut bersebelahan dengan RTH Bung Karno dibagian Utara dekat dengan jalan raya Singaraja-Bedugul. Hal tu terungkap, ketika Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana bersama pimpinan SKPD melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) di wilayah Buleleng Tengah, (Kecamatan Buleleng, Kecamatan Sukasada, dan Kecamatan Banjar), Kamis (22/11).
Saat melihat perkembangan pembangunan RTH Bung Karno, Bupati sempat bernegosiasi dengan perwakilan krama pangempon Pura Alit Beratan. Informasi di lapangan menyebut, lahan yang dijadikan lokasi wantilan oleh krama pangempon Pura Alit Beratan merupakan aset Pemprov Bali.
Luas lahan itu diperkirakan hanya 3 are. Konon lahan tersebut, dulunya masih menjadi satu kesatuan dengan lahan Pemprov Bali, yang kini dijadikan RTH Bung Karno. Kemudian krama pangempon Pura Alit Beratan yang berjumlah 98 kepala keluarga (KK) memohon untuk dijadikan lokasi pembangunan wantilan. Saat ini, bangunan wantilan terlihat belum rampung.
Nah, dalam negosiasi itu terungkap, perwakilan krama pangempon Pura Alit Beratan, tidak mempermasalahkan lahan itu diambilalih oleh Pemkab Buleleng untuk kepentingan yang lebih besar. Hanya saja, pewakilan krama minta agar dicarikan solusi agar tetap bisa memiliki wantilan.
“Sebenarnya kami dalam paruman krama sudah sepakat kalau lahan itu memang diperlukan oleh Pemda, silakan saja, sepanjang ada alternatif lain untuk pembangunan wantilan. Nah tadi pak Bupati sudah memberikan alternatif akan dibuatkan wantilan di sisi barat Pura Alit Beratan. Ini sudah langkah baik untuk kepentingan bersama,” terang panglingsir krama pangempon Pura Alit Beratan, I Putu Wibawa.
Sementara, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menyatakan, lahan tersebut akan dijadikan taman untuk mendukung wajah depan dari RTH Bung Karno. Di samping itu, sebagai pintu masuk Kota Singaraja, lokasi tersebut harus terlihat rindang dan nyaman. “Kalau sekarang kan kelihatannya kurang rapi, nanti kami akan tata lahan tersebut. Supaya ada kesan lain, ketika orang memasuki Kota Singaraja,” ungkapnya.
Menurut Bupati, dirinya secara khusus akan mengalokasikan dana pembangunan wantilan bagi krama pangempon Pura Alit Beratan, dalam APBD Induk 2019 yang kini tengah dibahas. “Nanti kami carikan modelnya, apakah dalam bentuk hibah, atau pemerintah yang membangun, nanti diberikan pinjam pakai. Ini akan kami bahas lebih lanjut,” terang bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini. *k19
SINGARAJA, NusaBali
Lahan wantilan Pura Alit Beratan, di Kelurahan Beratan, Kecamatan Buleleng, segera diambilalih oleh Pemkab Buleleng. Rencananya, lahan itu akan dijadikan taman guna mendukung wajah depan dari ruang terbuka hijau (RTH) Bung Karno di Kelurahan/Kecamatan Sukasada.
Lahan tersebut bersebelahan dengan RTH Bung Karno dibagian Utara dekat dengan jalan raya Singaraja-Bedugul. Hal tu terungkap, ketika Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana bersama pimpinan SKPD melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) di wilayah Buleleng Tengah, (Kecamatan Buleleng, Kecamatan Sukasada, dan Kecamatan Banjar), Kamis (22/11).
Saat melihat perkembangan pembangunan RTH Bung Karno, Bupati sempat bernegosiasi dengan perwakilan krama pangempon Pura Alit Beratan. Informasi di lapangan menyebut, lahan yang dijadikan lokasi wantilan oleh krama pangempon Pura Alit Beratan merupakan aset Pemprov Bali.
Luas lahan itu diperkirakan hanya 3 are. Konon lahan tersebut, dulunya masih menjadi satu kesatuan dengan lahan Pemprov Bali, yang kini dijadikan RTH Bung Karno. Kemudian krama pangempon Pura Alit Beratan yang berjumlah 98 kepala keluarga (KK) memohon untuk dijadikan lokasi pembangunan wantilan. Saat ini, bangunan wantilan terlihat belum rampung.
Nah, dalam negosiasi itu terungkap, perwakilan krama pangempon Pura Alit Beratan, tidak mempermasalahkan lahan itu diambilalih oleh Pemkab Buleleng untuk kepentingan yang lebih besar. Hanya saja, pewakilan krama minta agar dicarikan solusi agar tetap bisa memiliki wantilan.
“Sebenarnya kami dalam paruman krama sudah sepakat kalau lahan itu memang diperlukan oleh Pemda, silakan saja, sepanjang ada alternatif lain untuk pembangunan wantilan. Nah tadi pak Bupati sudah memberikan alternatif akan dibuatkan wantilan di sisi barat Pura Alit Beratan. Ini sudah langkah baik untuk kepentingan bersama,” terang panglingsir krama pangempon Pura Alit Beratan, I Putu Wibawa.
Sementara, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menyatakan, lahan tersebut akan dijadikan taman untuk mendukung wajah depan dari RTH Bung Karno. Di samping itu, sebagai pintu masuk Kota Singaraja, lokasi tersebut harus terlihat rindang dan nyaman. “Kalau sekarang kan kelihatannya kurang rapi, nanti kami akan tata lahan tersebut. Supaya ada kesan lain, ketika orang memasuki Kota Singaraja,” ungkapnya.
Menurut Bupati, dirinya secara khusus akan mengalokasikan dana pembangunan wantilan bagi krama pangempon Pura Alit Beratan, dalam APBD Induk 2019 yang kini tengah dibahas. “Nanti kami carikan modelnya, apakah dalam bentuk hibah, atau pemerintah yang membangun, nanti diberikan pinjam pakai. Ini akan kami bahas lebih lanjut,” terang bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini. *k19
Komentar