Konser Peduli HIV/AIDS di Ubud
Guna memberikan informasi akurat tentang pencegahan, penularan, mitos dan fakta, perawatan HIV dan AIDS serta penerimaan sosial dalam masyarakat Bali, Yayasan AYO!Kita Bicara HIV & AIDS bekerjasama dengan Yowana Padangtegal Ubud menggelar konser kepedulian bertepatan dengan Hari AIDS Sedunia.
DENPASAR, NusaBali
‘Konser Kepedulian Hari AIDS Sedunia 2018’ digelar Sabtu (1/12) besok di Area Lapangan Parkir Monkey Forest, Ubud. Koordinator acara dari yayasan Ayo Bicara HIV/AIDS, I Made Yuda Prawira mengatakan selain untuk menyebarkan informasi akurat, yang tidak kalah penting dari kegiatan Konser Kepedulian Hari AIDS Sedunia 2018 ini adalah terdorongnya individu dan komunitas di Bali untuk mengambil aksi yang lebih kuat dalam membalikkan stigma sosial dan perilaku kultural. Ini disebabkan oleh stigma, diskriminasi, dan kekeliruan informasi tentang orang yang terinfeksi HIV.
“Secara pengetahuan tentang HIV, masyarakat memang tinggi, namun sikap dan perilakunya yang masih belum. Masih perlu kesadaran untuk mengubah pola pikir. Tapi kabar baiknya, masyarakat semakin punya kesadaran untuk memeriksakan dirinya,” ujarnya saat jumpa pers di Denpasar, Kamis (29/11).
Rangkaian Konser Kepedulian Hari AIDS Sedunia 2018 diawali dengan kegiatan yoga pagi bersama dengan master yoga ternama dari Padangtegal Ubud, I Ketut Arsana. Kegiatan seru lainnya seperti workshop zumba, pemeriksaan kesehatan gratis, potong rambut gratis. Tidak lupa acara musik dan kesenian dimeriahkan oleh para seniman dan musisi asal Bali seperti Navicula, Antrabez Band, Griya Faria, Komedian Ofven & Sengeng, Everest, Dance4Life Team, dan Matasiwa Band. *ind
‘Konser Kepedulian Hari AIDS Sedunia 2018’ digelar Sabtu (1/12) besok di Area Lapangan Parkir Monkey Forest, Ubud. Koordinator acara dari yayasan Ayo Bicara HIV/AIDS, I Made Yuda Prawira mengatakan selain untuk menyebarkan informasi akurat, yang tidak kalah penting dari kegiatan Konser Kepedulian Hari AIDS Sedunia 2018 ini adalah terdorongnya individu dan komunitas di Bali untuk mengambil aksi yang lebih kuat dalam membalikkan stigma sosial dan perilaku kultural. Ini disebabkan oleh stigma, diskriminasi, dan kekeliruan informasi tentang orang yang terinfeksi HIV.
“Secara pengetahuan tentang HIV, masyarakat memang tinggi, namun sikap dan perilakunya yang masih belum. Masih perlu kesadaran untuk mengubah pola pikir. Tapi kabar baiknya, masyarakat semakin punya kesadaran untuk memeriksakan dirinya,” ujarnya saat jumpa pers di Denpasar, Kamis (29/11).
Rangkaian Konser Kepedulian Hari AIDS Sedunia 2018 diawali dengan kegiatan yoga pagi bersama dengan master yoga ternama dari Padangtegal Ubud, I Ketut Arsana. Kegiatan seru lainnya seperti workshop zumba, pemeriksaan kesehatan gratis, potong rambut gratis. Tidak lupa acara musik dan kesenian dimeriahkan oleh para seniman dan musisi asal Bali seperti Navicula, Antrabez Band, Griya Faria, Komedian Ofven & Sengeng, Everest, Dance4Life Team, dan Matasiwa Band. *ind
Komentar