Pemkab Badung Rasionalisasi Anggaran, Bus Sekolah Gratis Diusulkan di 2020
Wacana menerapkan bus sekolah gratis untuk antar jemput siswa urung terealisasi dalam waktu dekat.
MANGUPURA, NusaBali
Pasalnya, kajian yang sesungguhnya telah rampung itu terpaksa ditunda akibat rasionalisasi rancangan APBD 2019. Wacana ini sebetulnya telah lama mengemuka. Ini buntut dari kurang efektifnya kendaraan pengumpan bus Trans Sarbagita di wilayah Kuta Selatan. Bersamaan dengan itu muncul usulan untuk memanfaatkan moda transportasi yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga untuk mengangkut pelajar menuju dan pulang sekolah.
Belakangan, realisasi dari wacana ini terganjal karena rasionalisasi anggaran yang dilakukan pemkab pada 2019. Semula pada rancangan APBD Badung tahun 2019 ditetapkan Rp 10,4 triliun, namun dirasionalisasi menjadi Rp 7,7 triliun.
Benar saja, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung selaku leading sector mengaku realisasi bus sekolah gratis belum bisa dilakukan tahun ini. “Studi bus sekolah sudah selesai tahun 2018 ini, tapi belum kami ajukan sebagai kegiatan pada 2019, karena rasionalisasi anggaran (Rancangan APBD 2019),” kata Kepala Dishub Badung AA Rai Yuda Darma, Minggu (25/11).
Namun, pihaknya akan tetap menjadikan wacana ini menjadi salah satu program prioritas Dishub. Kendati tidak tahun 2019, bisa di 2020 mendatang. “Kami akan coba ajukan lagi di tahun 2020 sebagai program prioritas penyediaan angkutan umum bagi masyarakat, khususnya siswa SMP. Mudah-mudahan nanti bisa terealisasi,” harapnya.
Disinggung wilayah mana saja yang akan mendapatkan transportasi gratis khusus pelajar ini, Yuda Darma menegaskan akan diterapkan di seluruh kecamatan. Hal tersebut telah berdasarkan kajian yang dilakukan.
“Hasil studi mencakup enam kecamatan apabila nanti disetujui. Kami akan sesuaikan dengan ketersediaan anggran, mungkin awal kita akan pakai sebagai role model adalah kecamatan yang ada Badung Utara seperti Petang, Abiansemal, dan Mengwi. Karena kepadatan lalinnya masih ideal. Selanjutnya akan mencakup kecamatan yang ada di Badung Selatan dengan catatan program tersebut bisa diakomodir setiap tahun anggaran,” tegasnya. *asa
Pasalnya, kajian yang sesungguhnya telah rampung itu terpaksa ditunda akibat rasionalisasi rancangan APBD 2019. Wacana ini sebetulnya telah lama mengemuka. Ini buntut dari kurang efektifnya kendaraan pengumpan bus Trans Sarbagita di wilayah Kuta Selatan. Bersamaan dengan itu muncul usulan untuk memanfaatkan moda transportasi yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga untuk mengangkut pelajar menuju dan pulang sekolah.
Belakangan, realisasi dari wacana ini terganjal karena rasionalisasi anggaran yang dilakukan pemkab pada 2019. Semula pada rancangan APBD Badung tahun 2019 ditetapkan Rp 10,4 triliun, namun dirasionalisasi menjadi Rp 7,7 triliun.
Benar saja, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung selaku leading sector mengaku realisasi bus sekolah gratis belum bisa dilakukan tahun ini. “Studi bus sekolah sudah selesai tahun 2018 ini, tapi belum kami ajukan sebagai kegiatan pada 2019, karena rasionalisasi anggaran (Rancangan APBD 2019),” kata Kepala Dishub Badung AA Rai Yuda Darma, Minggu (25/11).
Namun, pihaknya akan tetap menjadikan wacana ini menjadi salah satu program prioritas Dishub. Kendati tidak tahun 2019, bisa di 2020 mendatang. “Kami akan coba ajukan lagi di tahun 2020 sebagai program prioritas penyediaan angkutan umum bagi masyarakat, khususnya siswa SMP. Mudah-mudahan nanti bisa terealisasi,” harapnya.
Disinggung wilayah mana saja yang akan mendapatkan transportasi gratis khusus pelajar ini, Yuda Darma menegaskan akan diterapkan di seluruh kecamatan. Hal tersebut telah berdasarkan kajian yang dilakukan.
“Hasil studi mencakup enam kecamatan apabila nanti disetujui. Kami akan sesuaikan dengan ketersediaan anggran, mungkin awal kita akan pakai sebagai role model adalah kecamatan yang ada Badung Utara seperti Petang, Abiansemal, dan Mengwi. Karena kepadatan lalinnya masih ideal. Selanjutnya akan mencakup kecamatan yang ada di Badung Selatan dengan catatan program tersebut bisa diakomodir setiap tahun anggaran,” tegasnya. *asa
Komentar