Kebun Raya Pilan Resmi Sekala Niskala
Setelah resmi dibuka untuk umum sejak setahun lalu, baru pada Buda Wage Warigadean, Rabu (5/12), Kebun Raya Gianyar (KRG), di Banjar Pilan, Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Gianyar, diresmikan secara niskala.
GIANYAR, NusaBali
Peresmian ini ditandai dengan upacara Pangurip bangunan setelah rampungnya candi bentar, gayor, lobi, serta pavingisasi melingkar di Kebun Raya Gianyar.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Gianyar I Wayan Kujus Pawitra menjelaskan, kawasan ini dibagi menjadi beberapa bagian, seperti kawasan hutan yang masih alami dengan 212 koleksi tanaman, kebun anggrek dengan 106 koleksi hasil eksplorasi dari kawasan KRG, serta taman tematik dimana didalamnya tersimpan berbagai jenis tanaman obat dan upakara.Terkait kunjungan, sejak dilauncing tahun 2017 lalu mencapai 2.867. Sampai saat ini mengalami peningkatan menjadi menjadi 9.680 kunjungan. "Kunjungan lebih didominasi oleh kelompok belajar untuk mempelajari berbagi jenis tanaman," jelasnya. Kujus menambahkan, KRG menyiapkan lahan parkir seluas 60 are untuk kenyamanan pengunjung.
Upacara Pangurip ini dihadiri Bupati Gianyar I Made Mahayastra, didampingi Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya, bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Gianyar. Mereka ikut melakukan persembahyangan bersama di lokasi tersebut.
Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra mengatakan KRG telah disahkan sebelumnya. Namun kini dilakukan upacara secara niskala. Upacara ini merupakan bentuk sinergi alam, budaya, dan masyarakat atau lokal genius yang mesti dijaga. ‘’Harapan kita, para karyawan di kebun ini dapat bekerja dengan tenang, nyaman, tercapai,” jelas Bupati Mahayastra.
Ditambahkannya, Pemkab Gianyar telah melakukan pembebasan lahan dan akan dilakukan penataan lebih lanjut untuk menarik minat pengunjung sehingga peningkatan kunjungan sesuai target dapat terealisasi. Ada tiga kelompok yang akan dikembangkan, yakni tanaman asli Pilan, tanaman tematik, dan wisata keluarga. Untuk pengembangannya, tahun ini sudah ada pembebasan sejumlah lahan. *nvi
Peresmian ini ditandai dengan upacara Pangurip bangunan setelah rampungnya candi bentar, gayor, lobi, serta pavingisasi melingkar di Kebun Raya Gianyar.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Gianyar I Wayan Kujus Pawitra menjelaskan, kawasan ini dibagi menjadi beberapa bagian, seperti kawasan hutan yang masih alami dengan 212 koleksi tanaman, kebun anggrek dengan 106 koleksi hasil eksplorasi dari kawasan KRG, serta taman tematik dimana didalamnya tersimpan berbagai jenis tanaman obat dan upakara.Terkait kunjungan, sejak dilauncing tahun 2017 lalu mencapai 2.867. Sampai saat ini mengalami peningkatan menjadi menjadi 9.680 kunjungan. "Kunjungan lebih didominasi oleh kelompok belajar untuk mempelajari berbagi jenis tanaman," jelasnya. Kujus menambahkan, KRG menyiapkan lahan parkir seluas 60 are untuk kenyamanan pengunjung.
Upacara Pangurip ini dihadiri Bupati Gianyar I Made Mahayastra, didampingi Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya, bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Gianyar. Mereka ikut melakukan persembahyangan bersama di lokasi tersebut.
Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra mengatakan KRG telah disahkan sebelumnya. Namun kini dilakukan upacara secara niskala. Upacara ini merupakan bentuk sinergi alam, budaya, dan masyarakat atau lokal genius yang mesti dijaga. ‘’Harapan kita, para karyawan di kebun ini dapat bekerja dengan tenang, nyaman, tercapai,” jelas Bupati Mahayastra.
Ditambahkannya, Pemkab Gianyar telah melakukan pembebasan lahan dan akan dilakukan penataan lebih lanjut untuk menarik minat pengunjung sehingga peningkatan kunjungan sesuai target dapat terealisasi. Ada tiga kelompok yang akan dikembangkan, yakni tanaman asli Pilan, tanaman tematik, dan wisata keluarga. Untuk pengembangannya, tahun ini sudah ada pembebasan sejumlah lahan. *nvi
Komentar