Pohon Beringin Roboh Hancurkan Belasan Palinggih
Belasan palinggih (bangunan suci) di Pura Penataran Puseh lan Bale Agung, Desa Pakraman Tiga, Kecamatan Susut, Bangli hancur akibat tertimpa pohon Beringin roboh, Rabu (28/11) sore.
BANGLI, NusaBali
Kerugian material dalam bencana ini ditaksir mencapai sekitar Rp 800 juta. Palinggih di Pura Penataran Puseh lan Bale Agung, Desa Pakraman Tiga yang hancur akibat pohon Beringin roboh, masing-masing Palinggih Ratu Majapahit, Palinggih Ratu Pamungkah, Palinggih Ida Batara Sri, Palinggih Pesimpangan Batara Batu Madeg, Palinggih Pesimpangan Ratu Puncak Merajon, Palinggih Batara Rambut Sedana, Palinggih Pesimpangan Pasek Asti, Palinggih Batara Tuluk Biyu, Palinggih Gedong Karas, Bale Deha, Bale Pelik, Bale Timbang, hingga tembok pe-nyengker Ratu Sakti Guru Penyarikan.
Menurut Penyarikan Desa Pakraman Tiga, Nengah Sukada, pohon Beringin berusia ratusan tahun yang tumbuh di balakang pura ini mendadak tumbang saat hujan lebat, Rabu sore. Celakanya, pohon Beringin ini tumbang ke arah pura hingga menghancurkan belasan palinggih. "Saat kejadian, hujan lebat di wilayah kami," ungkap Nengah Sukada di lokasi Pura Penataran Puseh lan Bale Agung yang hancur, Ka-mis (29/11).
Menurut Nengah Sukada, kerugian material akibat hancurnya belasan palinggih yang diterjang pohon Beringin roboh ini ditaksir mencapai Rp 800 juta atau hampir Rp 1 miliar. Kerugian sebesar itu belum termasuk biaya puacara. “Kami harus membangun kembali pura yang hancur ditimpa pohon roboh ini,” katanya.
Sementara itu, Kamis kemarin, ratrusan krama pangempon Pura Penataran Puseh lan Bale Agung, Desa Pakraman Tiga gotong royong membersihkan pohon Beringin roboh. Mereka dibantuk petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, anggota Polri, dan anggota TNI.
Menurut Nengah Sukada, proses evakuasi pohon Beringin tumbang kemarin dilakukan sejak pagi hingga siang. Evakuasi diawali dengan melaksanakan upacara bakti nangiang, lanjutkan bakti pengulap yang dipuput Jro Mangku Sudarma. Kemudian, Ida Batara Sesuhunan yang berstana di paling yang hancur kegingsirang (dipindahkan) ke Bale Pesamuan Agung Pura Penataran Puseh lan Bale Agung.
Setelah prosesi upacara selesai, barulah dilakukan pemotongan dan evakuasi pohon Beringin roboh. “Sebelum proses evakuasi, krama lebih dulu melakukan persembahyangan memehon kelancaran," jelas Nengah Sukada.
Bupati Bangli I Made Gianyar juga sempat meninjau langsung lokasi bencana pohon tumbang yang menghancurkan Pura Penataran Puseh lan Bale Agung, Desa Pakraman Tiga, Kamis kemarin. Menurut Nengah Sukada, Bupati Made Gianyar berjanji akan membantu proses pembangunan kembali belasan palinggih yang rusak tersebut sebesar Rp 500 juta. “Ya, tadi (kemarin) disampaikan Bupati akan membatu setengah miliar rupiah,” katanya.
Paparan senada juga disampaikan anggota Fraksi PDIP DPRD Bangli Dapil Susut, Satria Yudha, yang kemarin mendampingi Bupati Made Gianyar meninjau lokasi bencana. Menurut Satria Yudha, perbaikan pura bisa melalui program Gerbang Gita Santi (GGS) sebesar Rp 500 kuta.
“Dengan adanya program ini, beban krama bisa dirangankan. Rencanakan dari program GGS akan dikucurkan Rp 500 juta untuk perbaikan pura. Sisanya nanti dari swadaya krama setempat. Kami pun berharap perbaikan pura yang hancur ditimpa pohon Beringin roboh ini bisa segera terlaksana," jelas politisi PDIP yang baru satu periode duduk di DPRD Bangli ini. *es
Menurut Penyarikan Desa Pakraman Tiga, Nengah Sukada, pohon Beringin berusia ratusan tahun yang tumbuh di balakang pura ini mendadak tumbang saat hujan lebat, Rabu sore. Celakanya, pohon Beringin ini tumbang ke arah pura hingga menghancurkan belasan palinggih. "Saat kejadian, hujan lebat di wilayah kami," ungkap Nengah Sukada di lokasi Pura Penataran Puseh lan Bale Agung yang hancur, Ka-mis (29/11).
Menurut Nengah Sukada, kerugian material akibat hancurnya belasan palinggih yang diterjang pohon Beringin roboh ini ditaksir mencapai Rp 800 juta atau hampir Rp 1 miliar. Kerugian sebesar itu belum termasuk biaya puacara. “Kami harus membangun kembali pura yang hancur ditimpa pohon roboh ini,” katanya.
Sementara itu, Kamis kemarin, ratrusan krama pangempon Pura Penataran Puseh lan Bale Agung, Desa Pakraman Tiga gotong royong membersihkan pohon Beringin roboh. Mereka dibantuk petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, anggota Polri, dan anggota TNI.
Menurut Nengah Sukada, proses evakuasi pohon Beringin tumbang kemarin dilakukan sejak pagi hingga siang. Evakuasi diawali dengan melaksanakan upacara bakti nangiang, lanjutkan bakti pengulap yang dipuput Jro Mangku Sudarma. Kemudian, Ida Batara Sesuhunan yang berstana di paling yang hancur kegingsirang (dipindahkan) ke Bale Pesamuan Agung Pura Penataran Puseh lan Bale Agung.
Setelah prosesi upacara selesai, barulah dilakukan pemotongan dan evakuasi pohon Beringin roboh. “Sebelum proses evakuasi, krama lebih dulu melakukan persembahyangan memehon kelancaran," jelas Nengah Sukada.
Bupati Bangli I Made Gianyar juga sempat meninjau langsung lokasi bencana pohon tumbang yang menghancurkan Pura Penataran Puseh lan Bale Agung, Desa Pakraman Tiga, Kamis kemarin. Menurut Nengah Sukada, Bupati Made Gianyar berjanji akan membantu proses pembangunan kembali belasan palinggih yang rusak tersebut sebesar Rp 500 juta. “Ya, tadi (kemarin) disampaikan Bupati akan membatu setengah miliar rupiah,” katanya.
Paparan senada juga disampaikan anggota Fraksi PDIP DPRD Bangli Dapil Susut, Satria Yudha, yang kemarin mendampingi Bupati Made Gianyar meninjau lokasi bencana. Menurut Satria Yudha, perbaikan pura bisa melalui program Gerbang Gita Santi (GGS) sebesar Rp 500 kuta.
“Dengan adanya program ini, beban krama bisa dirangankan. Rencanakan dari program GGS akan dikucurkan Rp 500 juta untuk perbaikan pura. Sisanya nanti dari swadaya krama setempat. Kami pun berharap perbaikan pura yang hancur ditimpa pohon Beringin roboh ini bisa segera terlaksana," jelas politisi PDIP yang baru satu periode duduk di DPRD Bangli ini. *es
Komentar