Desa Selat Terpaksa Timbun Sampah Plastik
Desa Pakraman Selat, Desa/Kecamatan Selat, Karangasem terpaksa menimbun sampah bercampur plastik di lapangan Banjar Babakan,
AMLAPURA, NusaBali
Desa Peringsari, Kecamatan Selat. Sebab, lapangan Banjar Babakan sempat jadi pasar sementara selama Minggu (21 Januari 2017) hingga Selasa (6 November 2018). Prajuru Desa Pakraman Selat sempat koordinasi dengan aparat Desa Peringsari namun tidak ada petugas memilah sampah.
Humas Desa Pakraman Selat, I Wayan Suarta, mengatakan lapangan Banjar Babakan sempat dipinjam untuk difungsikan jadi Pasar Desa Selat. Sehubungan lokasi Pasar Desa Selat digunakan upacara Karya Tabuh Gentuh lan Pamijilan Ida Bhatara Sakti Ngerta Jagat. Setelah karya berakhir dan pedagang dikembalikan ke Pasar Desa Selat, maka masih menyisakan sampah yang menggunung sekitar dua truk. Sampah tersebut masih bercampur antara sampah organik dan anorganik, terutama sampah plastik. Sampah dalam kondisi basah.
Prajuru Desa Pakraman Selat sudah berkoordinasi dengan pegawai Desa Peringsari, dapat tanggapan tidak ada tenaga untuk memilah sampah itu. Mengingat keburu waktu, lokasi Lapangan Banjar Babakan hendak digunakan tempat hiburan malam tong edan pada 6 Desember hingga 6 Januari 2019, maka sampah ditimbun dibuatkan lubang sedalam 3 meter ukuran 4 meter x 3 meter sebanyak dua lubang.
Sampah yang bercampur plastik semuanya ditimbun kemudian meratakan lapangan. “Tukang sampah yang ada tidak mau memilah sampah itu. Kami dikejar agar sampah itu segera bisa disingkirkan, terpaksa kami menimbun,” kata Wayan Suarta. Sampah yang ditimbun sebanyak 4 dumb truk. “Saat masih musim kemarau sebagian sampah plastik telah kami bakar. Memang tidak etis menimbun sampah bercampur plastik,” imbuhnya.
Terpisah, Perbekel Desa Peringsari, I Wayan Bawa, sempat mengingatkan petugas Desa Pakraman Selat terkait tumpukan sampah. Sebab, Lapangan Banjar Babakan Desa Peringsari yang sebelumnya tempat kegiatan Pasar Desa Selat merupakan wilayah Desa Pakraman Selat. Sedangkan secara dinas masuk wilayah Desa Peringsari. “Kami sempat mengingatkan kalau menimbun sampah sebaiknya dipilah dulu agar tidak menimbulkan pencemaran tanah,” jelas Wayan Bawa. Ternyata penimbunan tetap dilakukan tanpa pemilihan sampah organik dengan anorganik. *k16
Desa Peringsari, Kecamatan Selat. Sebab, lapangan Banjar Babakan sempat jadi pasar sementara selama Minggu (21 Januari 2017) hingga Selasa (6 November 2018). Prajuru Desa Pakraman Selat sempat koordinasi dengan aparat Desa Peringsari namun tidak ada petugas memilah sampah.
Humas Desa Pakraman Selat, I Wayan Suarta, mengatakan lapangan Banjar Babakan sempat dipinjam untuk difungsikan jadi Pasar Desa Selat. Sehubungan lokasi Pasar Desa Selat digunakan upacara Karya Tabuh Gentuh lan Pamijilan Ida Bhatara Sakti Ngerta Jagat. Setelah karya berakhir dan pedagang dikembalikan ke Pasar Desa Selat, maka masih menyisakan sampah yang menggunung sekitar dua truk. Sampah tersebut masih bercampur antara sampah organik dan anorganik, terutama sampah plastik. Sampah dalam kondisi basah.
Prajuru Desa Pakraman Selat sudah berkoordinasi dengan pegawai Desa Peringsari, dapat tanggapan tidak ada tenaga untuk memilah sampah itu. Mengingat keburu waktu, lokasi Lapangan Banjar Babakan hendak digunakan tempat hiburan malam tong edan pada 6 Desember hingga 6 Januari 2019, maka sampah ditimbun dibuatkan lubang sedalam 3 meter ukuran 4 meter x 3 meter sebanyak dua lubang.
Sampah yang bercampur plastik semuanya ditimbun kemudian meratakan lapangan. “Tukang sampah yang ada tidak mau memilah sampah itu. Kami dikejar agar sampah itu segera bisa disingkirkan, terpaksa kami menimbun,” kata Wayan Suarta. Sampah yang ditimbun sebanyak 4 dumb truk. “Saat masih musim kemarau sebagian sampah plastik telah kami bakar. Memang tidak etis menimbun sampah bercampur plastik,” imbuhnya.
Terpisah, Perbekel Desa Peringsari, I Wayan Bawa, sempat mengingatkan petugas Desa Pakraman Selat terkait tumpukan sampah. Sebab, Lapangan Banjar Babakan Desa Peringsari yang sebelumnya tempat kegiatan Pasar Desa Selat merupakan wilayah Desa Pakraman Selat. Sedangkan secara dinas masuk wilayah Desa Peringsari. “Kami sempat mengingatkan kalau menimbun sampah sebaiknya dipilah dulu agar tidak menimbulkan pencemaran tanah,” jelas Wayan Bawa. Ternyata penimbunan tetap dilakukan tanpa pemilihan sampah organik dengan anorganik. *k16
1
Komentar