BWS Bali-Penida Fokus Pengerjaan Bendung Gerak dan Tanggul
Penataan Tukad (Sungai) Mati di Kecamatan Kuta oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali - Penida kini sedang fokus pada pengerjaan bendung gerak pada muara sungai dan tanggul pada alur sisi kiri dan kanan.
MANGUPURA, NusaBali
Khusus penataan tanggul pada hilir sungai tersebut dilakukan sepanjang kurang lebih 1 km dengan lebar 50 meter. Proyek pengendalian banjir dari hulu hingga hilir pada sungai tersebut ditargetkan rampung 31 Desember 2019.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penataan Tukad Mati, I Wayan Riasa dikonfirmasi, Kamis (22/11) sore mengatakan, pembangunan bendung gerak pada hilir sungai tersebut fungsi utamanya sebagai sarana pengendali banjir dan menanggulangi rob. Selain itu, bendung gerak tersebut pada musim kemarau diharapkan dapat menampung air sungai. Sehingga nantinya untuk jangka panjang dapat difungsikan sebagai tambahan sumber air baku PDAM.
Riasa membeberkan khusus pengerjaan bendung gerak ini ditargetkan selesai di pertengahan tahun 2019. Bendung gerak dengan tinggi mercu rencana 3 meter itu nantinya diharapkan dapat meminimalisir air laut masuk ke hulu sungai ketika kondisi pasang dimana pada saat bersamaan terjadi banjir di hulu sungai. Dengan adanya bendung gerak, banjir yang terjadi di hulu sungai diharapkan dapat tetap mengalir ke hilir tanpa diganggu dengan rob akibat pasang air laut. Elevasi air yang melimpas di atas bendung gerak sudah diperhitungkan dengan kemampuan bendung gerak mampu menahan beban yang diterima. Apabila banjir yang terjadi melebihi beban yang direncanakan maka bendung gerak akan otomatis mengalami pengempisan.
"Bendung gerak ini nantinya multi fungsi. Pertama sebagai sarana pengendali banjir, kedua sebagia penampung atau supply air baku. Bedanya bendung gerak dan tetap adalah pada saat banjir dan air laut dalam kondisi surut bendung ini rebah seolah tak ada bendung. Sementara bendang tetap dalam kondisi apapun tetap seperti bentuk awalnya," ungkap Riasa.
Untuk menghindari air meluap pada musim hujan tahun ini, pihaknya telah membuat saluran pelimpah pada sebelah timur sungai. Selain itu, saat ini alur sungai semuanya telah dibuka. Diharapkan proyek pengendalian banjir pada sungai tersebut dapat selesai tepat waktu sehingga dapat segera difungsikan. "Secara schedule progres pengerjaan bendung gerak ini masih on schedule. Untuk menghidari air meluap saat banjir dikendalikan dengan cara membuat dua saluran pelimpah pada sebelah timur sungai. Saat ini alur sungai yang sebelumnya belum terbentuk sudah mulai dibersihkan" pungkasnya. *po
Khusus penataan tanggul pada hilir sungai tersebut dilakukan sepanjang kurang lebih 1 km dengan lebar 50 meter. Proyek pengendalian banjir dari hulu hingga hilir pada sungai tersebut ditargetkan rampung 31 Desember 2019.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penataan Tukad Mati, I Wayan Riasa dikonfirmasi, Kamis (22/11) sore mengatakan, pembangunan bendung gerak pada hilir sungai tersebut fungsi utamanya sebagai sarana pengendali banjir dan menanggulangi rob. Selain itu, bendung gerak tersebut pada musim kemarau diharapkan dapat menampung air sungai. Sehingga nantinya untuk jangka panjang dapat difungsikan sebagai tambahan sumber air baku PDAM.
Riasa membeberkan khusus pengerjaan bendung gerak ini ditargetkan selesai di pertengahan tahun 2019. Bendung gerak dengan tinggi mercu rencana 3 meter itu nantinya diharapkan dapat meminimalisir air laut masuk ke hulu sungai ketika kondisi pasang dimana pada saat bersamaan terjadi banjir di hulu sungai. Dengan adanya bendung gerak, banjir yang terjadi di hulu sungai diharapkan dapat tetap mengalir ke hilir tanpa diganggu dengan rob akibat pasang air laut. Elevasi air yang melimpas di atas bendung gerak sudah diperhitungkan dengan kemampuan bendung gerak mampu menahan beban yang diterima. Apabila banjir yang terjadi melebihi beban yang direncanakan maka bendung gerak akan otomatis mengalami pengempisan.
"Bendung gerak ini nantinya multi fungsi. Pertama sebagai sarana pengendali banjir, kedua sebagia penampung atau supply air baku. Bedanya bendung gerak dan tetap adalah pada saat banjir dan air laut dalam kondisi surut bendung ini rebah seolah tak ada bendung. Sementara bendang tetap dalam kondisi apapun tetap seperti bentuk awalnya," ungkap Riasa.
Untuk menghindari air meluap pada musim hujan tahun ini, pihaknya telah membuat saluran pelimpah pada sebelah timur sungai. Selain itu, saat ini alur sungai semuanya telah dibuka. Diharapkan proyek pengendalian banjir pada sungai tersebut dapat selesai tepat waktu sehingga dapat segera difungsikan. "Secara schedule progres pengerjaan bendung gerak ini masih on schedule. Untuk menghidari air meluap saat banjir dikendalikan dengan cara membuat dua saluran pelimpah pada sebelah timur sungai. Saat ini alur sungai yang sebelumnya belum terbentuk sudah mulai dibersihkan" pungkasnya. *po
Komentar