nusabali

Kongres Kebudayaan Bali III 2018 Gali Permasalahan di Daerah

  • www.nusabali.com-kongres-kebudayaan-bali-iii-2018-gali-permasalahan-di-daerah

Kongres Kebudayaan Bali III 2018 kembali diselenggarakan jelang Kongres Kebudayaan Indonesia, 7-9 Desember mendatang.

DENPASAR, NusaBali
Kongres Kebudayaan Bali digelar di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Senin (3/12). Dalam kongres tersebut, kabupaten/kota memaparkan permasalahan yang dihadapi di daerahnya masing-masing.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dewa Putu Beratha, Kongres Kebudayaan Bali yang ketiga ini dinilai istimewa, karena saat ini sudah memiliki payung hukum yakni UU Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Selain itu, Kongres Kebudayaan Bali III ini dinilai tepat dilakukan jelang Kongres Kebudayaan Indonesia, 7-9 Desember 2018.

“Kongres ini juga terasa istimewa karena Pemerintah Provinsi Bali dengan visi misi gubernur terpilih yang sedang menyiapkan rencana pembangunan jangka menengah daerah 2019-2023. Nah, kongres budaya ini memetakan potensi dan kondisi faktual di masing-masing kabupaten/kota, dan terangkum dalam pokok-pokok pikiran kebudayaan kabupaten/kota yang hari ini dipaparkan,” ungkapnya.

Pemetaan ini, kata Dewa Beratha, nantinya bisa menjadi acuan untuk membuat kebijakan di bidang kebudayaan ke depannya. Dalam Kongres Kebudayaan Bali III, diawali dengan penyusunan pokok-pokok pemikiran kebudayaan masing-masing kabupaten/kota, kemudian dikompilasi menjadi pokok-pokok pemikiran kebudayaan provinsi Bali.

“Ini tidak hanya akan disampaikan kepada pusat, tetapi melalui kongres ini kita harapkan akan menjadi pola dasar kebijakan pembangunan kebudayaan di provinsi Bali 20 tahun ke depan, dan akan menjadi rencana induk pemajuan kebudayaan Bali,” ujarnya.

Inilah yang nantinya akan masuk menjadi kebijakan kebudayaan di dalam rencana pembangunan jangka menengah 2019-2023 yang mengadopsi visi misi gubernur terpilih yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali di bidang kebudayaan. Kemudian, rencana pembangunan kebudayaan ini akan diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan kebudayaan setiap tahunnya.

“Harapan gubernur adalah Bali menjadi satu kesatuan pengelolaan kebijakan, satu komando. Pembangunan di bidang kebudayaan pun demikian. Diharapkan menjadi terintegrasi antara pemerintah kabupaten/kota dengan provinsi Bali, melalui payung hukum yang akan kita buat yaitu pola dasar kebijakan pembangunan kebudayaan Bali,” katanya.

Dalam Kongres Kebudayaan Bali III, setiap kabupaten/kota diberikan kesempatan untuk memaparkan kondisi faktual di masing-masing wilayah. Beberapa yang dibahas antara lain kondisi faktual suatu obyek dan cagar budaya masing-masing wilayah, kemudian diidentifikasi apa permasalahannya, termasuk langkah-langkah pernah dilakukan dalam menangani masalah tersebut. Terakhir, masing-masing kabupaten/kota memberikan rekomendasi. Adapun komponen kebudayaan yang dipaparkan antara lain manuskrip, tradisi lisan, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, kesenian, bahasa, permainan rakyat, olahraga tradisional, dan cagar budaya.

“Setiap kabupaten/kota memiliki permasalahan sendiri-sendiri, namun ada juga permasalahan yang sama. Misalnya manuskrip, yaitu persoalan lontar. Sudah jarang anak-anak kita yang bisa membaca aksara Bali, hingga lontar akhirnya jadi kurang terpelihara. Kemudian, tradisi lisan seperti nyatua Bali kini sudah makin hilang. Begitu pula permainan rakyat, olahraga tradisional, terknologi tradisional, dan yang lain. Melalui pemaparan ini kita akan tahu apa langkah-langkah yang dilakukan ke depan,” imbuhnya.

“Setelah dari kongres ini, selain tim terutama kelompok ahli pembangunan di bidang kebudayaan akan merumuskan hasil kongres ini menjadi suatu kebijakan pola dasar pemajuan kebudayaan Bali, besok (hari ini, red) bapak Dirjen Kebudayaan Mendikbud akan hadir. Beliau juga nantinya akan menyerap permasalahan-permasalahan dan rekomendasi yang akan disampaikan. Sehingga kami harapkan ini bisa menjadi sumbangsih dalam rangka pemerintah pusat menyusun strategi kebudayaan,” pungkasnya.*ind

Komentar