Jaringan SPAM Bendungan Titab – Ularan Prioritaskan Desa Lain
Warga desa bertetangga, Desa Titab dan Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu merasa kecewa menyusul pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) desa dengan memanfaatkan sumber air dari Bendungan Titab-Ularan.
Warga Titab dan Telaga Kecewa Berat
SINGARAJA, NusaBali
Masalahnya, SPAM desa itu dibangun untuk desa-desa di Kecamatan Seririt dan Gerokgak. “Semestinya kami selaku tuan rumah, karena lokasi bendungan Titab itu berada di wilayah kami, ya kami kami ini diutamakan dulu. Karena kami juga mengalami kekurangan air bersih di musim kemarau,” ungkap Kepala Desa (Perbekel) Titab, I Gede Oka, saat tatap muka dengan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dalam rangka kunjungan kerja (Kunker) Bupati ke wilayah Kecamatan Busungbiu, Jumat (23/11).
Informasinya, SPAM desa itu dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS-BP) dengan memanfaatkan sumber air dari bendungan Titab-Ularan. Saat ini, pembangunan jaringan SPAM desa itu untuk desa-desa di wilayah Kecamatan Seririt dan Gerokgak. Sedangkan desa di Keamattan Busungbiu seperti Desa Titab dan Desa Telaga diprogramkan di tahun 2021 mendatang.
Menurut Perbekel Titab, I Gede Oka, warga di Desa Titab dan Telaga selalu mengalami kesulitan air bersih setiap musim kemarau. Karena SPAM desa yang dikelola selama ini dengan sumber air diambil dari bukit di Desa Puncak Sari, debitnya terus berkurang setiap tahun. Penurunan debit air itu terjadi diperkirakan karena di bukit bagian atas sudah banyak tanaman berganti dari tanama penyangga menjadi tanaman berbunga musiman. “Warga kami sekarang ini terpaksa ambil air ke sungai dekat bendungan Titab yang jaraknya mencapai 2 kilometer. Mereka membawa air dengan jirigen,” terang Gede Oka.
Perbekel Oka, krisis air bersih di wilayahnya itu bisa diatasi dengan tuntas kalau jaringan SPAM yang dibangun BWS masuk ke wilayahnya. Pihaknya pun berharap, agar Pemkab Buleleng bisa memperjuangkan agar jaringan SPAM desa bisa secepatnya masuk ke wilayahnya.
Sementara Bupati Putu Agus Suradnyana mengatakan, pemanfaatan SPAM dari bandungan Titab – Ularan itu merupakan program pihak BWS Bali Penida. Dari perencanaan, pembangunan SPAM tersebut bertahap. Tahap jaringan pipa distriusi dan reservoar dibangun untuk dialirkan ke wilayah Seririt dan Gerokgak. Tahap berikutnya, Bupati meyakini SPAM tersebut bisa dialirkan ke Desa Titab dan Desa Telaga. Untuk itu, pihkanya menghimbau warga bersabar, karena kebijakan pemerintah pusat juga terbatas dan realisasinya sesuai prioritas. Untuk memastikan pembangunan SPAM Bendungan Titab – Ularan, Bupati bersama Kepala Dinas PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya akan berkordinasi lebih intensi ke BWS, sehingga permasalahan ini lebih cepat ditangani. “BWS sudah memprograkan kalau SPAM dari cadangan air bandungan Titab – Ularan akan dialirkan ke Titab dan Telaga mulai 2021 dan kalau sekarang saya potong dan memaksa biar dilakukan tahun-tahun ini kan tidak enak, jadi mari kita tunggu dulu dan saya minta warga sabar, nanti saya bersama PUPR akan kordinasikan lagi melalui Pemprov Bali,” tegasnya. *k19
Komentar