Meski Berat, Bali United Tetap Targetkan Zona Asia
Situasi berat dihadapi Bali United, setelah di kandang sendiri kalah 2-5 dari Persebaya Surabaya.
GIANYAR, NusaBali
Namun skuat Serdadu Tridatu itu tetap memasang target masuk ke zona Asia. Hal itu berarti Bali United harus masuk tiga besar di klasemen di akhir kompetisi Liga 1. Meski saat ini masih di peringkat keenam dengan 45 poin, pelatih kepala Bali United Widodo Cahyono Putro menegaskan tetap mengincar target tersebut. Yakni, masuk zona Asia. Menurutnya, tim harus tetap fight dalam sisa pertandingan.
"Tapi fight tidak hanya diucapkan, harus dikerjakan. Kami memiliki peluang lolos ke AFC, dengan syarat peluang tim lain di peringkat itu kalah. Sekarang masih ada harapan," kata Widodo. Jumlah poin itu memiliki selisih empat dengan Persib Bandung di peringkat ketiga (49 poin). Namun, langkah yang dijalani Bali United dalam tiga sisa laga tidak mudah karena memiliki lawan tim papan atas.
Apalagi, Bali United bakal melakoni dua laga tandang, dan sekali laga kandang yang terbilang berat. Mereka bakal menjamu Persija Jakarta, dan melawat ke markas PSM Makassar dan Bhayangkara FC. Tim-tim lawan itu adalah klub empat besar saat ini.
"Memang berat harus melawan PSM, Bhayangkara, dan Persija. Tapi, kami harus bisa memenangi pertandingan. Seperti tahun lalu kami tidak menyangka menang melawan PSM di kandangnya," kata Widodo.
Sedangkan CEO Bali United, Yabes Tanuri, masih optimistis timnya bisa memenuhi target tersebut. Dia meminta kepada pemain untuk berusaha semaksimal mungkin mengamankan posisi di klasemen.
"Kami akan lihat dari pertandingan ke pertandingan dan berusaha semaksimal mungkin. Kami selalu berusaha mendapat jatah lolos ke AFC. Pesaingnya memang tidak mudah karena ada Persib, Persija, dan PSM. Saya tidak tahu nanti akan finis peringkat berapa," ucap Yabes Tanuri, di bola.com. Di satu sisi, peluang untuk lolos memang berat karena harus meladeni klub-klub itu. Di sisi lain, Bali United justru bisa menentukan nasib sendiri dengan hasil yang bakal diraih.
Sementara itu, Yabes Tanuri menyebutkan Bali United selangkah lagi akan menyelesaikan dua dokumen untuk mendapat lisensi resmi sebagai klub profesional AFC. Mereka diwajibkan memenuhi kriteria B dengan batas waktu 31 Januari 2019. Adapun dalam kriteria B yang belum terpenuhi, yaitu Duty to Notify Subsequent Events dan Duty to update Future Financial Information. *
"Tapi fight tidak hanya diucapkan, harus dikerjakan. Kami memiliki peluang lolos ke AFC, dengan syarat peluang tim lain di peringkat itu kalah. Sekarang masih ada harapan," kata Widodo. Jumlah poin itu memiliki selisih empat dengan Persib Bandung di peringkat ketiga (49 poin). Namun, langkah yang dijalani Bali United dalam tiga sisa laga tidak mudah karena memiliki lawan tim papan atas.
Apalagi, Bali United bakal melakoni dua laga tandang, dan sekali laga kandang yang terbilang berat. Mereka bakal menjamu Persija Jakarta, dan melawat ke markas PSM Makassar dan Bhayangkara FC. Tim-tim lawan itu adalah klub empat besar saat ini.
"Memang berat harus melawan PSM, Bhayangkara, dan Persija. Tapi, kami harus bisa memenangi pertandingan. Seperti tahun lalu kami tidak menyangka menang melawan PSM di kandangnya," kata Widodo.
Sedangkan CEO Bali United, Yabes Tanuri, masih optimistis timnya bisa memenuhi target tersebut. Dia meminta kepada pemain untuk berusaha semaksimal mungkin mengamankan posisi di klasemen.
"Kami akan lihat dari pertandingan ke pertandingan dan berusaha semaksimal mungkin. Kami selalu berusaha mendapat jatah lolos ke AFC. Pesaingnya memang tidak mudah karena ada Persib, Persija, dan PSM. Saya tidak tahu nanti akan finis peringkat berapa," ucap Yabes Tanuri, di bola.com. Di satu sisi, peluang untuk lolos memang berat karena harus meladeni klub-klub itu. Di sisi lain, Bali United justru bisa menentukan nasib sendiri dengan hasil yang bakal diraih.
Sementara itu, Yabes Tanuri menyebutkan Bali United selangkah lagi akan menyelesaikan dua dokumen untuk mendapat lisensi resmi sebagai klub profesional AFC. Mereka diwajibkan memenuhi kriteria B dengan batas waktu 31 Januari 2019. Adapun dalam kriteria B yang belum terpenuhi, yaitu Duty to Notify Subsequent Events dan Duty to update Future Financial Information. *
Komentar