Terbaik I Lomba Penulisan Artikel Ilmiah Populer Se-Indonesia
Dalam artikel ilmiahnya, Nyoman Darta menawarkan pembuatan wadah bagi siswa lewat program Riset Base School (RBS), yang selama ini sudah diterapkan di SMAN Bali Mandara, Buleleng
Kasek SMAN Bali Mandara Drs I Nyoman Darta MPd Kembali Bukukan Prestasi Nasional
SINGARAJA, NusaBali
Kepala Sekolah (Kasek) SMAN Bali Mandara Buleleng, Drs I Nyoman Darta MPd, 56, untuk kedua kalinya meraih prestasi nasional dalam kurun 7 bulan terakhir. Setelah raih posisi juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Best Practice Nasional 2018 Kategori Kasek SMA, kali ini Nyoman Darta kembali dinobatkan sebagai Juara I Nasional Penulisan Artikel Ilmiah Populer se-Indonesia 2018.
Predikat Terbaik I Nasional Penulisan Artikel Ilmiah Populer se-Indonesia ini dibukukan Nyoman Darta dalam kompetisi yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud RI, di Banten, 22-25 November 2018 lalu. Nyoman Darta berhasil mengungguli rival-rivalnya dari berbagai provinsi di Indonesia.
Ini praktis menambah deretan prestasi tingkat nasional yang diraih Nyoman Darta. Setahun sebelumnya, Nyoman Darta juga dinobatkan Juara I Kasek Keren Tingkat Nasional 2017. Kemudian, Mei 2018 lalu, ayah dua anak dari pernikahannya dengan Ni Luh Puri Darmini ini sabet juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Best Practice Nasional 2018 Kategori Kasek SMA.
Menurut Nyoman Darta, gelar Juara I Nasional Penulisan Artikel Ilmiah Populer se-Indonesia 2018 ini bermula dari Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) Best Practice Kasek SMA Se-Indonesia, 4-6 Mei 2018, di mana dirinya kala itu menduduki peringkat III nasonal berkat karya ilmiah bertajuk ‘Upaya Mewujudkan Generasi Pencipta melalui Program Riset Based School’. Beberapa hari pasca Juara III Best Practice Kasek SMA Se-Indonesia 2018, Nyoman Darta diundang Kemendikbud untuk meng-ikuti pelatihan menulis artikel ilmiah.
Dari hasil pelatihan itu, seluruh peserta kembali diminta untuk membuat artikel ilmiah. Selanjutnya, Nyoman Darta dipanggil kembali ke Jakarta, 22-25 November 2018. Saat itulah Guru Berprestasi kelahiran 20 Mei 1962 ini dinobatkan sebagai Juara I Nasional Penulisan Artikel Ilmiah Populer se-Indonesia. Dalam artikel ilmiahnya itu, Darta kembali mengangkat soal ‘pentingnya membuat generasi muda menjadi generasi pencipta, yang memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan zaman’.
Gagasannya itu kemudian dituangkan dalam pelaksanaan riset. Dalam artikel ilmiahnya, Darta juga menawarkan pembuatan wadah bagi siswa lewat program Riset Base School (RBS), yang selama ini sudah diterapkan di SMAN Bali Mandara yang berlokasi di kawasan Air Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
“Kenyataan yang dialami seiring perkembangan teknologi dan waktu saat ini, generasi muda adalah generasi milenial yang sangat dekat dengan teknologi. Hanya saja, ada kecenderungan anak muda cuma sebagai generasi penikmat, di mana apa saja teknologi terbaru, dibeli. Nah, sekolah dalam hal ini harus mampu menyediakan wadah bagaimana mengubah generasi penikmat menjadi generasi pencipta,” Darta kepada NusaBali di SMAN Bali Mandara, Senin (3/12).
