RTH Bung Karno Perlu Suntikan Rp 9,7 Miliar
Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno, di Kelurahan/Kecamatan Sukasada, masih perlu tambahan dana sekitar Rp 9,7 miliar.
SINGARAJA, NusaBali
Sejak dibangun di tahun 2016, sampai tahun 2018, total dana yang terserap sudah mencapai Rp 16,9 miliar. RTH Taman Bung Karno ditarget tuntas secara keseluruhan dalam dua tahun ke depan, tepatnya di tahun 2020. Data dihimpun, sesuai detail engineering design (DED) yang disusun di tahun 2015, RTH Taman Bung Karno dibangun secara bertahap dengan kebutuhan dana sebesar Rp 26,35 miliar.
Tahap pertama mulai dibangun pada tahun 2016, dengan menghabiskan dana sebesar Rp 4,7 miliar. Saat itu, pengerjaan meliputi area parkir, bangunan pengelola, pengerjaan jogging track (non finishing), pembangunan toilet hingga pematangan lahan.
Kemudian dilanjutkan tahap II di tahun 2017, dengan anggaran senilai Rp 6,29 miliar. Kegiatan meliputi pedestal Patung Bung Karno, membangun kios/artshop, hingga pengerjaan stage non finishing. Sedangkan di tahun 2018, pembangunan tahap tiga dilanjutkan dengan anggaran senilai Rp 5,83 miliar lebih, untuk menggarap beberapa program finishing seperti pembangunan patung Bung Karno berbahan perunggu, hingga pembangunan patung Singa Ambara Raja yang berada di belakang stage pementasan dan tembok penyengker stage, hingga finishing jogging track. “RTH Bung Karno ini memang kami programkan pembangunannya secara bertahap. Targetnya tahun 2020, pekerjaan sudah selesai seluruhnya,” kata Plt Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Kabupaten Buleleng, Ni Nyoman Surattini, Minggu (25/11).
Dijelaskan, RTH Taman Bung Karno berdiri di atas lahan seluas 2,2 hektare. Sejak dibangun di tahun 2016, pengerjaan diperkirakan baru mencapai 8 persen. Karena pekerjaan yang sifatnya monumental baru dilaksanakan di tahun 2018, seperti pengerjaan Patung Bong Karno setinggi 8 meter, dan Patung Singa Ambara Raja. Sehingga ketika kedua patung itu terpasang, progress pengerjaan pun akan langsung meningkat menjadi 80 persen. Patung Bung Karno dan patung Singa Ambara Raja dijadwalkan sudah selesai terpasang pada Desember 2018. “Untuk Patung Bung Karno itu, kami pesan di Jogjakarta, sedangkan patung Singa Ambara Raja dikerjakan di tempat. Targetnya awal Desember patung Bung Karno sudah terpasang. Kalau kedua patung itu sudah rampung dan terpasang, kegiatan sudah langsung 80 persen, karena pengerjaan patung itu cukup monumental.,” jelasnya.
Khusus Patung Bung Karno, dibuat dari bahan perunggu, kuningan, dan tembaga dengan anggaran senilai Rp 2,5 miliar. Nantinya pada bagian pedestal patung, akan dihiasi dengan granit hitam yang berisi tulisan pidato Bung Karno bertinta emas, serta berhiaskan relief berbahan logam.
Untuk melanjutkan pekerjaan dua tahun lagi, diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 9,7 miliar, sehingga seluruh pembangunan RTH Bung Karno mencapai 100 persen. Dana sekitar Rp 9,7 miliar itu untuk pengerjaan wantilan, finishing stage pertunjukkan, pengerjaan landscape, dan kolam air mancur. Untuk kolam air mancur saja diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp 5 miliar.
Sementara Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang sempat meninjau pembangunan RTH Bung Karno dalam kunjungan kerjanya ke wilayah Kecamatan Sukasada, mengatakan keberadaan RTH Bung Karno akan berdampak luas pada masyarakat. Masyarakat yang berkunjung sambil dapat belajar tentang sejarah, kemudian bisa mengenal produk kerajinan, hingga pengembangan potensi seni dan budaya yang ada di Buleleng. “Semuanya bisa dinikmati disini, Sejarah karena ini keterkaitan dengan Soekarno Heritage. Kerajinan karena ada Kelurahan Beratan yang dikenal pengrajin perak. Kalau kesenian, di sini kita memiliki stage yang akan dimanfaatkan untuk pementasan kesenian,” ujarnya. *k19
Sejak dibangun di tahun 2016, sampai tahun 2018, total dana yang terserap sudah mencapai Rp 16,9 miliar. RTH Taman Bung Karno ditarget tuntas secara keseluruhan dalam dua tahun ke depan, tepatnya di tahun 2020. Data dihimpun, sesuai detail engineering design (DED) yang disusun di tahun 2015, RTH Taman Bung Karno dibangun secara bertahap dengan kebutuhan dana sebesar Rp 26,35 miliar.
