Rawan Bencana, Ratusan Pohon Ditanam di Hutan Pedawa
Ratusan pohon berbagai jenis ditanam di sejumlah titik sumber mata air di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng oleh kelompok pecinta alam Kayoman Pedawa.
SINGARAJA, NusaBali
Penanaman pohon yang dilakukan sejak tahun 2016 lalu, merupakan upaya warga Pedawa untuk menambah resapan air dan menjaga tanah menekan bencana longsor. Ketua Kayoman Pedawa, Putu Yuli Supriyandana, Kamis (29/11) menjelaskan, upaya penghijauan yang dilakukan di desanya sendiri oleh warga desa yang tergabung dalam kelompok pencinta alam, tak lain untuk menghindarkan desanya dari bencana. Baik dari bencana tanah longsor di musim penghujan, maupun bencana kekeringan dan krisis air bersih di musim kemarau.
Jenis pepohonan yang ditanam rutin itu pun pohon yang memang memiliki daya serap air tinggi. Seperti pohon beringin, mahoni, cempaka, bunut, majagau, bambu dan gintungan. “Kami mulai bergerak karena desa kami yang berada di daerah hulu juga sering terdampak bencana, terutama saat musim hujan karena pohon resapan airnya sedikit. Bahkan jika dilihat dari banyaknya jumlah mata air yang ada di sini hanya 35 persen di sekitarnya ada pohon resapan air,” kata Yuli.
Dengan penanaman pohon secara berkelanjutan itu, ia dan warga Pedawa berharap dapat hidup lebih aman dan berkecukupan air bersih. Upaya pelestarian alam yang dilakukan warga desa Pedawa tak hanya menanam pohon, tetapi kelompok pecinta alam ini juga aktif melakukan gotong-royong bersih-bersih dan juga pelepasliaran burung ke alam bebas.
Yuli pun mengatakan jika kelompok pencinta alamnya yang berdiri sejak tahun 2016, secara berangsur memberikan pemahaman kepada warga desanya untuk ikut serta menjaga alam. Kayoman Pedawa disebutnya selalu mengusung visi yakni ngastiti ayuning desa, yang artinya mengabdikan di desa sendiri dengan cara menjaga kelestarian alamnya.
Sementara itu dalam kegiatan tanam pohon yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) Kayoman Pedawa mengajak seluruh warga untuk berpartisipasi. Tak hanya menyasar anak muda, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat, dari aparat pemerintah, dosen, mahasiswa PNS, dan siswa. “Kami libatkan seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan, desa kita sendiri. Bibit pohonnya juga sumbangan dari masyarakat di sini, ada 100 pohon bibit pohon siap tanam disumbangkan sukarela oleh warga di sini,” ungkapnya. *k23
Penanaman pohon yang dilakukan sejak tahun 2016 lalu, merupakan upaya warga Pedawa untuk menambah resapan air dan menjaga tanah menekan bencana longsor. Ketua Kayoman Pedawa, Putu Yuli Supriyandana, Kamis (29/11) menjelaskan, upaya penghijauan yang dilakukan di desanya sendiri oleh warga desa yang tergabung dalam kelompok pencinta alam, tak lain untuk menghindarkan desanya dari bencana. Baik dari bencana tanah longsor di musim penghujan, maupun bencana kekeringan dan krisis air bersih di musim kemarau.
Jenis pepohonan yang ditanam rutin itu pun pohon yang memang memiliki daya serap air tinggi. Seperti pohon beringin, mahoni, cempaka, bunut, majagau, bambu dan gintungan. “Kami mulai bergerak karena desa kami yang berada di daerah hulu juga sering terdampak bencana, terutama saat musim hujan karena pohon resapan airnya sedikit. Bahkan jika dilihat dari banyaknya jumlah mata air yang ada di sini hanya 35 persen di sekitarnya ada pohon resapan air,” kata Yuli.
Dengan penanaman pohon secara berkelanjutan itu, ia dan warga Pedawa berharap dapat hidup lebih aman dan berkecukupan air bersih. Upaya pelestarian alam yang dilakukan warga desa Pedawa tak hanya menanam pohon, tetapi kelompok pecinta alam ini juga aktif melakukan gotong-royong bersih-bersih dan juga pelepasliaran burung ke alam bebas.
Yuli pun mengatakan jika kelompok pencinta alamnya yang berdiri sejak tahun 2016, secara berangsur memberikan pemahaman kepada warga desanya untuk ikut serta menjaga alam. Kayoman Pedawa disebutnya selalu mengusung visi yakni ngastiti ayuning desa, yang artinya mengabdikan di desa sendiri dengan cara menjaga kelestarian alamnya.
Sementara itu dalam kegiatan tanam pohon yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) Kayoman Pedawa mengajak seluruh warga untuk berpartisipasi. Tak hanya menyasar anak muda, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat, dari aparat pemerintah, dosen, mahasiswa PNS, dan siswa. “Kami libatkan seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan, desa kita sendiri. Bibit pohonnya juga sumbangan dari masyarakat di sini, ada 100 pohon bibit pohon siap tanam disumbangkan sukarela oleh warga di sini,” ungkapnya. *k23
Komentar