Persoalan itu yang kemudian menginspirasi Darta untuk melahirkan program RBS di SMAN Bali Mandara. Menurut Darta, dalam program tersebut, seluruh siswa SMAN Bali Mandara diwajibkan untuk membuat minimal satu riset selama 3 menempuh pendidikan di sekolah unggulan yang semua siswanya diasramakan ini. Di akhir m,asa pendidikannya, siswa SMAN Bali Mandara wajib memegang sertifikat riset dengan seluruh proses yang dilalui dari pengajuan proposal, penelitian, hingga penulisan laporan. Itu menjadi tiket untuk dapat mengikuti ujian sekolah.
Untuk mendukung hal tersebut, sejak awal SMAN Bali Mandara sudah menyiapkan sarana dan SDM. Melalui Dewan Riset, siswa akan dibina oleh guru-guru dari berbagai mata pelajaran, untuk dapat melakukan penelitian. Hal tersebut diwali dengan ‘Kemah Ilmiah’, yang dilangsung setiap tahun saat penerimaan siswa baru. Dalam ‘Kemah Ilmiah’ tersebut, siswa akan mendapatkan pengetahun terkait cara menulis proposal, dasar-dasar penelitian, dan menemukan masalah.
Selanjutnya, setelah lulus menulis proposal dengan pengujian dari Dewan Riset, setiap siswa yang dinyatakan lolos akan melanjutkan ke tahap penelitian. Bagi yang belum lolos, mereka akan memperbaiki proposal sampai kemudian dinyatakan lolos oleh Dewan Riset. Pasca penelitian, siswa lengkap lakukan penulisan laporan penelitian hingga presentasi hasil penelitian mereka.
Bagi siswa yang penelitiannya dinilai bagus, kata Darta, mereka akan disiapkan untuk mengikuti lomba bergengsi penelitian tingkat kabupaten, provinsi, nasional bahkan diternasioal. “Jika ada event, kami tinggal ambil penelitian siswa yang sesuai dengan tema,” papar guru berprestasi asal Desa Tiying Gading, Tabanan yang sempat lama menjabat Kasek SMAN 1 Singaraja ini.
Dengan pola seperti itu, SMAN Bali Mandara tidak pernah absen dalam keikutsertaan lomba karya tulis illmiah dan penelitian yang dilangsungkan di Indonesia, bahkan tingkat internasional. Hebatnya, setiap tahunnya SMAN Bali Mandara tidak pernah absen memboyong juara di tingkat tnternasional.
Contongnya, siswa SMAN Bali Mandara berhasil menciptakan alat ramalan cuaca radius 10 kilometer, tong sampah ajaib, peramalan iklim, rumus Matematika untuk lestarikan Endek Pagringsingan, Dupa Trimatali, alat pengusir burung, hingga alat pendeteksi sapi birahi.
Menurut Darta, program RBS merupakan salah satu dari puluhan program inovatif di SMAN Bali Mandara. Program RBS (Riset Based School) dipilih untk diangkat dalam Lomba Penulisan Artikel Ilmiah Populer se-Indonesia 2018 atas berbagai pertimbangan. Selain untuk menjadikan generasi zaman now menjadi generasi pencipta, Darta menyesuaikan dengan tema yang diusung panitia lomba, yakni APIK (Asli, Perlu, Ilmiah, dan Kreatif).
Darta mengatakan, SMAN Bali Mandara juga memiliki sederet kegiatan yang mendukung program RBS, seperti ‘Silent Reading’ sebelum jam pelajaran, ‘Meditasi’ untuk mengasah kepekaan dan keseimbangan otak, srta Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM). Sebagai stau-satunya SMA di Bali yang menerapkan sistem SKS, SMAN Bali Mandara memberikan rangsangan kepada siswa untuk mengambil SKS sesuai dengan kemampuannya.
