nusabali

Hujan Deras, Kantor KPU dan PDAM Jembrana Kebanjiran

  • www.nusabali.com-hujan-deras-kantor-kpu-dan-pdam-jembrana-kebanjiran

Hujan deras pada Selasa (27/11) sore hingga malam mengakibatkan banjir di kantor KPU Jembrana dan PDAM Jembrana.

NEGARA, NusaBali
Kedua kantor yang sama-sama berada di Jalan Udayana, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, itu tergenang air hampir mencapai setinggi lutut orang dewasa. Bahkan, genangan air di kantor PDAM Jembrana yang menjadi satu areal dengan Kantor Perusda Jembrana, itu masih tersisa hingga Rabu (28/11).

Berdasar informasi, banjir di kantor KPU Jembrana —yang memang langganan banjir— terjadi saat hujan masih mengguyur sekitar pukul 20.00 Wita. Saat itu, jajaran komisioner KPU Jembrana bersama sejumlah staf, langsung mengevakuasi sejumlah berkas penting, agar tidak sampai tenggelam. “Sebelum air masuk ke ruangan, berkas-berkas penting termasuk komputer sudah kami evakuasi ke tempat lebih tinggi,” kata Ketua KPU Jembrana Ketut Gde Tangkas Sudiantara, Rabu kemarin.

Menurutnya, genangan air yang meluap dari saluran irigasi sekitar juga masuk ke sejumlah ruangan. Di antaranya ruangan komisioner, ruangan Rumah Pintar Pemilu (RPP), ruangan hukum, ruangan data, ruangan teknis, gudang, dan ruang rapat.

“Kalau di ruangan ketinggian air ada sekitar 30 centimeter. Sedangkan di pekarangan, hampir mencapai setinggi lutut saya. Walaupun berkas penting sudah aman, tetapi kalau terus seperti ini, meja, kursi, dan peralatan kantor lainnya pasti cepat rusak,” ujarnya.

Kotak suara berbahan karton yang disimpan di salah satu ruko yang disewa sebagai gudang di Jalan Udayana, dipastikan aman. Dari pengecekan, air tidak sampai masuk ke gudang tempat kotak suara di luar areal kantor KPU, yang memang sengaja disewa dengan pertimbangan antisipasi banjir yang kerap melanda kantor KPU.

“Kalau di gudang tempat kotak suara, tempatnya lebih tinggi. Sedangkan kalau areal kantor kami ini, memang lebih rendah dari jalan, sehingga air cepat masuk. Setelah selesai hujan sekitar pukul 22.00 Wita, baru air surut,” ungkap Sudiantara.

Sementara itu, banjir di areal kantor PDAM Jembrana terjadi mulai sekitar pukul 24.00 Wita, atau dua setelah hujan reda. Banjir itu terjadi akibat luapan air dari areal persawahan sekitar kantor setempat, termasuk air dari saluran irigasi di depan kantor yang berada lebih rendah dari jalan raya. Begitu menerima laporan terjadi banjir, Direktur PDAM Jembrana bersama sejumlah pegawai langsung melakukan evakuasi berkas-berkas penting termasuk sambungan kelistrikan di dalam kantor.

“Menerima laporan terjadi banjir Rabu dini hari, sekitar pukul 02.00 Wita. Begitu menerima laporan, saya langsung turun bersama 10 orang pegawai untuk menyelamatkan berkas-berkas penting,” ujar Direktur PDAM Jembrana Ida Bagus Kerta Negara.

Selain mengevakuasi berkas-berkas penting, dia juga mencari penyebab banjir. Ternyata, dua pintu air di jalan menuju PGRI Negara, salah satunya  hanya terbuka setengah. Begitu mengetahui hal tersebut, dia langsung membuka kedua pintu air tersebut, dan air yang sempat menggenang di halaman kantor PDAM hampir mencapai setinggi lutut, akhirnya mulai surut, meskipun belum surut total hingga Rabu pagi kemarin.

“Selama saya 24 tahun bertugas di PDAM, baru kali ini terjadi banjir sampai masuk ke dalam kantor. Kemungkinan karena curah hujan tinggi, dan memang posisi areal kantor kami lebih rendah dari jalan. Di samping itu air juga masuk dari persawahan sekeliling areal kantor,” kata Kerta Negara.

Meski genangan air masih tersisa Rabu pagi kemarin, pelayanan di kantor PDAM Jembrana tetap berjalan normal. Beberapa pegawai dikerahkan membersihkan sisa genangan air di dalam ruangan. “Kami hanya bisa berharap, mudah-mudahan tidak hujan lagi. Beruntung tadi (kemarin) siang tidak hujan lagi, dan air sekarang sudah mulai surut. Hanya tersisa sedikit di pekarangan depan kantor,” ujarnya, saat dikonfirmasi Rabu petang kemarin. *ode

Komentar