nusabali

Sukses Berkat Rumah Makan Padang

  • www.nusabali.com-sukses-berkat-rumah-makan-padang
  • www.nusabali.com-sukses-berkat-rumah-makan-padang

Perjuangan panjang Bustaman di bidang kuliner penuh hambatan. Bahkan masakannya sempat tak diminati. Kini puluhan rumah makan di bawah waralabanya menyebar di tanah air hingga negeri jiran.

Dari Gerobak Kaki Lima Menjelma Waralaba

Pada awalnya Bustaman berbisnis cuma untuk bertahan hidup. Tidak ada pemikiran tentang akan memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia. Bermodal resep olahan yang sudah disesuaikan. Rasanya sudah dapat dinikmati oleh siapapun bukan cuma orang Padang. "Jadi, saya tidak buat terlalu pedas," imbuhnya.

Ayah enam anak ini gembira. Pasalnya resep karyanya ‘ayam pop’ menjadi kesukaan utama di warung sederhana. Ayam goreng tanpa kulit berwarna putih seperti aslinya. Maka dia membuka warung permanen di Pasar Inpres, Bendungan Hilir, di tahun 1974, bermodal kredit dari sebuah bank.

Rumah Makan Sederhana lantas berkembang biak. Menjamur jadi 30 buah, dan seterusnya dimana dia aktif mempekerjakan saudara agar mengelola. Cuma suatu ketika terjadi pertikaian antar saudara karena usaha ini jadi makmur. Dia bersengketa dengan Djamilus Djamil atas nama Sederhana yang diusung oleh Bustaman.

Caritanya pada tahun 2004, Djamil membuka usaha rumah makan Padang sendiri (tidak ikut Bustaman), yang lantas diberinya nama Sederhana. Sayangnya, pada tahun 1997, Bustaman terlebih dulu memakai nama RM. Sederhana, dan sudah mematenkan brand ‘Sederhana’ menjadi miliknya.

Usut-punya usut ternyata keduanya sempat kerja sama tapi pecah kongsi. Karena sudah masuk HAKI, lalu Bustaman menuntut Djamil atas nama Sederhana dan menang di Mahkamah Agung. Pada tahun 2009 itu maka jalan damainya adalah Djamil diwajibkan menambahkan nama Bintaro -menjadi Sederhana Bintaro.

Sampai tahun 2000an, akhirnya  Bustaman resmi mendirikan badan hukum, tujuannya agar menjaga merek Sederhana dan mengembangkan sayap bisnisnya. Jadilah PT  Sederhana Citra Mandiri yang juga menjadi pemegang hal waralaba atas RM Sederhana di seluruh penjuru Indonesia.

Berkat resep dari orang itu, ia mampu membuka usaha sampai ke Pasar Inpres Bendungan Hilir. Merambah sampai 30 rumah makan. Bahkan sudah sampai ke Malaysia berkat sistem waralaba. Jika waralaba maka ia cuma mendapatkan fee ketika dia menyediakan semua karyawan. "Satunya lagi punya keponakan saya," tuturnya.

Untuk menjaga loyalitas terutama 15 cabang asli RM  Sederhana; Bustaman memiliki trik tersendiri. Yakni ia akan menerapkan sistem bagi hasil terbuka. Dia mengungkapkan seluruh omzet kepada 300 orang karyawan di bawah PT SCM. 7

Selanjutnya...

Komentar