Konsumsi Sayur Krama Bali Rendah
Penderita Diabet Potensial Membengkak
DENPASAR, NusaBali
Angka penderita Diabetes Melitus (DM) di Bali potensial cepat membengkak. Pemicunya, dominan karena pola hidup. Salah satunya adalah krama Bali malas mengkonsumsi sayur. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya, ditemui di sela-sela pelaksanaan Festival Kampung Berseri Astra oleh PT Astra Internasional Tbk di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Denpasar, Minggu (25/11).
Menurut dr Suarjaya, pola konsumsi sayu yang rendah salah satu pemicu meningkatnya jumlah penderita DM di Pulau Dewata. Berdasarkan data konsumsi makanan, sebanyak 93,5 orang Bali kurang makan sayur dan buah. “Ini salah satunya karena kesalahan orang tua juga,” imbuhnya.
Hal ini karena saat menginisiasi pemberian makanan kepada anak-anak, orangtua tidak membiasakan memberi makanan yang bervariasai kepada anak-anak. “Sedikit sedikit sudah fast food. Akibatnya, anak-anak tidak suka mengkonsumsi sayur. Ketika diberi sayur-sayuran, tidak ada yang makan. Buah-buahan sampai busuk usai upacara tak ada yang makan,” kata Suarjaya menggambarkan.
Kata Kadis Suarjaya, penyakit diabetes kalau dibiarkan tentu menyebabkan gangguan dan sakit ginjal. Penderita diabet tak lagi memandang faktor umur. Akibat pola hidup tak sehat dan pola konsumsi tersebut, kalangan muda juga banyak yang terkena diabet.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengapresiasi kegiatan Kampung Berseri Astra (KBA). “Bukan hanya di Bali, tetapi di seluruh Indonesia,” ujar Nila F Moeloek. Dikatakan, ini merupakan bentuk saling keterkaitan pemerintah, akademisi dan swasta dalam bidang kesehatan. “Tidak hanya untung ke internal mereka, tetapi juga ke sekitarnya yaitu ke masyarakat,” ujar Menkes. *k17
Angka penderita Diabetes Melitus (DM) di Bali potensial cepat membengkak. Pemicunya, dominan karena pola hidup. Salah satunya adalah krama Bali malas mengkonsumsi sayur. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya, ditemui di sela-sela pelaksanaan Festival Kampung Berseri Astra oleh PT Astra Internasional Tbk di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Denpasar, Minggu (25/11).
Menurut dr Suarjaya, pola konsumsi sayu yang rendah salah satu pemicu meningkatnya jumlah penderita DM di Pulau Dewata. Berdasarkan data konsumsi makanan, sebanyak 93,5 orang Bali kurang makan sayur dan buah. “Ini salah satunya karena kesalahan orang tua juga,” imbuhnya.
Hal ini karena saat menginisiasi pemberian makanan kepada anak-anak, orangtua tidak membiasakan memberi makanan yang bervariasai kepada anak-anak. “Sedikit sedikit sudah fast food. Akibatnya, anak-anak tidak suka mengkonsumsi sayur. Ketika diberi sayur-sayuran, tidak ada yang makan. Buah-buahan sampai busuk usai upacara tak ada yang makan,” kata Suarjaya menggambarkan.
Kata Kadis Suarjaya, penyakit diabetes kalau dibiarkan tentu menyebabkan gangguan dan sakit ginjal. Penderita diabet tak lagi memandang faktor umur. Akibat pola hidup tak sehat dan pola konsumsi tersebut, kalangan muda juga banyak yang terkena diabet.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengapresiasi kegiatan Kampung Berseri Astra (KBA). “Bukan hanya di Bali, tetapi di seluruh Indonesia,” ujar Nila F Moeloek. Dikatakan, ini merupakan bentuk saling keterkaitan pemerintah, akademisi dan swasta dalam bidang kesehatan. “Tidak hanya untung ke internal mereka, tetapi juga ke sekitarnya yaitu ke masyarakat,” ujar Menkes. *k17
Komentar