nusabali

Dua Warung Makan Terbakar

  • www.nusabali.com-dua-warung-makan-terbakar

Kebakaran terjadi saat salah seorang karyawan mengganti tabung gas yang sudah kosong berukuran 12 kg.

Tabung Gas Disambar Api

MANGUPURA, NusaBali
Kebakaran melanda Warung Makan Geprek Mafia dan Warung Masakan Padang Ikonogo di Jalan Raya Kampus Unud, Banjar Suka Duka Celagi Basur, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Jumat (23/11) sekitar pukul 10.30 Wita. Titik kebakaran yang berada tepat di depan Rektorat Universitas Udayana, Bukit Jimbaran itu membuat kepanikan warga sekitar karena titik api berada di tengah deretan toko dan warung makan di kawasan itu.

I Wayan Sudiarta, salah seorang warga yang berada di lokasi kejadian mengungkapkan, kebakaran itu bersumber dari Warung Makan Geprek Mafia, milik Made Sariada. Titik api berasal di dapur yang berada di sebelah kiri belakang warung. Saat kejadian warung sudah mulai dibuka. Saat itu ada dua orang karyawan yang bekerja, satu perempuan dan satu laki-laki.

Informasi dari keduanya, ungkap Sudiarta, kebakaran terjadi saat salah seorang karyawan mengganti tabung gas yang sudah kosong berukuran 12 kg. Di dapur berukuran sekitar 2 meter x 2 meter itu terdapat dua buah kompor. Pada saat karyawan warung membuka salah satu regulator tabung yang kosong, kompor yang lainya masih menyala.

Nah, pada saat itulah api menyambar ruangan berukuran kecil yang penuh sesak dengan perabot dan bahan masakan itu. Kebakaran makin tak tertolong saat api merembet pada dinding triplek dan tiga tabung gas lainnya berukuran 15 kg yang berjejer di bawah meja dapur.

“Informasi yang saya tahu kebakaran ini terjadi berawal saat salah seorang karyawan menggantikan tabung gas elpiji. Saat mencabut regulator, salah satu kompor yang ada dalam dapur masih menyala. Saat itulah api menyambar tabung gas hingga terjadi kebakaran. Api makin membesar dan tak terkendalikan saat tiga tabung gas berukuran 15 kg lainya tersambar api,” tutur Sudiarta.

Lebih lanjut Sudiarta mengatakan, api membesar menghanguskan plafon hingga bubung rumah dan merembet ke Warung Masakan Padang Ikonogo yang berada di samping kanannya. Akibat rembetan api, menyebabkan rumah makan masakan Padang Ikonogo ikut terbakar. Meski tak menghanguskan seisi bangunan, namun warung masakan Padang ini mengalami kebakaran hingga 80 persen. Tak hanya itu, api juga menyambar atap kios yang berada di samping kirinya bagian belakang. Beruntung petugas pemadam kebakaran Kabupaten Badung cepat tiba di lokasi sehingga api dapat dijinakkan.

“Saat awal terjadi kebakaran tadi, warga yang di sekitar sini semuanya sedang mengikuti upacara ngaben. Yang ada hanya orang-orang yang di tempat julan ini saja. Beruntung tim pemadam cepat datang dan mampu mengatasi api, sehingga tak sampai menghanguskan lebih banyak kios dan toko yang berderet ini,” pungkasnya.

Victor Umbu Rato karyawan Warung Geprek Mafia yang saat itu berada di dapur titik awal api muncul, menceritakan, dirinya tiba di warung tempatnya bekerja sekitar pukul 09.00 Wita dan langsung bekerja memasak nasi. Pada saat bersamaan dia juga memasak gula. Karena gas yang digunakan untuk memasak nasi habis, Victor pun mengambil gas ukuran 15 Kg warna biru yang berada di pojok dapur untuk dipasang di soket kompor. Saat itu kompor yang satu lagi yang dipakai untuk memasak gula masih dalam keadaan hidup. Pada saat memasang, tiba-tiba gas yang dari dalam tabung keluar (bocor) sehingga disambaran api dari kompor yang masih nyala.

"Saya terkena sambaran api sehingga mengalami sedikit melepuh pada telapak tangan kiri. Saya panik dan sempat terjatuh di dapur. Kemudian saya berlari keluar dari dalam dapur. Saat saya sudah di luar saya dengar gas meledak dan api mulai membesar. Selanjutnya terjadi kebakaran sampai merambat ke Warung Padang di sebelahnya ini," tutur pria asal Reda Paba Desa Buru Kaghu, Wewewa Selatan, Sumba Barat, NTT ini.

Salah seorang karyawan warung Geprek Mafia yang mengaku bernama, Agustina Suhartini asal Sumba Tengah, NTT saat dimintai keteranganya mengaku tak mengetahui penyebab kebakaran itu. Tini mengaku saat itu dirinya tak berada di dapur. “Saya tak tahu awalnya. Saat itu teman saya yang cowok yang berada di dapur. Saya juga kaget melihat api membesar. Kami berusaha memadamkanya tetapi tidak bisa,” tutur Tini yang terlihat trauma.

Sementara itu, pemilik Warung Padang Ikonogo, Budari Oktarina juga mengaku tak mengetahui secara persis penyebab kebakaran yang berimbas pada warung miliknya. Perempuan yang sudah 13 tahun mengontrak tempat tersebut sangat trauma karena hampir semua barang daganganya hangus dilalap api. “Saya tidak tahu awal mula kejadianya. Saat itu saya sedang menyediakan masakan. Tiba-tiba terdengar teriakan ada kebakaran. Api dengan cepat membesar dan merembet ke warung saya. Saya tak tahu berapa banyak kerugian saya akibat kejadian ini,” tuturnya.

Budari mengatakan melihat api membesar tak sempat menyelamatkan barang-barang, tetapi langsung meninggalkan warung. Budari mengaku takut karena di dapur titik kebakaran itu ada banyak gas. “Beruntung tim pemadam cepat datang dan menjinakkan api. Beruntung barang-barang saya yang ada di kamar selamat semuanya. Tetapi saya sudah tak bisa tinggal di sini lagi, karena bangunan ini atapnya sudah bocor. Terpaksa saya mencari kontrakan baru,” tuturnya.

I Gusti Nyoman Ariasa yang mengaku ipar dari penyedia kontrakan I Nyoman Purnama mengatakan saat kejadian dirinya bersama semua keluarga sedang mengikuti upacara ngaben. Saat kebakaran itu juga pemilik warung berada di tempat ngaben. “Pemilik kontrakan itu adalah ipar saya. Saat ini dia bersama keluarganya tak ada di tempat. Syukur tak ada korban jiwa. Selain itu tim pemadam juga cepat datang. Kalau tidak saya tak tahu apa yang terjadi. Di belakang tempat kebakaran ini ada 10 kamar kos-kosan. Hanya dua bangunan itu saja yang parah. Tim pemadam berhasil menjinakkan api sekitar 30 - 45 menit,” pungkasnya. *po

Komentar