Tuntaskan Match Fixing, PSSI !
Kementerian Pemuda dan Olahraga menilai pemeriksaan kasus match fixing belum selesai.
JAKARTA, NusaBali
Kemenpora pun meminta pemeriksaan tidak berhenti pada Hidayat, meski ia mundur sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI. Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto, mewanti-wanti bahwa pengusutan kasus match fixing tak boleh lantas berhenti, karena Hidayat. Sebab, menurutnya, Hidayat tidak sendirian, dan ia menduga masih ada oknum lain di PSSI maupun di luar PSSI.
"Itu langkah yang baik. Biasanya sudah ada dugaan tapi tidak mau mundur. Mudah-mudahan ini jadi kultur baru. Tidak hanya sepakbola tapi cabang olahraga lain meskipun yang selalu menjadi sorotan adalah sepakbola," kata Gatot, di Kantor Kemenpora, Senayan, Selasa (4/12).
"Yang kedua adalah bukan berarti masalah Hidayat selesai. Kami harapkan dia menjadi whistle blower. Tidak mungkin lah dia tidak tahu dengan dunia seperti itu. Dunia seperti itu ibaratnya suatu pengetahuan yang tidak hanya digeluti sebulan, satu tahun, dua tahun. Meskipun belum tentu beliau yang buat tapi tahu lah jaringan." ujar mantan Tim Sembilan Kemenpora.
Gatot pun berharap tidak hanya soal Hidayat, tapi dengan adanya kesaksian yang terungkat saat acara talkshow tersebut, cukup lah PSSI membawa ke ranah hukum karena ketika nanti ada orang lain berbuat hanya dengan mundur jabatan maka masalah bakal selesai.
"Jadi sekarang tinggal keberanian PSSI bisa tidak bawa ke ranah hukum. Bisa tidak PSSI pro aktif. Jika PSSI tak berani biar Kemenpora yang menemani. Toh, kami juga sudah mengagendakan secepatnya bertemu kepolisian meskipun awalnya menyamakan persepsi,' ungkapnya.
"Dan hal terakhir tentu harapan kami semoga ini menjadi entry poin yang bagus bagi PSSI untuk segera memperkecil potensi masalah match fixing. Kenapa hanya memperkecil tak menuntaskan? Karena saya sadar betul untuk menuntaskan butuh effort yang luar biasa,”kata Gatot, kepada detikSport.
Hidayat menyatakan mundur dari jabatannya di Hotel Sultan, Jakarta, pada Senin (3/12). Dia mundur karena tak ingin membebani orang-orang terdekat usai tudingan terlibat pengaturan skor di kompetisi Liga 2 2018.
Hidayat disebut menghubungi Januar agar Madura FC mengalah dari PSS Sleman dalam pertandingan Liga 2. *
Kemenpora pun meminta pemeriksaan tidak berhenti pada Hidayat, meski ia mundur sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI. Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto, mewanti-wanti bahwa pengusutan kasus match fixing tak boleh lantas berhenti, karena Hidayat. Sebab, menurutnya, Hidayat tidak sendirian, dan ia menduga masih ada oknum lain di PSSI maupun di luar PSSI.
"Itu langkah yang baik. Biasanya sudah ada dugaan tapi tidak mau mundur. Mudah-mudahan ini jadi kultur baru. Tidak hanya sepakbola tapi cabang olahraga lain meskipun yang selalu menjadi sorotan adalah sepakbola," kata Gatot, di Kantor Kemenpora, Senayan, Selasa (4/12).
"Yang kedua adalah bukan berarti masalah Hidayat selesai. Kami harapkan dia menjadi whistle blower. Tidak mungkin lah dia tidak tahu dengan dunia seperti itu. Dunia seperti itu ibaratnya suatu pengetahuan yang tidak hanya digeluti sebulan, satu tahun, dua tahun. Meskipun belum tentu beliau yang buat tapi tahu lah jaringan." ujar mantan Tim Sembilan Kemenpora.
Gatot pun berharap tidak hanya soal Hidayat, tapi dengan adanya kesaksian yang terungkat saat acara talkshow tersebut, cukup lah PSSI membawa ke ranah hukum karena ketika nanti ada orang lain berbuat hanya dengan mundur jabatan maka masalah bakal selesai.
"Jadi sekarang tinggal keberanian PSSI bisa tidak bawa ke ranah hukum. Bisa tidak PSSI pro aktif. Jika PSSI tak berani biar Kemenpora yang menemani. Toh, kami juga sudah mengagendakan secepatnya bertemu kepolisian meskipun awalnya menyamakan persepsi,' ungkapnya.
"Dan hal terakhir tentu harapan kami semoga ini menjadi entry poin yang bagus bagi PSSI untuk segera memperkecil potensi masalah match fixing. Kenapa hanya memperkecil tak menuntaskan? Karena saya sadar betul untuk menuntaskan butuh effort yang luar biasa,”kata Gatot, kepada detikSport.
Hidayat menyatakan mundur dari jabatannya di Hotel Sultan, Jakarta, pada Senin (3/12). Dia mundur karena tak ingin membebani orang-orang terdekat usai tudingan terlibat pengaturan skor di kompetisi Liga 2 2018.
Hidayat disebut menghubungi Januar agar Madura FC mengalah dari PSS Sleman dalam pertandingan Liga 2. *
Komentar