nusabali

Tewas Kesetrum saat Pulang Kampung Jenguk Anak

  • www.nusabali.com-tewas-kesetrum-saat-pulang-kampung-jenguk-anak

Tewas saat Berusaha Pindahkan TV

NEGARA, NusaBali
Apes dialami I Komang Adi Susanto, 35 yang sedang pulang kampung ke rumahnya di Banjar Delod Pemtapan, Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana pada Selasa (27/11) malam. Ia menjadi korban tewas karena kesetrum saat hujan deras mengguyur kota Jembrana.

Informasi dari salah satu tetangga yang juga memiliki hubungan kerabat dengan korban, I Putu Margiasa, Kamis (29/11), mengatakan, musibah korban tersengat listrik itu, kebetulan terjadi ketika korban pulang kampung, Selasa malam. Sejatinya, korban yang memiliki usaha bengkel las di Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung, ini keseharianya tinggal di Badung.

Dimana korban yang meninggalkan seorang istri, Ni Putu Yusri Oktaviani, dan dua orang anak yang masih sekolah di salah satu SMP di Badung dan anak keduanya masih berusia 2 tahun. Rencananya korban pulang kampung untuk menengok orangtuanya, I Nyoman Wisudi, 60, dan Ni Nyoman Sudiarti, 60, beserta anak keduanya yang memang tinggal di kampungnya.

"Dia punya dua anak, yang pertama perempuan kelas I SMP di Denpasar, dan yang satu lagi laki berusia 2 tahun, tinggal di kampung bersama kakek dan neneknya (orangtua korban). Pas kejadian itu, kebetulan dia sedang pulang kampung. Rencananya, korban yang pulang sendirian tanpa mengajak istrinya, mau balik ke Denpasar, Rabu (28/11), tetapi tiba-tiba ada kejadian begitu," ujar Margiasa yang merupakan salah satu staf Desa Mendoyo Dangin Tukad ini.

Kematian tragis korban saat terjadi hujan pada sekitar pukul 21.00 Wita, itu bermula ketika korban mengetahui terjadi kebocoran atap di kamarnya, dengan tetesan air berjatuhan pada TV di dalam kamarnya. Mengetahui hal itu, korban pun berniat menyelamatkan TV tersebut, untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

Namun ketika berusaha mengangkat TV, korban yang diduga lupa mencabut cuk boster pada stok kontak listrik, itu pun tiba-tiba tersetrum, dan sempat berteriak 'aduh'. Mendengar teriakan itu, ayah korban, I Nyoman Wisudi, 60, yang berada di dapur, bergegas mengecek ke kamar korban, dan melihat korban sudah terkapar di lantai, bersama TV di kamarnya. Begitu melihat hal tersebut, Wisudi dibantu keluarganya, langsung melarikan korban ke Rumah Sakit BaliMed di Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana. Namun sesampai di Rumah Sakit, korban dipastikan telah meninggal dunia, dan lanjut dibawa ke rumah duka.

Adanya kejadian, itu akhirnya dilaporkan ke aparat Polsek Mendoyo, Rabu (28/11) pagi, yang langsung turun melakukan olah TKP bersama petugas Inafis Satreskrim Polres Jembrana. Dari hasil olah TKP, termasuk pemeriksaan saksi-saksi, korban dipastikan meninggal dunia akibat tersetrum listrik, dan pihak keluarga telah mengiklaskan musibah tersebut. "Korban meninggal tersetrum listrik saat berusaha menyelamatkan TV yang kena air hujan. Dari pihak keluarga telah mengiklaskan kejadiannya," ujar Kapolsek Mendoyo, Kompol Gusti Agung Sukasana.

Menurutnya, jenazah korban yang telah disemayamkan di rumah duka, akan diaben ke Setra Desa Pakraman Mendyo Dangin Tukad pada Jumat (30/11). Sedangkan untuk rutial nyiraman layon, dilaksanakan Kamis kemarin. "Kalau untuk kejadian pastinya, memang tidak ada yang lihat. Tetapi dari keterangan ayahnya, memang korban meninggal karena tersetrum listrik. Waktu mengangkat TV, korban diduga lupa mencabut cuk boster yang masih tersambung listrik. Kemungkinan ketika berusaha mencabut cuk boster itu  korban tersetrum. Sedangkan cuk power TV-nya, kata ayahnya memang sudah dicabut, karena jarang dipakai," ujarnya. *ode

Komentar