nusabali

Polri Fokus Amankan 49 Ribu Gereja

  • www.nusabali.com-polri-fokus-amankan-49-ribu-gereja

Libur Nataru, Bali masuk wilayah pengamanan prioritas satu

JAKARTA,NusaBali
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengemukakan, sebanyak 48.796 gereja dan tempat ibadah umat Kristiani menjadi fokus pengamanan polisi dalam perayaan Natal 2018, di seluruh Indonesia.

Untuk mengamankan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Polri menurunkan total personel sebanyak 94.946, terdiri dari 69.080 personel di 13 Polda prioritas satu dan 25.866 personel di 21 Polda prioritas dua. Dedi menjelaskan, penentuan Polda yang menjadi prioritas karena jumlah umat Kristiani dan gereja yang banyak.

"Polda prioritas satu adalah Polda Sumut, Lampung, Banten, Polda Metro, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTT, Sulut, Maluku, dan Papua," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (27/11).

Selain mengamankan gereja, Polri juga mengamankan puluhan ribu objek vital seperti bandara, stasiun, terminal, pelabuhan, pusat perbelanjaan dan objek wisata.

"Sebanyak 57.946 objek yang diamankan terdiri dari 856 terminal bus, 260 stasiun kereta api, 530 pelabuhan laut, 2.684 pusat perbelanjaan, 207 bandara, 2.705 objek wisata," katanya seperti dilansir vivanews.

Dalam pengamanan tersebut, Polri dibantu oleh stakeholders, termasuk masyarakat dan elemen agama lainnya.

Untuk pengamanan tahun baru, sejumlah 1.904 objek yang menjadi perhatian Polri. Jalur darat antara Jakarta-Surabaya juga menjadi prioritas Polri. Provinsi Bali pun menjadi perhatian lantaran banyak turis lokal dan asing merayakan malam pergantian tahun.

"Untuk prioritas antisipasi terorisme, Jawa kemudian ada beberapa wilayah di Sumatera. Wilayah lain tetap dalam pantauan satgas antiteror dan radikalisme dan Satgaswil Densus 88," ujarnya.

Khusus narkoba, pihaknya akan memperkuat pintu masuk dan keluar orang maupun barang dari luar negeri, termasuk memperkuat keberadaan anggota Polri dan TNI untuk melakukan pemantauan di wilayah perbatasan, baik perbatasan laut maupun darat.

"Untuk darat, khususnya di wilayah Kalimantan itu Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur ini merupakan daerah yang kami anggap merah terhadap penyelundupan narkoba," lanjut Dedi seperti dilansir detik.

Sementara itu, untuk wilayah rawan masuknya narkoba via jalur laut antara lain Aceh, Riau, dan Kepulauan Riau. "Kenapa wilayah laut? Karena garis pantai tidak semua bisa dipantau, sangat panjang dari mulai Sabang sampai ke bawah." Dedi menegaskan pengamanan di pelabuhan akan dipertebal untuk mengantisipasi masuknya narkoba.*

Komentar