Ikut Kontes, 146 Seniman Tato Adu Gengsi
Sebanyak 146 seniman/artis tato adu kemampuan dalam kontes yang digelar Magic Ink Tattoo di Bali Creative Industry Center (BCIC) Tohpati, Denpasar, Sabtu (24/11).
DENPASAR, NusaBali
Selain untuk merengkuh master atau gelar juara, kontes tato ini juga bertujuan untuk mengimbangi perkembangan industri tato di Bali khususnya, dan di Indonesia pada umumnya.Pantauan NusaBali, tema yang diangkat dalam kontes tato ini adalah Movie, Music dan Sport. Karenanya sejumlah nama beken di bidang itu menjadi objek garapan tato. Ada Mikes Tyson, Conor McGregor, Elvys Presly dan bintang-bintang lain, serta objek terkait lainnnya dicopy pada bagian atau bodi relawan tato.
Kontes Magic Ink Tattoo ini pun berlangsung meriah. Karena selain seniman, juga ada kru. Terdiri dari relawan (orang yang ditato) dan pendamping (asisten). Juga masyarakat lain, khususnya komunitas penggemar tato.
“Perkembangan industri tato harus dibarengi dengan acara-acara penunjang seperti Magic Ink Tattoo Contest dan Bali Tattoo Expo. Dengan mengikuti kegiatan ini, para peserta bisa meningkatkan pengetahuan dan kreativitas, serta memajukan industri tato itu sendiri. Jadi tidak hanya sekedar buat tato, kumpul-kumpul, atau menjual tato saja, namun kami juga ingin mengajak mereka untuk memajukan industri tato di Bali dan di Indonesia,” ujar Ketua Panitia Penyelenggara Magic Ink Tattoo Contest, Bagus Ferry.
Para seniman tato yang ikut kontes berasal dari Bali dan Jawa. Dikatakan Bagus Ferry, kontes ini adalah yang ke -8 kalinya, sejak diselenggarakan pertama kali tahun 2010.
Ide awal Magic Ink Tattoo Contest, papar Bagus Ferry bertujuan meningkatkan pengetahuan serta ingin membawa teman-teman komunitas tato untuk menciptakan jaringan yang lebih luas. “Melalui Magic Ink Tattoo Contest, para peserta bisa memamerkan hasil tato mereka, mengikuti kontes tato untuk meningkatkan kreativitas mereka, serta memajukan industri tato itu sendiri. Sekaligus menjalin silaturahmi sesama komunitas tattoo,” kata Bagus Ferry.
Bagi Bagus Ferry, tato sudah menjadi salah satu daya tarik pariwisata. Lebih khusus lagi jasa tato. Hal itu didasarkan kenyataan, sebagian besar ‘konsumen’ tato adalah kalangan wisatawan. “Karena memang ada pendapatan dari sana,” kata Bagus Ferry. Fakta lain, adalah semakin banyaknya bermunculan studio-studio tato di Bali. *k17
Selain untuk merengkuh master atau gelar juara, kontes tato ini juga bertujuan untuk mengimbangi perkembangan industri tato di Bali khususnya, dan di Indonesia pada umumnya.Pantauan NusaBali, tema yang diangkat dalam kontes tato ini adalah Movie, Music dan Sport. Karenanya sejumlah nama beken di bidang itu menjadi objek garapan tato. Ada Mikes Tyson, Conor McGregor, Elvys Presly dan bintang-bintang lain, serta objek terkait lainnnya dicopy pada bagian atau bodi relawan tato.
Kontes Magic Ink Tattoo ini pun berlangsung meriah. Karena selain seniman, juga ada kru. Terdiri dari relawan (orang yang ditato) dan pendamping (asisten). Juga masyarakat lain, khususnya komunitas penggemar tato.
“Perkembangan industri tato harus dibarengi dengan acara-acara penunjang seperti Magic Ink Tattoo Contest dan Bali Tattoo Expo. Dengan mengikuti kegiatan ini, para peserta bisa meningkatkan pengetahuan dan kreativitas, serta memajukan industri tato itu sendiri. Jadi tidak hanya sekedar buat tato, kumpul-kumpul, atau menjual tato saja, namun kami juga ingin mengajak mereka untuk memajukan industri tato di Bali dan di Indonesia,” ujar Ketua Panitia Penyelenggara Magic Ink Tattoo Contest, Bagus Ferry.
Para seniman tato yang ikut kontes berasal dari Bali dan Jawa. Dikatakan Bagus Ferry, kontes ini adalah yang ke -8 kalinya, sejak diselenggarakan pertama kali tahun 2010.
Ide awal Magic Ink Tattoo Contest, papar Bagus Ferry bertujuan meningkatkan pengetahuan serta ingin membawa teman-teman komunitas tato untuk menciptakan jaringan yang lebih luas. “Melalui Magic Ink Tattoo Contest, para peserta bisa memamerkan hasil tato mereka, mengikuti kontes tato untuk meningkatkan kreativitas mereka, serta memajukan industri tato itu sendiri. Sekaligus menjalin silaturahmi sesama komunitas tattoo,” kata Bagus Ferry.
Bagi Bagus Ferry, tato sudah menjadi salah satu daya tarik pariwisata. Lebih khusus lagi jasa tato. Hal itu didasarkan kenyataan, sebagian besar ‘konsumen’ tato adalah kalangan wisatawan. “Karena memang ada pendapatan dari sana,” kata Bagus Ferry. Fakta lain, adalah semakin banyaknya bermunculan studio-studio tato di Bali. *k17
Komentar