Bahkan, siswa yang berhasil meraih nilai UKBM tertinggi dan pencapaian SKS terbanyak, akan diumumkan setiap bulannya sebagai ‘Star On The Moon’ di hadapan teman-temannya, dengan penyematan pin yang dipakai selama sebulan. “Hal ini merupakan salah satu motivasi kepada anak didik untuk terus berpacu menjadi yang terbaik,” tandas Darta, yang semasa menjabat Kasek SMAN 1 Singaraja sempat dua kali beruntun menjadi juara I Lomba Inovasi Pengelolaan Sekolah Tingkat Nasional, yakni tahun 2006 dan 2006. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Kepala Sekolah (Kasek) SMAN Bali Mandara Buleleng, Drs I Nyoman Darta MPd, 56, untuk kedua kalinya meraih prestasi nasional dalam kurun 7 bulan terakhir. Setelah raih posisi juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Best Practice Nasional 2018 Kategori Kasek SMA, kali ini Nyoman Darta kembali dinobatkan sebagai Juara I Nasional Penulisan Artikel Ilmiah Populer se-Indonesia 2018.
Predikat Terbaik I Nasional Penulisan Artikel Ilmiah Populer se-Indonesia ini dibukukan Nyoman Darta dalam kompetisi yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud RI, di Banten, 22-25 November 2018 lalu. Nyoman Darta berhasil mengungguli rival-rivalnya dari berbagai provinsi di Indonesia.
Ini praktis menambah deretan prestasi tingkat nasional yang diraih Nyoman Darta. Setahun sebelumnya, Nyoman Darta juga dinobatkan Juara I Kasek Keren Tingkat Nasional 2017. Kemudian, Mei 2018 lalu, ayah dua anak dari pernikahannya dengan Ni Luh Puri Darmini ini sabet juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Best Practice Nasional 2018 Kategori Kasek SMA.
Menurut Nyoman Darta, gelar Juara I Nasional Penulisan Artikel Ilmiah Populer se-Indonesia 2018 ini bermula dari Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) Best Practice Kasek SMA Se-Indonesia, 4-6 Mei 2018, di mana dirinya kala itu menduduki peringkat III nasonal berkat karya ilmiah bertajuk ‘Upaya Mewujudkan Generasi Pencipta melalui Program Riset Based School’. Beberapa hari pasca Juara III Best Practice Kasek SMA Se-Indonesia 2018, Nyoman Darta diundang Kemendikbud untuk meng-ikuti pelatihan menulis artikel ilmiah.
Dari hasil pelatihan itu, seluruh peserta kembali diminta untuk membuat artikel ilmiah. Selanjutnya, Nyoman Darta dipanggil kembali ke Jakarta, 22-25 November 2018. Saat itulah Guru Berprestasi kelahiran 20 Mei 1962 ini dinobatkan sebagai Juara I Nasional Penulisan Artikel Ilmiah Populer se-Indonesia. Dalam artikel ilmiahnya itu, Darta kembali mengangkat soal ‘pentingnya membuat generasi muda menjadi generasi pencipta, yang memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan zaman’.
Gagasannya itu kemudian dituangkan dalam pelaksanaan riset. Dalam artikel ilmiahnya, Darta juga menawarkan pembuatan wadah bagi siswa lewat program Riset Base School (RBS), yang selama ini sudah diterapkan di SMAN Bali Mandara yang berlokasi di kawasan Air Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
“Kenyataan yang dialami seiring perkembangan teknologi dan waktu saat ini, generasi muda adalah generasi milenial yang sangat dekat dengan teknologi. Hanya saja, ada kecenderungan anak muda cuma sebagai generasi penikmat, di mana apa saja teknologi terbaru, dibeli. Nah, sekolah dalam hal ini harus mampu menyediakan wadah bagaimana mengubah generasi penikmat menjadi generasi pencipta,” Darta kepada NusaBali di SMAN Bali Mandara, Senin (3/12).
Persoalan itu yang kemudian menginspirasi Darta untuk melahirkan program RBS di SMAN Bali Mandara. Menurut Darta, dalam program tersebut, seluruh siswa SMAN Bali Mandara diwajibkan untuk membuat minimal satu riset selama 3 menempuh pendidikan di sekolah unggulan yang semua siswanya diasramakan ini. Di akhir m,asa pendidikannya, siswa SMAN Bali Mandara wajib memegang sertifikat riset dengan seluruh proses yang dilalui dari pengajuan proposal, penelitian, hingga penulisan laporan. Itu menjadi tiket untuk dapat mengikuti ujian sekolah.
