Hari Ini Dewan Gelar Mediasi dengan Eksekutif
Nasib tuntutan para sopir truk galian C (pasir) yang keberatan dialihkan ke jalur Culali, ketika mengangkut pasir dari kawasan galian C Songan, Kintamani akan diketahui, Selasa (26/4) hari ini.
BANGLI, NusaBali
Hal tersebut menyusul rencana mediasi antara sopir dan pihak eksekutif yang dilakukan DPRD Bangli. Rencananya mediasi akan mengundang pihak forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompida).
Wakil Ketua Dewan Bangli I Wayan Basma, mengiyakan rencana pertemuan antara kalangan sopir truk dengan pihak eksekutif. “Tadi saya sudah cek ke sekretariat (DPRD Bangli), memang akan dilaksanakan pertemuan untuk mediasi tersebut,” ujar Basma, Senin (25/4). Basma berharap pertemuan antara sopir dengan eksekutif menghasilkan solusi atas persoalan dimaksud. “Kalau menurut saya win win solution,” imbuh Basma, politisi asal Desa Suter, Kecamatan Kintamani.
Hanya saja Basma tak merinci lebih jauh model penyelesaian win win solution tersebut. Namun Basma menyatakan pada intinya ketertiban dan penataan untuk menjaga kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Kintamani tetap terjaga. Karena bagaimana pun sektor pariwisata khususnya di kawasan Kintamani, memberi kontribusi tidak sedikit terhadap PAD Bangli. Di pihak lain para sopir tetap bisa melaksanakan pekerjaan mereka dengan nyaman dan aman. Karena mereka juga punya tanggungan menghidupi keluarga.
“Saya berharap ada solusi yang elastis, sama-sama memuaskan,” kata Basma.
Kadishukominfo Kabupaten Bangli I Gede Artha, salah satu pimpinan SKPD terkait persoalan pengalihan jalur truk di kawasan Kedisan-Penelokan, tak berhasil diminta konfirmasinya. Ponselnya menunjukkan sinyal aktif, ketika dihubungi, namun tidak ada tanggapan.
Kepastian pertemuan antara para sopir truk dengan pihak Pemkab Bangli, dibenarkan Kasatpol PP Kabupaten Bangli I Dewa Agung Surya Darma. ”Ya rencananya besok (hari ini) di gedung dewan,” ucap Agung Surya Darma. Pertemuan direncanakan sekitar pukul 10.00 Wita.
Sebelumnya pengalihan arus truk ke jalur Toya Mampeh–Culali, mengundang keberatan dari kalangan sopir. Para sopir menyatakan keberatan dialihkan ke jalur Culali, karena jalur terjal, sehingga mengancam keselamatan sopir jika terpaksa melintas ke jalur Culali.
Para sopir angkut pasir berharap diizinkan lewat jalur Kedisan-Penelokan, karena jalur tersebut relatif lebih landai. Mereka pun lebih aman dan nyaman lewat jalur Kedisan-Penelokan.
Pada Jumat (22/4), puluhan sopir truk pasir tersebut mendatangi Dewan Bangli. Mereka berharap bisa tetap melintas di jalur Kedisan–Penelokan ,yang sebelumnya dilarang dengan Surat Edaran Bersama Bupati I Made Gianyar dan Kapolres Bangli AKBP Danang Beny Kusprihandono. Untuk pengangkutan barang, seperti pasir para sopir dialihkan ke jalur Culali.
Para sopir memahami pengalihan alur truk tersebut, terkait dengan penataan kawasan wisata Kintamani. Namun pemerintah jangan hanya berpikir soal pariwisata, tetapi juga memilkirkan sektor lain. Termasuk para sopir truk yang tidak bekerja di sektor pariwisata. “Tolong berikan solusinya,” imbuh sopir lainnya.
Ketua DPRD Bangli Ngakan Made Kutha Parwata menyatakan akan melakukan mediasi menindaklanjuti aspirasi para sopir tersebut. “Kami pegang aspirasi saudara-saudara. Nanti kami akan lakukan mediasi dengan SKPD dan Pak Bupati, bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida),” kata Ngakan Kutha Parwata didampingi dua Wakil Ketua Dewan I Wayan Basma dan Komang Carles. 7 k17
Komentar