nusabali

52 Lontar Diidentifikasi, Ada Kidung Malat Tahun 1763

  • www.nusabali.com-52-lontar-diidentifikasi-ada-kidung-malat-tahun-1763

Puluhan lontar milik krama Banjar Adat Bakung, Lingkungan Bakung, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng diidentifikasi dan dikonservasi Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Buleleng, Jumat (30/11) kemarin.

Lontar Milik Banjar Adat Bakung Diidentifikasi

SINGARAJA, NusaBali
Proses penyelamatan lontar yang sudah diwarisi puluhan tahun itu disepakati prajuru adat dan krama setempat untuk mengetahui isi dan menyusun kembali sejumlah lembar daun lontar yang sempat diusik maling.

Menurut Kelian Banjar Adat Bakung, Jro Putu Joni Sandiyasa yang ditemui di Balai Banjar Adat Bakung, menceritakan jika awalnya puluhan lontar itu disimpan dalam tiga buah kotak. Hanya saja lontar yang disimpan bersama pratima di rumah salah seorang Jro Mangku Kahyangan Tiga di Bakung dibobol maling pada tahun 2007 lalu. Lontar yang selama ini dikeramatkan krama pun beberapa ditemukan berhamburan dan letaknya tak lagi teratur.

“Dengan kejadian bermaksud ingin merapikan lagi lontar yang kami punya dan ingin mengetahui isinya, siapa tahu ada sejarah terkait desa adat di sini, atau penjelasan tentang tatanan upacara piodalan atau hal lainya yang penting,” ungkap Jro Joni. Ia yang didampingi sejumlah prajuru adatnya pun mengaku sejak kejadian pencurian pratima itu lontar-lontar milik banjar adat disimpan di gedong simpen Balai Banjar Adat Bakung hingga saat ini.

Karena dikeramatkan sejak dulu, krama pun selama ini tak berani membuka sembarangan dan membaca lontar-lontar itu dengan pengetahuan yang minim. Namun belakangan dengan adanya Penyuluh Bahasa Bali, prajuru dan krama Bakung berupaya untuk melakukan penyelamatan. Benar saja, satu di antara kotak yang ada, sejumlah lontarnya sudah dalam keadaan rusak berat. Bahkan daun lontar yang ditemukan di dalamnya sudah tak lagi berangkaian dan terpisah satu dengan lainnya.

Sementara itu belasan Penyuluh Bahasa Bali sudah bekerja membersihkan lontar dan merapikan serta mengidentifikasi lontar yang ada. Namun sebelumnya juga diawali dengan menghaturkan banten piuning untuk proses identifikasi dan konservasi lontar itu. Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Ari Wijaya mengatakan dari hasil identifikasi awal penyuluhnya berhasil teridentifikasi 52 judul lontar.

Puluhan judul lontar itu dijelaskan olehnya adalah lontar-lontar umum yang keberadaan ilmu dan isinya dapat dilacak di perpustakaan pemerintah maupun gedong kirtya. Sebagian besar membahas tentang usada, perihal parindik, wariga, tutur, kanda, kidung dan geguritan. Bahkan salah satu lontar tentang kidung malat diidentifikasi ditulis pada tahun 1763 Masehi atau berumur255 tahun. “Sementara semuanya bersifat umum, hanya ada satu lontar yang isinya tentang kidung Malat yang berangka tahun cukup tua, yakni tahun 1763 masehi,” ungkapnya. *k23

Komentar