Putri Suastini Koster Ingatkan Beremansipasi Tidak Kebablasan
Nyonya Putri Suastini Koster selaku Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali, mengingatkan perempuan agar tidak kebablasan beremansipasi.
NEGARA, NusaBali
Dalam rumah tangga, perempuan sebagai seorang ibu, juga harus mengingat peran sentral untuk menjaga keluarga yang tidak bisa diukur secara materi.
Hal tersebut diungkapkan Nyonya Putri Suastini Koster, saat menghadiri acara Penilaian Pelaksana Terbaik Lomba Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan dan Bulan Bakti Gotong Royong (BBRGM) tingkat Provinsi Bali tahun 2018, di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Selasa (4/12/2018). “Sebenarnya dari zaman ke zaman, dalam sebuah keluarga sudah ada peran masing-masing, dengan pembagian yang adil,” katanya
Menurutnya, apabila seorang perempuan menganut emansipasi secara kebablasan, perempuan akan tercerabut dari akarnya. Dengan demikian, peran sebagai benteng keluarga yang selama ini dilaksanakan perempuan, tidak akan berjalan dengan maksimal. Demikian pula, peran utama untuk menjaga anak sebagai generasi muda bangsa, akan tidak berjalan dengan baik. Jika peran ibu dalam rumah tangga dilakukan dengan baik, istri dari Gubernur Bali, I Wayan Koster, ini yakin ke depan akan hadir generasi muda yang berkarakter ketimuran dan berbudi luhur. “Peran utama perempuan adalah menjaga anak, kesehatan keluarga dan menjaga keharmonisan keluarga,” ujarnya.
Selain itu, perempuan yang juga dikenal sebagai salah satu seniman Nasional, ini pun mengingatkan untuk mewujudkan HATINYA (halaman asri tertata indah dan nyaman) PKK. Di mana setiap jengkal tanah pekarangan rumah mesti dimanfaatkan dengan penanaman beragam tanaman. “Bertanam dengan sistem bertumpang kan indah juga. Misalnya paling belakang terong ungu, lanjutkan bayam merah, serta kencur. Bisa juga dengan tanaman bongkot yang berbunga indah,” katanya.
Saat melakukan kunjungan penilaian yang dipusatkan di Kantor Desa Kaliakah tersebut, Nyonya Putri Suastini Koster disambut oleh Bupati Jembrana I Putu Artha, bersama sang istri yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Jembrana, Nyonya Ari Sugianti Artha. Pada kesempatan itu, Bupati Artha menyampaikan, banyak hal yang telah dilaksanakan di Jembrana dengan visinya, yakni ‘Terwujudnya peningkatan kualitas SDM yang unggul dan berdaya saing dalam rangka optimalisasi pemanfaatan SDM masyarakat Jembrana yang sejahtera’.
Berbagai upaya tersebut, sambung Bupati Artha, diantaranya berupa pemberdayaan masyarakat melalui kelompok Dasa Wisma, peningkatan kader Posyandu, pelayanan kesehatan, program KB, meningkatkan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat, meningkatkan kualitas pemberdayaan, dan ketahanan keluarga. Nantinya, di Jembrana juga akan diintegrasikan kegiatan PAUD, Bina Keluarga Balita, UP2K, TTG dan peningkatan gizi dengan beragam, bergizi dan berimbang. “Diharapkan agar kegiatan ini memberikan imbas positif bagi Kaliakah dan desa-desa sekitarnya di wilayah Jembrana,” ujarnya.*ode
Dalam rumah tangga, perempuan sebagai seorang ibu, juga harus mengingat peran sentral untuk menjaga keluarga yang tidak bisa diukur secara materi.
Hal tersebut diungkapkan Nyonya Putri Suastini Koster, saat menghadiri acara Penilaian Pelaksana Terbaik Lomba Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan dan Bulan Bakti Gotong Royong (BBRGM) tingkat Provinsi Bali tahun 2018, di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Selasa (4/12/2018). “Sebenarnya dari zaman ke zaman, dalam sebuah keluarga sudah ada peran masing-masing, dengan pembagian yang adil,” katanya
Menurutnya, apabila seorang perempuan menganut emansipasi secara kebablasan, perempuan akan tercerabut dari akarnya. Dengan demikian, peran sebagai benteng keluarga yang selama ini dilaksanakan perempuan, tidak akan berjalan dengan maksimal. Demikian pula, peran utama untuk menjaga anak sebagai generasi muda bangsa, akan tidak berjalan dengan baik. Jika peran ibu dalam rumah tangga dilakukan dengan baik, istri dari Gubernur Bali, I Wayan Koster, ini yakin ke depan akan hadir generasi muda yang berkarakter ketimuran dan berbudi luhur. “Peran utama perempuan adalah menjaga anak, kesehatan keluarga dan menjaga keharmonisan keluarga,” ujarnya.
Selain itu, perempuan yang juga dikenal sebagai salah satu seniman Nasional, ini pun mengingatkan untuk mewujudkan HATINYA (halaman asri tertata indah dan nyaman) PKK. Di mana setiap jengkal tanah pekarangan rumah mesti dimanfaatkan dengan penanaman beragam tanaman. “Bertanam dengan sistem bertumpang kan indah juga. Misalnya paling belakang terong ungu, lanjutkan bayam merah, serta kencur. Bisa juga dengan tanaman bongkot yang berbunga indah,” katanya.
Saat melakukan kunjungan penilaian yang dipusatkan di Kantor Desa Kaliakah tersebut, Nyonya Putri Suastini Koster disambut oleh Bupati Jembrana I Putu Artha, bersama sang istri yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Jembrana, Nyonya Ari Sugianti Artha. Pada kesempatan itu, Bupati Artha menyampaikan, banyak hal yang telah dilaksanakan di Jembrana dengan visinya, yakni ‘Terwujudnya peningkatan kualitas SDM yang unggul dan berdaya saing dalam rangka optimalisasi pemanfaatan SDM masyarakat Jembrana yang sejahtera’.
Berbagai upaya tersebut, sambung Bupati Artha, diantaranya berupa pemberdayaan masyarakat melalui kelompok Dasa Wisma, peningkatan kader Posyandu, pelayanan kesehatan, program KB, meningkatkan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat, meningkatkan kualitas pemberdayaan, dan ketahanan keluarga. Nantinya, di Jembrana juga akan diintegrasikan kegiatan PAUD, Bina Keluarga Balita, UP2K, TTG dan peningkatan gizi dengan beragam, bergizi dan berimbang. “Diharapkan agar kegiatan ini memberikan imbas positif bagi Kaliakah dan desa-desa sekitarnya di wilayah Jembrana,” ujarnya.*ode
Komentar