nusabali

PKW Unud Kembangkan Budidaya Lele System Bioflok di Desa Rejasa

  • www.nusabali.com-pkw-unud-kembangkan-budidaya-lele-system-bioflok-di-desa-rejasa

Tim Program Kemitraan Wilayah Universitas Udayana bekerjasama dengan Pemda Tabanan dan bermitra dengan Universitas Dwijendra kembangkan budidaya lele sistem bioflok di Desa Rejasa, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

DENPASAR, NusaBali
Budidaya lele system ini dikembangkan karena budidaya ikan air tawar selama ini mengalami penurunan karena keterbatasan air di Mina dan kelompoknya Sri Jati Lestari.  Ketua Pelaksana Ir Ni Nengah Soniari, MP di Denpasar, Kamis (22/11) mengungkapkan, budidaya lele system bioflok dengan kolam terpal bulat ini sangat cocok dikembangkan di lahan sempit, hemat air, hemat pakan dan mempunyai daya tebar padat. Sehingga kelompok mina yang ada di desa ini  sangat tertarik untuk mengembangkan budidaya lele ini.

Melihat potensi yang ada, pihaknya melalui program PKW dari Kemenristek Dikti di Desa Jegu dan Rejasa melakukan melakukan bimbingan teknis selama tiga tahun dari tahun 2016 sampai 2018. "Potensi budidaya lele ini cukup menjanjikan, akan tetapi teknologi budidaya lele  tersebut belum dikuasai oleh masyarakat. Untuk itu tim PKW telah melakukan bimbingan teknis mulai dari pembuatan kolam, penyiapan pakan serta pemeliharaan hingga panen," ungkapnya.

Selain itu, ada beberapa program lain juga dilakukan di Desa Jegu dan Rejasa seperti pembuatan demplot padi organik untuk menunjang program beras sehat, pelatihan pembuatan pakan ternak, pembuatan abon lele dan jajan upakara. Soniari mengatakan, kedepannya kelompok budidaya lele di desa tersebut diharapkan mampu meningkatkan jumlah unit kolam mereka dengan memutar modal awal, sehingga ada peningkatan pendapatan yang nyata dan menjadi kegiatan sampingan yang menguntungkan”, tandasnya.

Kepala Desa Rejasa I Gede Wayan Wihastra, memberikan support dan menyambut baik kegiatan PKW yang dilakukan tim Universitas Udayana ini. Ia mengaku warga sangat antusias dengan inovasi dari perguruan tinggi. Sebelumnya budidaya dilakukan pada kolam beton yang membutuhkan tempat yang luas dan air yang berlimpah, tapi dengan teknologi ini semua hal tersebut dapat teratasi. "Kami berterimakasih, tim PKW sudah memilih desa kami untuk dijadikan wilayah PKW. Saya sangat antusias dengan teknologi baru yang bisa dan cocok diterapkan di desa. Saya berharap kedepannya dengan adanya pengembangan budidaya lele ini bisa semakin memajukan usaha desa," ujarnya. *mi

Komentar