Temi Lasa Sumbang Emas
Tak sia-sia Bali ngotot dan habis-habisan mempertahankan Temi Teli Lasa dari gugatan FPTI Pemalang dan FPTI Jawa Tengah.
Kejurnas Panjat Tebing di Solo
DENPASAR, NusaBali
Temi Lasa menyumbangkan satu medali emas bagi Bali di nomor lead perorangan putra, pada Kejurnas Panjat Tebing, yang berakhir Minggu (2/12), di Solo, Jawa Tengah. Sukses Temi itu menjadikan Bali meraih satu emas dan tiga perunggu di kejuaraan tersebut. Temi, yang kini bernaung di FPTI Badung, sempat dipermasalahkan Pengkab FPTI Pemalang dan Jawa Tengah. Namun senegap pengurus FPTI Badung maupun FPTI Bali berhasil mempertahankan Temi membela Pulau Dewata.
Namun sukses Temi meraih emas, tidak diikuti atlet andalan di sektor putri Nadya Putri Virgita, yang gagal mwmpertahankan prestasi terbaiknya. Nadya Putri, yang peraih medali emas PON Jabar 2016, tiba-tiba kondisinya drop.
“Nadia gagal meraih emas di lead perorangan putri, karena staminanya mendadak turun. Kondisinya sedikit lemas sehingga medali emasnya lenyap," ucap Ketum FPTI Bali, Putu Yudiatmika.
Meski begitu Nadia tetap mampu meraih perunggu di nomor lead beregu putri. Bagi FPTI Bali, raihan satu emas dan tiga perunggu sudah cukup bagus. Sebab perjalanan panjang menuju Solo, dengan melewati beberapa kejuaraan atau sirkuit di Bali.
Selain perunggu dari lead beregu putri, dua perunggu lagi untuk Bali dari nomor lead beregu putra dan boulder beregu putra. Ke depannya, Yuadiatmika berjanji berusaha meningkatkan kemapuan atletnya. Sebab saat ini atlet muda potensial dominan di tim panjat tebing Bali.
Mereka yang meraih perunggu di lead beregu putra, terdiri dari Rivaldi Ode Ridjaya, Gomez, dan Temi Lasa. Lalu di lead beregu putri Ni Komang Ayu Suartini, Nadya Virgita Putri, Lailatun Nazzah, dan Desak Made Rita Kusuma Dewi. Di Boulder beregu putra, terdiri dari Temi Lasa, Danes Devrian, Rifaldi Ode Ridjaya dan Himalaya.
Sedangkan soal Nadia, kata Yudiatmika, hanya kelelahan saja. Jadi Nadia masih mampu kembali ke posisi puncak jika staminanya mendukung. Selanjutnya, FPT Bali pun akan lebih ketat dan mengedepankan disiplin dalam latihan. “Terutama menghadapi Pra PON dan PON Papua XX/2020 di Papua. Harus dipersiapkan lebih maksimal lagi. Jangan lagi ada kelengahan karena faktor stamina," papar Yudiatmika.*dek
DENPASAR, NusaBali
Temi Lasa menyumbangkan satu medali emas bagi Bali di nomor lead perorangan putra, pada Kejurnas Panjat Tebing, yang berakhir Minggu (2/12), di Solo, Jawa Tengah. Sukses Temi itu menjadikan Bali meraih satu emas dan tiga perunggu di kejuaraan tersebut. Temi, yang kini bernaung di FPTI Badung, sempat dipermasalahkan Pengkab FPTI Pemalang dan Jawa Tengah. Namun senegap pengurus FPTI Badung maupun FPTI Bali berhasil mempertahankan Temi membela Pulau Dewata.
Namun sukses Temi meraih emas, tidak diikuti atlet andalan di sektor putri Nadya Putri Virgita, yang gagal mwmpertahankan prestasi terbaiknya. Nadya Putri, yang peraih medali emas PON Jabar 2016, tiba-tiba kondisinya drop.
“Nadia gagal meraih emas di lead perorangan putri, karena staminanya mendadak turun. Kondisinya sedikit lemas sehingga medali emasnya lenyap," ucap Ketum FPTI Bali, Putu Yudiatmika.
Meski begitu Nadia tetap mampu meraih perunggu di nomor lead beregu putri. Bagi FPTI Bali, raihan satu emas dan tiga perunggu sudah cukup bagus. Sebab perjalanan panjang menuju Solo, dengan melewati beberapa kejuaraan atau sirkuit di Bali.
Selain perunggu dari lead beregu putri, dua perunggu lagi untuk Bali dari nomor lead beregu putra dan boulder beregu putra. Ke depannya, Yuadiatmika berjanji berusaha meningkatkan kemapuan atletnya. Sebab saat ini atlet muda potensial dominan di tim panjat tebing Bali.
Mereka yang meraih perunggu di lead beregu putra, terdiri dari Rivaldi Ode Ridjaya, Gomez, dan Temi Lasa. Lalu di lead beregu putri Ni Komang Ayu Suartini, Nadya Virgita Putri, Lailatun Nazzah, dan Desak Made Rita Kusuma Dewi. Di Boulder beregu putra, terdiri dari Temi Lasa, Danes Devrian, Rifaldi Ode Ridjaya dan Himalaya.
Sedangkan soal Nadia, kata Yudiatmika, hanya kelelahan saja. Jadi Nadia masih mampu kembali ke posisi puncak jika staminanya mendukung. Selanjutnya, FPT Bali pun akan lebih ketat dan mengedepankan disiplin dalam latihan. “Terutama menghadapi Pra PON dan PON Papua XX/2020 di Papua. Harus dipersiapkan lebih maksimal lagi. Jangan lagi ada kelengahan karena faktor stamina," papar Yudiatmika.*dek
1
Komentar