Tahap pertama mulai dibangun pada tahun 2016, dengan menghabiskan dana sebesar Rp 4,7 miliar. Saat itu, pengerjaan meliputi area parkir, bangunan pengelola, pengerjaan jogging track (non finishing), pembangunan toilet hingga pematangan lahan.
Kemudian dilanjutkan tahap II di tahun 2017, dengan anggaran senilai Rp 6,29 miliar. Kegiatan meliputi pedestal Patung Bung Karno, membangun kios/artshop, hingga pengerjaan stage non finishing. Sedangkan di tahun 2018, pembangunan tahap tiga dilanjutkan dengan anggaran senilai Rp 5,83 miliar lebih, untuk menggarap beberapa program finishing seperti pembangunan patung Bung Karno berbahan perunggu, hingga pembangunan patung Singa Ambara Raja yang berada di belakang stage pementasan dan tembok penyengker stage, hingga finishing jogging track. “RTH Bung Karno ini memang kami programkan pembangunannya secara bertahap. Targetnya tahun 2020, pekerjaan sudah selesai seluruhnya,” kata Plt Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Kabupaten Buleleng, Ni Nyoman Surattini, Minggu (25/11).
Dijelaskan, RTH Taman Bung Karno berdiri di atas lahan seluas 2,2 hektare. Sejak dibangun di tahun 2016, pengerjaan diperkirakan baru mencapai 8 persen. Karena pekerjaan yang sifatnya monumental baru dilaksanakan di tahun 2018, seperti pengerjaan Patung Bong Karno setinggi 8 meter, dan Patung Singa Ambara Raja. Sehingga ketika kedua patung itu terpasang, progress pengerjaan pun akan langsung meningkat menjadi 80 persen. Patung Bung Karno dan patung Singa Ambara Raja dijadwalkan sudah selesai terpasang pada Desember 2018. “Untuk Patung Bung Karno itu, kami pesan di Jogjakarta, sedangkan patung Singa Ambara Raja dikerjakan di tempat. Targetnya awal Desember patung Bung Karno sudah terpasang. Kalau kedua patung itu sudah rampung dan terpasang, kegiatan sudah langsung 80 persen, karena pengerjaan patung itu cukup monumental.,” jelasnya.
Khusus Patung Bung Karno, dibuat dari bahan perunggu, kuningan, dan tembaga dengan anggaran senilai Rp 2,5 miliar. Nantinya pada bagian pedestal patung, akan dihiasi dengan granit hitam yang berisi tulisan pidato Bung Karno bertinta emas, serta berhiaskan relief berbahan logam.
Untuk melanjutkan pekerjaan dua tahun lagi, diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 9,7 miliar, sehingga seluruh pembangunan RTH Bung Karno mencapai 100 persen. Dana sekitar Rp 9,7 miliar itu untuk pengerjaan wantilan, finishing stage pertunjukkan, pengerjaan landscape, dan kolam air mancur. Untuk kolam air mancur saja diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp 5 miliar.
Sementara Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang sempat meninjau pembangunan RTH Bung Karno dalam kunjungan kerjanya ke wilayah Kecamatan Sukasada, mengatakan keberadaan RTH Bung Karno akan berdampak luas pada masyarakat. Masyarakat yang berkunjung sambil dapat belajar tentang sejarah, kemudian bisa mengenal produk kerajinan, hingga pengembangan potensi seni dan budaya yang ada di Buleleng. “Semuanya bisa dinikmati disini, Sejarah karena ini keterkaitan dengan Soekarno Heritage. Kerajinan karena ada Kelurahan Beratan yang dikenal pengrajin perak. Kalau kesenian, di sini kita memiliki stage yang akan dimanfaatkan untuk pementasan kesenian,” ujarnya. *k19
Komentar