Pantai Biaung dan Tangtu Dipenuhi Sampah Kiriman
Pantai Biaung dan Pantai Muara Tangtu, Denpasar Timur, dipenuhi sampah kiriman sejak Jumat (30/11) hingga Minggu (2/12).
Dinas LHK Denpasar Prediksi Berlangsung hingga Januari
DENPASAR, NusaBali
Sampah yang paling banyak menyerbu berupa kayu dan plastik. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar setiap hari mengangkut sampah kiriman tersebut rata-rata 4 meter kubik.
Kabid Persampahan dan Limbah Dinas LHK Kota Denpasar Ketut Adi Wiguna saat dikonfirmasi, Minggu kemarin, mengungkapkan sampah-sampah yang ada di Pantai Biaung dan Muara Tangtu disebabkan karena musim penghujan sejak November 2018. Diprediksi sampah kiriman masih akan terdampar di pantai hingga Januari 2019. Kondisi demikian terjadi secara berulang setiap tahun.
Sampah plastik paling banyak menyerbu Pantai Muara Tangtu, sedangkan sampah kayu, berupa gelondongan, dahan, dan ranting, paling banyak di Pantai Biaung.
“Ini sampah kiriman terjadi setiap musim penghujan. Dipastikan pantai-pantai di Denpasar akan menerima sampah kiriman. Sampah mayoritas berupa plastik dan gelondongan kayu. Setiap pagi kami mengangkut 4 meter kubik. Kami angkut pada hari Jumat dan Minggu,” kata Wiguna.
Untuk membersihkan sampah kiriman tersebut, pihaknya menyiagakan tim dari Dinas LHK. Selain itu juga komunitas lingkungan dan pihak desa yang ikut bergotong-royong dengan Dinas LHK membersihkan kawasan dimaksud yang merupakan kawasan pariwisata.
“Kami bersihkan sampah dengan gotong royong bersama masyarakat setempat dibantu komunitas. Jika tidak, pasti kami kewalahan,” imbuhnya.
Untuk mengefektifkan waktu petugas dalam pengambilan sampah, pihaknya memberdayakan tim setiap pagi dan mengerahkan 2 truk pengangkut. “Kami kerahkan tenaga hanya setiap pagi, karena sorenya kami harus melayani masyarakat pada bank sampah. Jika tidak demikian, kami kewalahan dan sampah akan menumpuk,” ujarnya. *mi
DENPASAR, NusaBali
Sampah yang paling banyak menyerbu berupa kayu dan plastik. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar setiap hari mengangkut sampah kiriman tersebut rata-rata 4 meter kubik.
Kabid Persampahan dan Limbah Dinas LHK Kota Denpasar Ketut Adi Wiguna saat dikonfirmasi, Minggu kemarin, mengungkapkan sampah-sampah yang ada di Pantai Biaung dan Muara Tangtu disebabkan karena musim penghujan sejak November 2018. Diprediksi sampah kiriman masih akan terdampar di pantai hingga Januari 2019. Kondisi demikian terjadi secara berulang setiap tahun.
Sampah plastik paling banyak menyerbu Pantai Muara Tangtu, sedangkan sampah kayu, berupa gelondongan, dahan, dan ranting, paling banyak di Pantai Biaung.
“Ini sampah kiriman terjadi setiap musim penghujan. Dipastikan pantai-pantai di Denpasar akan menerima sampah kiriman. Sampah mayoritas berupa plastik dan gelondongan kayu. Setiap pagi kami mengangkut 4 meter kubik. Kami angkut pada hari Jumat dan Minggu,” kata Wiguna.
Untuk membersihkan sampah kiriman tersebut, pihaknya menyiagakan tim dari Dinas LHK. Selain itu juga komunitas lingkungan dan pihak desa yang ikut bergotong-royong dengan Dinas LHK membersihkan kawasan dimaksud yang merupakan kawasan pariwisata.
“Kami bersihkan sampah dengan gotong royong bersama masyarakat setempat dibantu komunitas. Jika tidak, pasti kami kewalahan,” imbuhnya.
Untuk mengefektifkan waktu petugas dalam pengambilan sampah, pihaknya memberdayakan tim setiap pagi dan mengerahkan 2 truk pengangkut. “Kami kerahkan tenaga hanya setiap pagi, karena sorenya kami harus melayani masyarakat pada bank sampah. Jika tidak demikian, kami kewalahan dan sampah akan menumpuk,” ujarnya. *mi
Komentar