Penyegaran Bahasa Indonesia Digelar di NusaBali
Untuk mensosialisasikan penggunaan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidahnya, Balai Bahasa Provinsi Bali menggelar kegiatan Penyegaran Bahasa Indonesia Bagi Media Massa di Kantor Harian Umum NusaBali di Jalan Hayam Wuruk No 110 Denpasar, Selasa (27/11).
DENPASAR, NusaBali
Pesertanya tak hanya kalangan jurnalis dan karyawan NusaBali, tapi juga hadir peserta dari Harian Pos Bali. Pemimpin Redaksi (Pemred) NusaBali, Ketut Naria saat membuka kegiatan ini mengatakan bahwa sinergi Balai Bahasa dengan pers tentu sangat bermanfaat dalam menciptakan kualitas ‘bahasa jurnalistik’ yang tak menyimpang dari kaidah-kaidah Bahasa Indonesia.
“Kita sangat mendorong sinergi dari Balai Bahasa ini untuk makin meningkatkan kualitas bahasa di media yang kami kelola,” ujarnya. Hal serupa diungkapkan Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali, Toha Machsum. Menurutnya, Bahasa Indonesia merupakan pemersatu bangsa. Untuk itu, Bahasa Indonesia harus dijunjung tinggi dan ditempatkan sebagai bahasa utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Bahasa Indonesia harus menjadi tuan rumah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini,” tegas Toha yang baru satu bulan bertugas di Bali. Sedangkan narasumber dalam kegiatan ini berasal dari Penyuluh Bahasa Balai Bahasa Provinsi Bali, yakni I Made Sudiana dan I Wayan Nitayadnya. Hadir juga sebagai narasumber akademisi dari Fakultas Sastra Universitas Udayana (Unud), Dr I Made Madia MHum. *sur
Pesertanya tak hanya kalangan jurnalis dan karyawan NusaBali, tapi juga hadir peserta dari Harian Pos Bali. Pemimpin Redaksi (Pemred) NusaBali, Ketut Naria saat membuka kegiatan ini mengatakan bahwa sinergi Balai Bahasa dengan pers tentu sangat bermanfaat dalam menciptakan kualitas ‘bahasa jurnalistik’ yang tak menyimpang dari kaidah-kaidah Bahasa Indonesia.
“Kita sangat mendorong sinergi dari Balai Bahasa ini untuk makin meningkatkan kualitas bahasa di media yang kami kelola,” ujarnya. Hal serupa diungkapkan Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali, Toha Machsum. Menurutnya, Bahasa Indonesia merupakan pemersatu bangsa. Untuk itu, Bahasa Indonesia harus dijunjung tinggi dan ditempatkan sebagai bahasa utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Bahasa Indonesia harus menjadi tuan rumah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini,” tegas Toha yang baru satu bulan bertugas di Bali. Sedangkan narasumber dalam kegiatan ini berasal dari Penyuluh Bahasa Balai Bahasa Provinsi Bali, yakni I Made Sudiana dan I Wayan Nitayadnya. Hadir juga sebagai narasumber akademisi dari Fakultas Sastra Universitas Udayana (Unud), Dr I Made Madia MHum. *sur
Komentar