Lulusan SD-SMP Dominasi Angkatan Kerja Indonesia
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Hanif Dhakiri mengungkapkan tantangan sumberdaya manusia (SDM) pekerja Indonesia banyak, salah satunya angkatan kerja masih didominasi oleh lulusan SD dan SMP.
MANGUPURA, NusaBali
Dari 131 juta angkatan kerja Indonesia 58 persen adalah lulusan SD dan SMP. Hal tersebut disampaikan Menteri Hanif saat berbicara dalam Asean Trade Union Council Leaders Meeting di Hotel Novotel, Jalan Raya Pratama, Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Sabtu (24/11). Mengatasi masalah itu pemerintah terus menggenjot pendidikan dan pelatihan untuk menfasilitasi tenaga kerja agar memiliki skill yang memadai.
Kondisi ini menyebabkan tenaga kerja Indonesia alami kesulitan untuk bersaing secara global. Peluang tenaga kerja Indonesia untuk bersaing di level Asia sangat bergantung pada investasi SDM yang dilakukan. Salah satu kunci SDM yang berkualitas adalah pelibatan industri secara masif. Hal ini sedang dilakukan oleh pemerintah, di mana tahun ini 170 ribu pemagangan dilakukan pemerintah bersama industri, Kadin, Apindo dan lainnya. Sementara 2019 akan digenjot 400 ribu pemagangan.
“Ini salah satu cara cepat untuk melakukan masifikasi dari SDM kita yang berkualitas. Pemagangan yang dilakukan di berbagai sektor dan bidang. Mereka yang dilatih ini tidak harus untuk bekerja di dalam negeri. Kita melatih itu untuk bisa bersaing di dunia global. Karena pasar dunia kerja kini sudah menyatu. Yang penting adalah pemerintah menyiapkan skill tenaga kerja untuk bersaing di dunia global,” pungkasnya. *po
Dari 131 juta angkatan kerja Indonesia 58 persen adalah lulusan SD dan SMP. Hal tersebut disampaikan Menteri Hanif saat berbicara dalam Asean Trade Union Council Leaders Meeting di Hotel Novotel, Jalan Raya Pratama, Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Sabtu (24/11). Mengatasi masalah itu pemerintah terus menggenjot pendidikan dan pelatihan untuk menfasilitasi tenaga kerja agar memiliki skill yang memadai.
Kondisi ini menyebabkan tenaga kerja Indonesia alami kesulitan untuk bersaing secara global. Peluang tenaga kerja Indonesia untuk bersaing di level Asia sangat bergantung pada investasi SDM yang dilakukan. Salah satu kunci SDM yang berkualitas adalah pelibatan industri secara masif. Hal ini sedang dilakukan oleh pemerintah, di mana tahun ini 170 ribu pemagangan dilakukan pemerintah bersama industri, Kadin, Apindo dan lainnya. Sementara 2019 akan digenjot 400 ribu pemagangan.
“Ini salah satu cara cepat untuk melakukan masifikasi dari SDM kita yang berkualitas. Pemagangan yang dilakukan di berbagai sektor dan bidang. Mereka yang dilatih ini tidak harus untuk bekerja di dalam negeri. Kita melatih itu untuk bisa bersaing di dunia global. Karena pasar dunia kerja kini sudah menyatu. Yang penting adalah pemerintah menyiapkan skill tenaga kerja untuk bersaing di dunia global,” pungkasnya. *po
Komentar