nusabali

Made Nuryata Guru Berprestasi Kategori SMK, Ayu Putu Dewi Guru SLB

  • www.nusabali.com-made-nuryata-guru-berprestasi-kategori-smk-ayu-putu-dewi-guru-slb

Made Nuryata yang kesehariannya jadi guru di SMKN Manggis, dianugerahi Satya Lencana Pendidikan berkat prestasinya selama 8 tahun secara terus menerus di bidang pendidikan, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional

Dua Guru Berprestasi Nasional Asal Bali Dianugerahi Satya Lencana Pendidikan dari Presiden RI

AMLAPURA, NusaBali
Dua guru berprestasi nasional asal Bali dianugerahi Satya Lencana Pendidikan dari Pre-siden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (26/11). Mereka masing-masing Made Nuryata SPd MPd, 43 (guru SMKN Manggis, Karangasem) dan Ayu Putu Dewi Ary Sukanti SAg MPDH, 32 (guru SLB Negeri Badung).

Penyematan Satya Lencana Pendidikan dari Presiden Jokowi kepada guru berprestasi nasional tersebut dilakukan dalam acara peringata Hari Guru di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jakarta, Senin kemarin. Sedianya Mendikbud Prof Dr Muhadjir Effendy MAP yang menyematkan Satya Lencana Pendidikan dari Presiden RI tersebut. Namun, karena sang menteri berhalangan, maka penyematan dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad MSc PhD.

Penyematan Satya Lencana Pendidikan ini mengacu Keppres Nomor 120/TK/Tahun 2018, per 1 November 2018. Tercatat ada 30 guru berprestasi dari berbagai daerah di Indonesia yang meraih Satya Lencana Pendidikan. Mereka terbagi dalam 6 kategori, yakni guru TK, guru SD, guru SMP, guru SMA, guru SMK, dan guru SLB.

Satya Lencana Pendidikan diberikan kepada guru yang berprestasi nasional tahun 2017. Made Nuryata adalah guru berprestasi nasional kategori SMK, sementara Ayu Putu Dewi Ary Sukanti guru berprestasi nasional kategori SLB. Dalam Keppres Nomor 120/TK/Tahun 2018, per 1 November 2018, tertuang Made Nuryata dianugerahi Satya Lencana Pendidikan, berkat prestasinya selama 8 tahun secara terus menerus di bidang pendidikan, mulai dari tingkat kabupaten, tingkat provinsi, hingga tingkat nasional.

"Ini prestasi membanggakan. Satya Lencana Pendidikan ini disematkan bertepatan dengan peringatan Hari Guru. Semoga ini mampu menginspirasi siswa dan guru yang lain," ujar Made Nuryata saat dikonfirmasi NusaBali per telepon seusai penganugerahan Satya Lencana Pendidikan di Jakarta, Senin kemarin.

Menurut Made Nuryata, dirinya diundang ke Jakarta setelah dinobatkan sebagai juara dalam ‘Pemilihan Guru Berprestasi, Tenaga Kependidikan Berprestasi, dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2017’. Made Nuryata menyebutkan, dia sebelumnya mewakili Bali dan sukses menjadi jawara nasional, setelah menyingkirkan 31 pesaing dari 31 provinsi. Mulanya, Made Nuryata menjadi Guru Berprestasi Kabupaten Karangasem, lanjut jadi Guru Berprestasi Tingkat Provinsi Bali.

Dalam lomba tingkat nasional 2017, Made Nuryata tampil percaya diri hingga masuk babak final (tiga besar). Dalam laga final, dia kembali menunjukkan kemampuannya, sehingga dinobatkan sebagai juara. Dia pun berhak mendapatkan trofi, piagam, hadiah uang pembinaan Rp 20 juta, dan sebuah laptop.

Lomba tingkat nasional yang diikuti Made Nuryata berlangsung di Jakarta, 14-20 Agustus 2018, dengan peserta 32 guru SMK se-Indonesia. Sebelum lomba, dia telah menyetorkan portofolio, karya tulis, dan syarat-syarat administrasi. Syarat administrasi itu: kualifikasi S1, memiliki kompetensi pedagogik (mahir dalam mengajar), kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional dalam mengajar ditandai menghasilkan karya kreatif, menyetorkan karya tulis dan bentuk inovasi pembelajaran lainnya.

Hasil karyanya dipresentasikan dalam lomba, guru kelahiran 11 Oktober 1975 asal Banjar Pempatan, Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Tabanan ini setorkan tiga karya tulis berupa buku yang telah diterbitkannya berjudul: ‘Pembelajaran Masa kini, Pengembangan Soft Skills di SMK, dan Kewirausahaan di SMK’. Setelah menjalani test tulis, wawancara, dan mempresentasikannya karya tulisnya, Made Nuryata akhirnya tembus babak final.

Made Nuryata sendiri kesehariannya menjadi guru bidang produktif otomotif di SMKN Manggis (sejak 2013). Maklum, sejak kuliah di IKIP Negeri Jogkakarta (tahun 2000), dia  mengambil jurusan Pendidikan Teknik Otomotif, melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU). Jebolan Pascasarjana IKIP Negeri Singaraja (tahun 2006) ini mengawali k-ariearnya sebagai guru di SMKN Abang, Karangasem pada 2000. Setelah 3 tahun mengajar di SMKN Abang, dia dipindahkan sebagai guru SMKN Manggis sejak 2013 sampai sekarang.

Ayah dua anak daru pernikahannya dengan Made Purnama Dewi Yanti ini sempat sempat dipercaya menjadi Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kurikulum SMKN Manggis, Wakasek Kesiswaan SMKN Manggis, dan Wakasek Manajemen Mutu Pengembangan SDM SMKN Manggis.

Sementara itu, Ayu Putu Dewi Ary Sukanti mendapat Satya Lencana Pendidikan dari Presiden Jokowi, atas suksesnya sebagai juara II Tingkat Nasional dalam Lomba Guru Pendidikan Khusus di Jakarta, 14-20 Agustus 2017. Ayu Putu Dewi berhasil meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran serta prestasi pendidikan luar biasa, melalui penerbitan buku pembelajaran pendidikan Agama Hindu bagi anak-anak berkebutuhan khusus di SLBN Badung.

Kesehariannya, Ayu Putu Dewi menjadi guru di SLB Negeri Badung. Sebelum melaju ke tingkat nasional, wanita kelahiran 12 Oktober 1986 asal Banjar Tengah, Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi, Badung ini tampil sebagai juara I Lomba Guru Berdedikasi dan Berprestasi Tingkat Provinsi Bali. *k16

Komentar