Untuk mendukung hal tersebut, sejak awal SMAN Bali Mandara sudah menyiapkan sarana dan SDM. Melalui Dewan Riset, siswa akan dibina oleh guru-guru dari berbagai mata pelajaran, untuk dapat melakukan penelitian. Hal tersebut diwali dengan ‘Kemah Ilmiah’, yang dilangsung setiap tahun saat penerimaan siswa baru. Dalam ‘Kemah Ilmiah’ tersebut, siswa akan mendapatkan pengetahun terkait cara menulis proposal, dasar-dasar penelitian, dan menemukan masalah.
Selanjutnya, setelah lulus menulis proposal dengan pengujian dari Dewan Riset, setiap siswa yang dinyatakan lolos akan melanjutkan ke tahap penelitian. Bagi yang belum lolos, mereka akan memperbaiki proposal sampai kemudian dinyatakan lolos oleh Dewan Riset. Pasca penelitian, siswa lengkap lakukan penulisan laporan penelitian hingga presentasi hasil penelitian mereka.
Bagi siswa yang penelitiannya dinilai bagus, kata Darta, mereka akan disiapkan untuk mengikuti lomba bergengsi penelitian tingkat kabupaten, provinsi, nasional bahkan diternasioal. “Jika ada event, kami tinggal ambil penelitian siswa yang sesuai dengan tema,” papar guru berprestasi asal Desa Tiying Gading, Tabanan yang sempat lama menjabat Kasek SMAN 1 Singaraja ini.
Dengan pola seperti itu, SMAN Bali Mandara tidak pernah absen dalam keikutsertaan lomba karya tulis illmiah dan penelitian yang dilangsungkan di Indonesia, bahkan tingkat internasional. Hebatnya, setiap tahunnya SMAN Bali Mandara tidak pernah absen memboyong juara di tingkat tnternasional.
Contongnya, siswa SMAN Bali Mandara berhasil menciptakan alat ramalan cuaca radius 10 kilometer, tong sampah ajaib, peramalan iklim, rumus Matematika untuk lestarikan Endek Pagringsingan, Dupa Trimatali, alat pengusir burung, hingga alat pendeteksi sapi birahi.
Menurut Darta, program RBS merupakan salah satu dari puluhan program inovatif di SMAN Bali Mandara. Program RBS (Riset Based School) dipilih untk diangkat dalam Lomba Penulisan Artikel Ilmiah Populer se-Indonesia 2018 atas berbagai pertimbangan. Selain untuk menjadikan generasi zaman now menjadi generasi pencipta, Darta menyesuaikan dengan tema yang diusung panitia lomba, yakni APIK (Asli, Perlu, Ilmiah, dan Kreatif).
Darta mengatakan, SMAN Bali Mandara juga memiliki sederet kegiatan yang mendukung program RBS, seperti ‘Silent Reading’ sebelum jam pelajaran, ‘Meditasi’ untuk mengasah kepekaan dan keseimbangan otak, srta Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM). Sebagai stau-satunya SMA di Bali yang menerapkan sistem SKS, SMAN Bali Mandara memberikan rangsangan kepada siswa untuk mengambil SKS sesuai dengan kemampuannya.
Bahkan, siswa yang berhasil meraih nilai UKBM tertinggi dan pencapaian SKS terbanyak, akan diumumkan setiap bulannya sebagai ‘Star On The Moon’ di hadapan teman-temannya, dengan penyematan pin yang dipakai selama sebulan. “Hal ini merupakan salah satu motivasi kepada anak didik untuk terus berpacu menjadi yang terbaik,” tandas Darta, yang semasa menjabat Kasek SMAN 1 Singaraja sempat dua kali beruntun menjadi juara I Lomba Inovasi Pengelolaan Sekolah Tingkat Nasional, yakni tahun 2006 dan 2006. *k23
Komentar