Dua SMK Terancam Tak Bisa UNBK
SMKN Amlapura mesti menyediakan 170 komputer untuk UNBK, namun baru tersedia 50 unit komputer.
AMLAPURA, NusaBali
SMKN Amlapura dan SMK Toya Anyar Kecamatan Kubu, Karangasem, terancam tak bias ikut Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ajaran 2018/2019. Penyebabnya, kedua SMK ini terkendala komputer. Sementara 28 SMA/SMK lainnya tidak ada masalah jelang UNBK. Termasuk sekolah yang berada di jalur lahar Gunung Agung menyatakan siap menggelar UNBK.
Kasek SMKN Amlapura yang juga Plt Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Disdikpora Bali di Karangasem, I Wayan Artana, mengatakan sesuai instruksi Disdikpora Provinsi Bali, sedapat mungkin agar SMA/SMK 100 persen melaksanakan UNBK. Sebanyak 19 SMA dan 13 SMK di Karangasem telah siap UNBK. Hanya SMKN Amlapura dan SMK Toya Anyar belum siap. SMKN Amlapura dengan 419 siswa terbagi di lima program keahlian yakni Teknik Kendaraan Bermotor sebanyak 17 siswa, Teknik Sepeda Motor 10 siswa, Keperawatan 66 siswa, Akomodasi Perhotelan 178 siswa, dan Tata Boga 148 siswa. “Dengan siswa sebanyak itu, mesti ada 170 komputer termasuk cadangan 10 persen,” ungkap Artana, Kamis (6/12).
Artana menjelaskan, sementara SMKN Amlapura baru punya 50 komputer. SMKN Amlapura telah berkoordinasi dengan SMAN 1 Amlapura untuk pinjam komputer. Ternyata SMAN 1 Amlapura tidak memiliki komputer sebanyak itu. “Kami berusaha kerjasama dengan dua sekolah, ketentuan tidak memungkinkan, mesti kerjasama dengan satu sekolah. Maunya komputer kami bawa ke SMAN 1 Amlapura, secara teknis bermasalah. Makanya kami segera komunikasikan ke Disdikpora Provinsi Bali,” ungkap Wayan Artana.
Terpisah, SMAN Kubu yang lokasinya di jalur lahar Gunung Agung di Banjar Tigaron, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, berencana menggelar UNBK. Wakasek Kesiswaan I, Nengah Putu Suarta, mengatakan jika terlaksana maka SMAN Kubu buat pertama kali menggelar UNBK. Setelah didukung 49 komputer, segera mendatangkan 22 komputer lagi. “Kami punya 191 siswa kelas XII, kami siap ikut UNBK,” kata Nengah Putu Suarta. Rencananya simulasi digelar dua kali, Selasa (11/12) dan Selasa (18/12). Dari 191 siswa kelas XII itu berasal dari 7 kelas, masing-masing MIA (Matematika dan Ilmu Alam) sebanyak 3 kelas dengan 79 siswa, IIS (Ilmu Ilmu Sosial) sebanyak 2 kelas 46 siswa, dan IPB (Ilmu Bahasa danBudaya) sebanyak 2 kelas menampung 66 siswa. *k16
SMKN Amlapura dan SMK Toya Anyar Kecamatan Kubu, Karangasem, terancam tak bias ikut Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ajaran 2018/2019. Penyebabnya, kedua SMK ini terkendala komputer. Sementara 28 SMA/SMK lainnya tidak ada masalah jelang UNBK. Termasuk sekolah yang berada di jalur lahar Gunung Agung menyatakan siap menggelar UNBK.
Kasek SMKN Amlapura yang juga Plt Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Disdikpora Bali di Karangasem, I Wayan Artana, mengatakan sesuai instruksi Disdikpora Provinsi Bali, sedapat mungkin agar SMA/SMK 100 persen melaksanakan UNBK. Sebanyak 19 SMA dan 13 SMK di Karangasem telah siap UNBK. Hanya SMKN Amlapura dan SMK Toya Anyar belum siap. SMKN Amlapura dengan 419 siswa terbagi di lima program keahlian yakni Teknik Kendaraan Bermotor sebanyak 17 siswa, Teknik Sepeda Motor 10 siswa, Keperawatan 66 siswa, Akomodasi Perhotelan 178 siswa, dan Tata Boga 148 siswa. “Dengan siswa sebanyak itu, mesti ada 170 komputer termasuk cadangan 10 persen,” ungkap Artana, Kamis (6/12).
Artana menjelaskan, sementara SMKN Amlapura baru punya 50 komputer. SMKN Amlapura telah berkoordinasi dengan SMAN 1 Amlapura untuk pinjam komputer. Ternyata SMAN 1 Amlapura tidak memiliki komputer sebanyak itu. “Kami berusaha kerjasama dengan dua sekolah, ketentuan tidak memungkinkan, mesti kerjasama dengan satu sekolah. Maunya komputer kami bawa ke SMAN 1 Amlapura, secara teknis bermasalah. Makanya kami segera komunikasikan ke Disdikpora Provinsi Bali,” ungkap Wayan Artana.
Terpisah, SMAN Kubu yang lokasinya di jalur lahar Gunung Agung di Banjar Tigaron, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, berencana menggelar UNBK. Wakasek Kesiswaan I, Nengah Putu Suarta, mengatakan jika terlaksana maka SMAN Kubu buat pertama kali menggelar UNBK. Setelah didukung 49 komputer, segera mendatangkan 22 komputer lagi. “Kami punya 191 siswa kelas XII, kami siap ikut UNBK,” kata Nengah Putu Suarta. Rencananya simulasi digelar dua kali, Selasa (11/12) dan Selasa (18/12). Dari 191 siswa kelas XII itu berasal dari 7 kelas, masing-masing MIA (Matematika dan Ilmu Alam) sebanyak 3 kelas dengan 79 siswa, IIS (Ilmu Ilmu Sosial) sebanyak 2 kelas 46 siswa, dan IPB (Ilmu Bahasa danBudaya) sebanyak 2 kelas menampung 66 siswa. *k16
1
Komentar