Jelang Nataru, Kerawanan Kuta Jadi Perhatian
Jajaran Polresta Denpasar melakukan pertemuan dengan tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat di kantor Camat Kuta, Kuta, Badung pada Rabu (5/12) pagi.
Warning Tembak di Tempat bagi Jambret
MANGUPURA, NusaBali
Pertemuan itu membahas rencana atau pemetaan awal lokasi yang dianggap rawan dalam menyambut Natal Tahun Baru (Nataru).
Dalam pertemuan itu, agenda penting yang dibahas adalah pengamanan sejumlah tempat ibadah di wilayah Kuta menjelang Natal. Pengamanan gereja dan tempat ibadah lainnya tersebut dengan memfungsikan pecalang dan Linmas. "Memang pembahasan tadi ada beberapa agenda. Salah satunya itu menyambut Nataru. Ya, pengamanan Gereja ditingkatkan dari segala lini, termasuk Pecalang dan Linmas. Kita fungsikan semuanya dan di back up polisi," ungkap Camat Kuta, Made Widiana, Rabu (5/12) siang.
Selain pengamanan gereja, pihaknya juga mengamankan sejumlah objek vital seperti tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Tak terkecuali pengamanan dilakukan di kawasan tempat hiburan malam. Semuanya ditingkatkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain pengamanan, rekayasa arus lalulintas wilayah Kuta jelang pergantian tahun tidak luput dari pembahasan. Hanya saja, persoalan rekayasa itu masih menunggu persetujuan dari Dishub dan Polda Bali. "Yang dibahas tadi memang dalam tahap pemetaan kita. Semuanya sudah ada dan saat ini sudah mulai kita tingkatkan pengawasannya. Tinggal nanti menjelang hari H, mungkin ada penambahan personel atau back up dari kepolisian. Intinya, semua jadi perhatian serius secara bersama dalam menjaga keamanan wilayah Kuta dan sekitarnya. Satu lagi, ada tahapan rekaya lalulintas yang kita akan agendakan lagi beberapa hari kedepan ini," ungkapnya.
Sementara, Kapolresta Denpasar AKBP Ruddy Setiawan menerangkan bahwa wilayah Kuta semakin ramai, untuk itu perlu mengadakan patroli bersama dengan instansi terkait. Menurut dia, menjelang Nataru atau perayaan hari raya, banyak wisatawan manca negara maupun domestik berlibur di Bali. Untuk itu, perlu dilakukan kegiatan patroli bersama baik di tempat tempat pariwisata, hiburan maupun tempat tempat ibadah. Penggalangan terhadap tokoh agama maupun tokoh adat di wilayah Kuta terus dilakukan agar tetap aman dan kondusif.
Dari data Kamtibmas yang dimiliki, bahwa untuk wilayah Kuta yang banyak terjadi kasus jambret, di samping itu ada juga kasus Narkoba yang saat ini mencapai 120 orang. "Menjelang Nataru, memang kita harus lakukan pemetaan dengan baik, terkait wilayah rawan dan wilayah yang menjadi atensi khusus lainnya. Selain itu, untuk kasus jambret, kami juga akan melaksanakan tindakan tegas, bila perlu tembak di tempat," tegasnya. *dar
MANGUPURA, NusaBali
Pertemuan itu membahas rencana atau pemetaan awal lokasi yang dianggap rawan dalam menyambut Natal Tahun Baru (Nataru).
Dalam pertemuan itu, agenda penting yang dibahas adalah pengamanan sejumlah tempat ibadah di wilayah Kuta menjelang Natal. Pengamanan gereja dan tempat ibadah lainnya tersebut dengan memfungsikan pecalang dan Linmas. "Memang pembahasan tadi ada beberapa agenda. Salah satunya itu menyambut Nataru. Ya, pengamanan Gereja ditingkatkan dari segala lini, termasuk Pecalang dan Linmas. Kita fungsikan semuanya dan di back up polisi," ungkap Camat Kuta, Made Widiana, Rabu (5/12) siang.
Selain pengamanan gereja, pihaknya juga mengamankan sejumlah objek vital seperti tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Tak terkecuali pengamanan dilakukan di kawasan tempat hiburan malam. Semuanya ditingkatkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain pengamanan, rekayasa arus lalulintas wilayah Kuta jelang pergantian tahun tidak luput dari pembahasan. Hanya saja, persoalan rekayasa itu masih menunggu persetujuan dari Dishub dan Polda Bali. "Yang dibahas tadi memang dalam tahap pemetaan kita. Semuanya sudah ada dan saat ini sudah mulai kita tingkatkan pengawasannya. Tinggal nanti menjelang hari H, mungkin ada penambahan personel atau back up dari kepolisian. Intinya, semua jadi perhatian serius secara bersama dalam menjaga keamanan wilayah Kuta dan sekitarnya. Satu lagi, ada tahapan rekaya lalulintas yang kita akan agendakan lagi beberapa hari kedepan ini," ungkapnya.
Sementara, Kapolresta Denpasar AKBP Ruddy Setiawan menerangkan bahwa wilayah Kuta semakin ramai, untuk itu perlu mengadakan patroli bersama dengan instansi terkait. Menurut dia, menjelang Nataru atau perayaan hari raya, banyak wisatawan manca negara maupun domestik berlibur di Bali. Untuk itu, perlu dilakukan kegiatan patroli bersama baik di tempat tempat pariwisata, hiburan maupun tempat tempat ibadah. Penggalangan terhadap tokoh agama maupun tokoh adat di wilayah Kuta terus dilakukan agar tetap aman dan kondusif.
Dari data Kamtibmas yang dimiliki, bahwa untuk wilayah Kuta yang banyak terjadi kasus jambret, di samping itu ada juga kasus Narkoba yang saat ini mencapai 120 orang. "Menjelang Nataru, memang kita harus lakukan pemetaan dengan baik, terkait wilayah rawan dan wilayah yang menjadi atensi khusus lainnya. Selain itu, untuk kasus jambret, kami juga akan melaksanakan tindakan tegas, bila perlu tembak di tempat," tegasnya. *dar
1
Komentar