Kunjungan Wisatawan Tiongkok Turun
Pada September 2018 wisman Tiongkok mencapai 127.553 orang. Namun pada Oktober 2018 tercatat sebanyak 118.250 orang
MANGUPURA, NusaBali
Kunjungan wisatawan Tiongkok, kendati masuk lima besar negara yang paling banyak menyumbang turis ke Bali, namun dari segi jumlah mengalami penurunan. Paling kentara pada Oktober 2018. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, kunjungan wisatawan asal Tiongkok pada September 2018 menempati urutan teratas dengan jumlah 127.553 orang. Namun, pada Oktober 2018, kunjungan turis Tiongkok memang tetap teratas, akan tetapi mengalami penurunan dengan jumlah kedatangan yakni menjadi 118.250 orang atau menurun 7,30 persen.
Tidak hanya wisatawan asal Tiongkok, wisatawan dari sejumlah negara pun ikut turun. Wisatawan Australia pada September 2018 tercatat 112.208 orang, namun pada Oktober 2018 tercatat sebanyak 105.263 orang. Wisatawan asal Inggris juga demikian. Pada September 2018 tembus 27.582 orang, tapi pada Oktober 2018 turun menjadi 24.220.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra mengakui ada tren penurunan kunjungan wisatawan asal Tiongkok. Namun, apakah ini ada kaitannya dengan terkuaknya penjualan paket wisata murah dari Tiongkok ke Bali atau tidak, pejabat asal Kuta itu hanya menjawab, “Yang jelas penurunan ini setelah penutupan paket wisata murah.”
Badra belum bisa melansir data kunjungan wisatawan pada November, lantaran belum akhir bulan. “Datanya kita tunggu sampai akhir bulan ini. Tapi dari pantauan di lapangan, kunjungan turis Tiongkok cukup menurun,” tandasnya.
Menurut Badra, tidak saja wisatawan asal Tiongkok yang turun tingkat kunjungannya. Secara periodik atau berdasarkan data bulanan juga terjadi tren penurunan. Jika pada Juli 2018 tingkat kunjungan tembus 661.352 orang, namun kini berangsur-angsur turun. Pada Agustus tercatat 601.109 orang, pada September sebanyak 587.698 orang, dan pada bulan Oktober 548.161 orang.
“Trennya memang begitu, tahun lalu juga tidak jauh berbeda. Tapi pada November sampai nanti Desember, biasanya trennya meningkat, masuk high season. Ada liburan akhir tahun,” jelas mantan Kadis Perikanan Badung ini.
Meski demikian, Badra tetap optimistis target kunjungan 6,5 juta wisatawan pada tahun 2018 akan tercapai. “Optimis tercapai (kunjungan 6,5 juta wisatawan, Red), asalkan tidak ada kondisi bencana atau gangguan keamanan yang mengakibatkan suasana tidak kondusif,” tegasnya. *asa
Kunjungan wisatawan Tiongkok, kendati masuk lima besar negara yang paling banyak menyumbang turis ke Bali, namun dari segi jumlah mengalami penurunan. Paling kentara pada Oktober 2018. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, kunjungan wisatawan asal Tiongkok pada September 2018 menempati urutan teratas dengan jumlah 127.553 orang. Namun, pada Oktober 2018, kunjungan turis Tiongkok memang tetap teratas, akan tetapi mengalami penurunan dengan jumlah kedatangan yakni menjadi 118.250 orang atau menurun 7,30 persen.
Tidak hanya wisatawan asal Tiongkok, wisatawan dari sejumlah negara pun ikut turun. Wisatawan Australia pada September 2018 tercatat 112.208 orang, namun pada Oktober 2018 tercatat sebanyak 105.263 orang. Wisatawan asal Inggris juga demikian. Pada September 2018 tembus 27.582 orang, tapi pada Oktober 2018 turun menjadi 24.220.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra mengakui ada tren penurunan kunjungan wisatawan asal Tiongkok. Namun, apakah ini ada kaitannya dengan terkuaknya penjualan paket wisata murah dari Tiongkok ke Bali atau tidak, pejabat asal Kuta itu hanya menjawab, “Yang jelas penurunan ini setelah penutupan paket wisata murah.”
Badra belum bisa melansir data kunjungan wisatawan pada November, lantaran belum akhir bulan. “Datanya kita tunggu sampai akhir bulan ini. Tapi dari pantauan di lapangan, kunjungan turis Tiongkok cukup menurun,” tandasnya.
Menurut Badra, tidak saja wisatawan asal Tiongkok yang turun tingkat kunjungannya. Secara periodik atau berdasarkan data bulanan juga terjadi tren penurunan. Jika pada Juli 2018 tingkat kunjungan tembus 661.352 orang, namun kini berangsur-angsur turun. Pada Agustus tercatat 601.109 orang, pada September sebanyak 587.698 orang, dan pada bulan Oktober 548.161 orang.
“Trennya memang begitu, tahun lalu juga tidak jauh berbeda. Tapi pada November sampai nanti Desember, biasanya trennya meningkat, masuk high season. Ada liburan akhir tahun,” jelas mantan Kadis Perikanan Badung ini.
Meski demikian, Badra tetap optimistis target kunjungan 6,5 juta wisatawan pada tahun 2018 akan tercapai. “Optimis tercapai (kunjungan 6,5 juta wisatawan, Red), asalkan tidak ada kondisi bencana atau gangguan keamanan yang mengakibatkan suasana tidak kondusif,” tegasnya. *asa
1
Komentar