BBMKG Minta Warga Waspadai Curah Hujan Tinggi
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini potensi hujan dengan intensitas tinggi di beberapa tempat di Bali.
MANGUPURA, NusaBali
Namun demikian potensi hujan dengan intensitas tinggi ini dinilai wajar karena kini sejumlah wilayah di Bali sudah memasuki musim penghujan. Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman SSi MDM dikonfirmasi, Kamis (29/11), menyatakan prakiraan terjadi potensi hujan ini dipengaruhi oleh empat faktor. Pertama, wilayah Bali saat ini sedang dalam peralihan musim dari musim kemarau ke musim penghujan. Kedua, terdapat daerah belokan angin di wilayah Bali. Ketiga, suhu permukaan air tinggi menyebabkan penguapan tinggi. Keempat, massa udara basah terkonsentrasi pada lapisan permukaan hingga lapisan 500 milibar.
Iman Fatchurochman menjelaskan secara klimatologi, tiga wilayah Bali yang paling sering mengalami hujan lebat pada November 2018 ini adalah Tabanan, Karangasem, dan Jembrana. Disusul Gianyar, Bangli, Badung, Klungkung, Denpasar, dan sebagian kecil Buleleng.
Sementara untuk tiupan angin, Iman Fatchurochman menjelaskan angin bertiup dari arah tenggara ke barat daya dengan kecepatan 8 – 34 kilometer per jam. Tinggi gelombang laut di sekitar Pulau Bali semua rata-rata normal. Perairan utara berkisar antara 0,25 – 1,25 meter. Di perairan selatan 0,5 – 2 meter. Selat Bali 0,25 – 2 meter, dan Selat Lombok 0,5 – 2 meter.
“Dengan tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari belakangan, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap bencana alam yang bisa ditimbulkan. Misalnya longsor, banjir, pohon tumbang, dan lainnya. Perhatikan selalu informasi BMKG,” tuturnya. *po
Namun demikian potensi hujan dengan intensitas tinggi ini dinilai wajar karena kini sejumlah wilayah di Bali sudah memasuki musim penghujan. Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman SSi MDM dikonfirmasi, Kamis (29/11), menyatakan prakiraan terjadi potensi hujan ini dipengaruhi oleh empat faktor. Pertama, wilayah Bali saat ini sedang dalam peralihan musim dari musim kemarau ke musim penghujan. Kedua, terdapat daerah belokan angin di wilayah Bali. Ketiga, suhu permukaan air tinggi menyebabkan penguapan tinggi. Keempat, massa udara basah terkonsentrasi pada lapisan permukaan hingga lapisan 500 milibar.
Iman Fatchurochman menjelaskan secara klimatologi, tiga wilayah Bali yang paling sering mengalami hujan lebat pada November 2018 ini adalah Tabanan, Karangasem, dan Jembrana. Disusul Gianyar, Bangli, Badung, Klungkung, Denpasar, dan sebagian kecil Buleleng.
Sementara untuk tiupan angin, Iman Fatchurochman menjelaskan angin bertiup dari arah tenggara ke barat daya dengan kecepatan 8 – 34 kilometer per jam. Tinggi gelombang laut di sekitar Pulau Bali semua rata-rata normal. Perairan utara berkisar antara 0,25 – 1,25 meter. Di perairan selatan 0,5 – 2 meter. Selat Bali 0,25 – 2 meter, dan Selat Lombok 0,5 – 2 meter.
“Dengan tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari belakangan, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap bencana alam yang bisa ditimbulkan. Misalnya longsor, banjir, pohon tumbang, dan lainnya. Perhatikan selalu informasi BMKG,” tuturnya. *po
Komentar