Bale Gong Puri Gede Karangasem Nyaris Roboh
Bale gong di Puri Gede Karangasem, Jalan Sultan Agung Amlapura miring ke timur akibat tertiup angin kencang, Kamis (22/11) sore.
AMLAPURA, NusaBali
Bale bertiang delapan itu semua tiangnya terangkat miring nyaris roboh sehingga atap bangunan ikut miring. Sebelumnya bale gong itu pernah roboh total tertiup angin puting beliung, Sabtu, 21 Februari 2015, sehingga dibangun ulang.
Bale gong itu berada di tengah-tengah bangunan Puri Gede yang terlindung tembok panyengker dan bangunan lainnya. Bale Lembu Agung dan Bale Petandakan yang lokasinya di jaba Puri Gede Karangasem, posisinya lebih terbuka, masih kokoh berdiri. Penjaga Puri Gede, Unang, mengaku tak habis pikir bale gong selalu jadi sasaran puting beliung. “Padahal lokasinya di tengah, bangunan tidak begitu tinggi. Beda dengan bangunan di Lembu Agung dan Bale Petandakan, selain tinggi dan di tempat terbuka, tidak masalah jika angin kencang terjadi,” kata Unang.
Pemilik Puri Gede Karangasem, AA Bagus Ngurah Agung, mengakui bale gong kembali rusak akibat diterjang angin kencang. “Bisa saja pas angin kencang melintasi jalur bale gong itu sehingga kembali rusak,” katanya. Nantinya dilakukan perbaikan dengan cara membongkar delapan tiang, sedangkan bangunan atap terlebih dahulu ditunjang tiang permanen. Setelah delapan tiang dipasang, posisinya dikembalikan seperti semula. “KSaya heran, kenapa bale gong selalu jadi incaran puting beliung,” tambahnya. *k16
Bale bertiang delapan itu semua tiangnya terangkat miring nyaris roboh sehingga atap bangunan ikut miring. Sebelumnya bale gong itu pernah roboh total tertiup angin puting beliung, Sabtu, 21 Februari 2015, sehingga dibangun ulang.
Bale gong itu berada di tengah-tengah bangunan Puri Gede yang terlindung tembok panyengker dan bangunan lainnya. Bale Lembu Agung dan Bale Petandakan yang lokasinya di jaba Puri Gede Karangasem, posisinya lebih terbuka, masih kokoh berdiri. Penjaga Puri Gede, Unang, mengaku tak habis pikir bale gong selalu jadi sasaran puting beliung. “Padahal lokasinya di tengah, bangunan tidak begitu tinggi. Beda dengan bangunan di Lembu Agung dan Bale Petandakan, selain tinggi dan di tempat terbuka, tidak masalah jika angin kencang terjadi,” kata Unang.
Pemilik Puri Gede Karangasem, AA Bagus Ngurah Agung, mengakui bale gong kembali rusak akibat diterjang angin kencang. “Bisa saja pas angin kencang melintasi jalur bale gong itu sehingga kembali rusak,” katanya. Nantinya dilakukan perbaikan dengan cara membongkar delapan tiang, sedangkan bangunan atap terlebih dahulu ditunjang tiang permanen. Setelah delapan tiang dipasang, posisinya dikembalikan seperti semula. “KSaya heran, kenapa bale gong selalu jadi incaran puting beliung,” tambahnya. *k16
Komentar