198 Disabilitas Terima Sembako
Serangkaian Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2018, Pemkab Jembrana membagikan bantuan paket sembako serta uang tunai kepada 198 penyandang disabilitas se-Kabupaten Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Secara khusus pada Kamis (6/12), Bupati Jembrana I Putu Artha, menyerahkan bantuan tersebut kepada empat penyandang disabilitas di seputar Kota Negara. Empat penyandang disabilitas secara bergiliran disambangi Bupati Artha, yakni Komang Linasari,15, di Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Ni Made Puji Antarini,20, dari Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, Komang Budiartha,22, dari Desa Baluk, Kecamatan Negara, dan I Putu Alit Panca Putra, dari Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. Dalam penyerahan bantuan itu, Bupati Artha didampingi sang istri, Ni Kade Ari Sugianti alias Nyonya Ari Sugianti Artha, termasuk jajaran dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Jembrana.
Kepala Dinas Sosial Jembrana Wayan Gorim, yang turut mendampingi penyerahan bantuan tersebut, mengatakan, pembagian sembako kepada penyandang disabilitas ini, adalah salah satu bentuk perhatian dari Pemkab Jembrana dalam rangka Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional termasuk Hari Kesehatan Nasional 2018. Selain bantuan sembako, para penyandang disabilitas di Jembrana, ini juga mendapat bantuan uang sebesar Rp 2 juta per tahun. “Bantuan uang tunai, itu adalah bantuan dari Kemensos (Kementerian Sosial). Kami dari Pemkab, khusus membantu paket sembako, termasuk bantuan peralatan sekolah kepada penyandang disabilitas yang anak-anak,” ujarnya.
Bupati Artha mengharapkan kepada instansi terkait, baik dari jajaran Pemerintahan Desa, Dinas Sosial maupun Dinas Kesehatan Kabupaten, aktif mendata penyandang disabilitas di Jembrana. Pendataan menjadi salah satu penting, untuk memastikan semua penyandang disabilitas mendapatkan hak mereka. “Dari pihak desa atau kelurahan harus aktif melaporkan ke Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Dinas Sosial turun kelapangan memberikan bantuan, dan Dinas Kesehatan harus rutin juga memonitor kesehatan mereka (penyandang disabilitas),” ujarnya.
Menurutnya, dengan semakin sering turun ke lapangan, tentunya data terhadap keberadaan penyandang disabilitas akan selalu terupdate, dan bisa segera dikoordinasikan ke Pusat.*ode
Secara khusus pada Kamis (6/12), Bupati Jembrana I Putu Artha, menyerahkan bantuan tersebut kepada empat penyandang disabilitas di seputar Kota Negara. Empat penyandang disabilitas secara bergiliran disambangi Bupati Artha, yakni Komang Linasari,15, di Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Ni Made Puji Antarini,20, dari Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, Komang Budiartha,22, dari Desa Baluk, Kecamatan Negara, dan I Putu Alit Panca Putra, dari Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. Dalam penyerahan bantuan itu, Bupati Artha didampingi sang istri, Ni Kade Ari Sugianti alias Nyonya Ari Sugianti Artha, termasuk jajaran dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Jembrana.
Kepala Dinas Sosial Jembrana Wayan Gorim, yang turut mendampingi penyerahan bantuan tersebut, mengatakan, pembagian sembako kepada penyandang disabilitas ini, adalah salah satu bentuk perhatian dari Pemkab Jembrana dalam rangka Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional termasuk Hari Kesehatan Nasional 2018. Selain bantuan sembako, para penyandang disabilitas di Jembrana, ini juga mendapat bantuan uang sebesar Rp 2 juta per tahun. “Bantuan uang tunai, itu adalah bantuan dari Kemensos (Kementerian Sosial). Kami dari Pemkab, khusus membantu paket sembako, termasuk bantuan peralatan sekolah kepada penyandang disabilitas yang anak-anak,” ujarnya.
Bupati Artha mengharapkan kepada instansi terkait, baik dari jajaran Pemerintahan Desa, Dinas Sosial maupun Dinas Kesehatan Kabupaten, aktif mendata penyandang disabilitas di Jembrana. Pendataan menjadi salah satu penting, untuk memastikan semua penyandang disabilitas mendapatkan hak mereka. “Dari pihak desa atau kelurahan harus aktif melaporkan ke Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Dinas Sosial turun kelapangan memberikan bantuan, dan Dinas Kesehatan harus rutin juga memonitor kesehatan mereka (penyandang disabilitas),” ujarnya.
Menurutnya, dengan semakin sering turun ke lapangan, tentunya data terhadap keberadaan penyandang disabilitas akan selalu terupdate, dan bisa segera dikoordinasikan ke Pusat.*ode
Komentar