nusabali

Terpeleset, Kakek Jatuh ke Jurang

  • www.nusabali.com-terpeleset-kakek-jatuh-ke-jurang

Karena jalan cukup terjal dan licin, Ketut Arka terpeleset hingga jatuh ke jurang sedalam 20 meter. Kejadian itu pun membuat cucunya, Adi Triawan, panik.

TABANAN, NusaBali

Seorang kakek, I Ketut Arka,70, tewas setelah jatuh ke jurang sedalam 20 meter di kawasan hutan lindung lereng Batukaru, Banjar Gunung Tengah, Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Kamis (29/11) sekitar pukul 12.00 Wita. Ia tewas karena terpeleset usai memperbaiki pipa saluran air bersama cucunya, I Komang Rian Adi Triawan,17.

Informasinya, sebelum kejadiaan naas itu terjadi, Ketut Arka bersama cucunya yang warga dari Banjar Tamansari, Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan sekitar pukul 08.00 Wita, ke lokasi sumber air di kawasan Senangga, lereng Batukaru. Mereka memperbaiki pipa karena air ke rumahnya tidak mengalir. Jarak dari rumah ke lokasi memerlukan waktu 2-3 jam. Pada Kamis pagi itu, cuaca di Kecamatan Pupuan sedang hujan gerimis.

Setelah selesai memperbaiki saluran pipa, Arka bersama cucunya pulang. Karena jalan cukup terjal dan licin, Ketut Arka terpeleset hingga jatuh ke jurang sedalam 20 meter. Kejadian itu pun membuat cucunya, Adi Triawan, panik. Ia pun berteriak memanggil-manggil korban.

Namun sang kakek tidak menyahut. Dengan perasaan panik, Adi Triawan langsung pulang untuk memberitahukan kejadian itu kepada keluarganya. Bersama ayahnya, I Wayan Sunarta,44, ia menjemput kakeknya ke lereng gunung. Sesampainya di lokasi, didapati Ketut Arka masih bernafas, lanjut digendong ke atas jurang, lanjut dibawa pulang.

Namun, dalam perjalanan, nyawa Ketut Arka tidak bisa diselamatkan. Ketut Arka diduga mengalami cedera kepala berat karena benturan keras. Bahkan di bagian wajah banyak luka lecet dan lebam. Disamping itu, jarak antara rumah dengan lokasi kejadian, relatif jauh sehingga lambat pertolongan.

Kapolsek Pupuan AKP Ida Bagus Mahendra menengerai, korban tewas karena terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 20 meter itu. "Karena TKP-nya di lereng gunung, jauh dari rumah penduduk,’’ jelasnya, Jumat (30/11).

Dikatakan, proses evakuasi juga cukup dramatis. Dimana korban yang sudah tidak sadarkan diri itu digendong oleh anaknya, kemudian sampai diatas jurang ditandu bersama dengan keluarganya. Hanya saja Ketut Arka keburu meninggal sebelum diberikan pertolongan medis. Saat ini, jenazah korban sudah di rumah duka dan keluarga menolak untuk dilakukan autopsi.

Dikonfirmasi terpisah, Perbekel Pujungan I Made Wisnu Jaya membenarkan hal tersebut. Hanya saja ia tidak mengetahui pasti peristiwa karena belum ke rumah duka. Namun ia mendengar Ketut Arka tewas usai memperbaiki PAM desa akibat jatuh ke jurang. Namun saat ditemukan masih bernafas lalu dibawa ke pondoknya. "Sesuai berita yang saya dengar ia meninggal di pondoknya, tetapi pastinya saya belum tahu," ungkapnya. *de

Komentar