22 Desa Dijadikan Kampung KB
Sebanyak 22 desa di Kabupaten Buleleng dipilih pemerintah pusat sebagai kampung KB.
SINGARAJA, NusaBali
Kuota 22 desa ini meningkat drastis dibandingkan dua tahun terakhir. Disinyalir jatah yang cukup banyak itu dipengaruhi luas wilayah dan jumlah desa di Buleleng yang terbanyak di Bali. Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Penyuluhan dan Pergerakan Masyarakat, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugan Anak (P2KBP3A) Buleleng, Gusti Suardana, seizin Kepala Dinas P2KBP3A, dr Ni Made Sukarmini, Jumat (23/11) mengatakan, pembentukan Kampung KB memang ditentukan oleh pusat.
Dalam data tim menyasar angka kepesertaan KB di desa tersebut masih rendah, termasuk desa tertinggal, kumuh, bantaran sungai, miskin perkotaan hingga desa pariwisata. “Jadi datanya sudah ada dari pusat, kami tinggal memilih menyesuikan dengan anggaran,” kata dia.
Sejak digulirkan tahun 2016, Kampung KB yang sudah terbentuk di Buleleng sebanyak 31 kampung. Satu kampung KB di tahun 2016, 8 kampung KB tahun 2017 dan 22 kampung di tahun 2018. Peningkatan jumlah yang signifikan dalam program kampung KB pun disebutnya karena Buleleng merupakan daerah terluas di Bali dengan topografi wilayahnya yang nyegara gunung.
Dengan adanya program kampung KB itu, Suardana menjelaskan target pemerintah selain menekan jumlah penduduk juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desanya. “Dampaknya terhadap perkembangan penduduk sudah luar biasa. Sekarang satu pasangan usia subur punya 2-3 anak saja, sudah sesuai dengan program nasional. Bahkan Bali beberap wkatu lalu juga mendapat penghargaan sebagai daerah pelaksana program KB terbaik nasional,” imbuh dia.
Dalam program kampung KB, selain dibentuk kader-kader untuk menyosialisasikan program KB, Dinas P2KBP3A juga secara rutin turun ke lapangan untuk memberikan pelayanan jemput bola, pemasangan KB gratis. Selain juga pembinaan dalam program lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam peningkatab pelaksanaan keagamaan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam meningkatkan usaha, tercapai rata-rata dua anak setiap keluarga dan meningkatkan income per kapita keluarga.*k23
Kuota 22 desa ini meningkat drastis dibandingkan dua tahun terakhir. Disinyalir jatah yang cukup banyak itu dipengaruhi luas wilayah dan jumlah desa di Buleleng yang terbanyak di Bali. Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Penyuluhan dan Pergerakan Masyarakat, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugan Anak (P2KBP3A) Buleleng, Gusti Suardana, seizin Kepala Dinas P2KBP3A, dr Ni Made Sukarmini, Jumat (23/11) mengatakan, pembentukan Kampung KB memang ditentukan oleh pusat.
Dalam data tim menyasar angka kepesertaan KB di desa tersebut masih rendah, termasuk desa tertinggal, kumuh, bantaran sungai, miskin perkotaan hingga desa pariwisata. “Jadi datanya sudah ada dari pusat, kami tinggal memilih menyesuikan dengan anggaran,” kata dia.
Sejak digulirkan tahun 2016, Kampung KB yang sudah terbentuk di Buleleng sebanyak 31 kampung. Satu kampung KB di tahun 2016, 8 kampung KB tahun 2017 dan 22 kampung di tahun 2018. Peningkatan jumlah yang signifikan dalam program kampung KB pun disebutnya karena Buleleng merupakan daerah terluas di Bali dengan topografi wilayahnya yang nyegara gunung.
Dengan adanya program kampung KB itu, Suardana menjelaskan target pemerintah selain menekan jumlah penduduk juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desanya. “Dampaknya terhadap perkembangan penduduk sudah luar biasa. Sekarang satu pasangan usia subur punya 2-3 anak saja, sudah sesuai dengan program nasional. Bahkan Bali beberap wkatu lalu juga mendapat penghargaan sebagai daerah pelaksana program KB terbaik nasional,” imbuh dia.
Dalam program kampung KB, selain dibentuk kader-kader untuk menyosialisasikan program KB, Dinas P2KBP3A juga secara rutin turun ke lapangan untuk memberikan pelayanan jemput bola, pemasangan KB gratis. Selain juga pembinaan dalam program lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam peningkatab pelaksanaan keagamaan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam meningkatkan usaha, tercapai rata-rata dua anak setiap keluarga dan meningkatkan income per kapita keluarga.*k23
Komentar