Camat Kuta Kumpulkan Caleg Dapil V
Jaga Kondusivitas Jelang Pileg dan Pilpres
MANGUPURA, NusaBali
Menjelang tahun politik yang tinggal menghitung hari, berbagai upaya dilakukan oleh Camat Kuta dalam menjaga kodusivitas di wilayahnya. Salah satunya adalah mengumpulkan para calon legislatif, khususnya Dapil V (Kuta). Pengumpulan tersebut untuk menyamakan persepsi dalam menjaga keamanan wilayah yang banyak dikunjungi turis itu. Bahkan, disaksikan aparat kepolisian, calon legisatif tersebut menandatangani tiga poin penting dalam menjaga keamanan Kuta.
Untuk calon legislatif dari Dapil V (Kuta) sejatinya sebanyak 45 calon anggota DPRD. Hanya saja, dalam penandatanganan kesepakatan Pileg Damai yang digelar di Kantor Camat Kuta, Badung pada Rabu (5/12) itu hanya dihadiri oleh 11 orang calon. Meski demikian, penandatanganan kesepakatan Pileg Damai tetap berlangsung dan menelurkan tiga poin penting dalam menjaga keamanan wilayah Kuta dan sekitarnya.
Poin pertama adalah mewujudkan Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia dan adil. Poin kedua, melaksanakan kampanye pemilu yang aman, tertib, berintegritas, tanpa hoax, politisasi SARA dan politik uang. Poin ketiga adalah melaksanakan kampanye berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Plt Camat Kuta I Made Widiana menerangkan kawasan Kuta, Badung sebagai barometer pariwisata Bali tentu menjadi perhatian para turis. Sekecil apapun kejadian di kawasan Kuta akan menjadi pertimbangan wisatawan untuk berkunjung ke berbagai obyek wisata. Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan calon Legislatif serta kepolisian dalam mengkampanyekan Pileg dan Pilpres secara damai. Menurut dia, untuk calon memang terdapat 45 orang dari wilayah Kuta/dapil V. Tapi, banyak yang tidak hadir karena berhalangan.
"Kita memang sudah bersurat secara resmi kepada calon. Tapi yang hadir hanya 11 orang saja. Ada yang dengan alasan ketidakhadiran mereka, ada pula yang tanpa pemberitahuan," jelas Widiana.
Meski sampai saat ini wilayah Kuta masih aman dan kondusif, tidak membuat dirinya lengah. Sehingga, berbagai antisipasi tetap dilakukan baik oleh pihaknya maupun kepolisian. Untuk menghindari berbagai gesekan dalam tahun Politik, ia berharap agar calon legislatif mengikuti peraturan yang di keluarkan oleh KPU. "Kita tentunya berharap tahapan pelaksanaan Pileg dan Pilpres berjalan aman dan lancar di wilayah Kuta dan juga wilayah lainnya. Karena, di Kuta sendiri sangat disayangkan kalau ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi saat Pileg. Tentu yang menjadi korbanya adalah pariwisata. Makanya, jauh-jauh hari kita himbau dan melakukan penandatanganan kesepakatan ini untuk menghindari itu (kejadian yang tidak diinginkan)," harapnya.*dar
Menjelang tahun politik yang tinggal menghitung hari, berbagai upaya dilakukan oleh Camat Kuta dalam menjaga kodusivitas di wilayahnya. Salah satunya adalah mengumpulkan para calon legislatif, khususnya Dapil V (Kuta). Pengumpulan tersebut untuk menyamakan persepsi dalam menjaga keamanan wilayah yang banyak dikunjungi turis itu. Bahkan, disaksikan aparat kepolisian, calon legisatif tersebut menandatangani tiga poin penting dalam menjaga keamanan Kuta.
Untuk calon legislatif dari Dapil V (Kuta) sejatinya sebanyak 45 calon anggota DPRD. Hanya saja, dalam penandatanganan kesepakatan Pileg Damai yang digelar di Kantor Camat Kuta, Badung pada Rabu (5/12) itu hanya dihadiri oleh 11 orang calon. Meski demikian, penandatanganan kesepakatan Pileg Damai tetap berlangsung dan menelurkan tiga poin penting dalam menjaga keamanan wilayah Kuta dan sekitarnya.
Poin pertama adalah mewujudkan Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia dan adil. Poin kedua, melaksanakan kampanye pemilu yang aman, tertib, berintegritas, tanpa hoax, politisasi SARA dan politik uang. Poin ketiga adalah melaksanakan kampanye berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Plt Camat Kuta I Made Widiana menerangkan kawasan Kuta, Badung sebagai barometer pariwisata Bali tentu menjadi perhatian para turis. Sekecil apapun kejadian di kawasan Kuta akan menjadi pertimbangan wisatawan untuk berkunjung ke berbagai obyek wisata. Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan calon Legislatif serta kepolisian dalam mengkampanyekan Pileg dan Pilpres secara damai. Menurut dia, untuk calon memang terdapat 45 orang dari wilayah Kuta/dapil V. Tapi, banyak yang tidak hadir karena berhalangan.
"Kita memang sudah bersurat secara resmi kepada calon. Tapi yang hadir hanya 11 orang saja. Ada yang dengan alasan ketidakhadiran mereka, ada pula yang tanpa pemberitahuan," jelas Widiana.
Meski sampai saat ini wilayah Kuta masih aman dan kondusif, tidak membuat dirinya lengah. Sehingga, berbagai antisipasi tetap dilakukan baik oleh pihaknya maupun kepolisian. Untuk menghindari berbagai gesekan dalam tahun Politik, ia berharap agar calon legislatif mengikuti peraturan yang di keluarkan oleh KPU. "Kita tentunya berharap tahapan pelaksanaan Pileg dan Pilpres berjalan aman dan lancar di wilayah Kuta dan juga wilayah lainnya. Karena, di Kuta sendiri sangat disayangkan kalau ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi saat Pileg. Tentu yang menjadi korbanya adalah pariwisata. Makanya, jauh-jauh hari kita himbau dan melakukan penandatanganan kesepakatan ini untuk menghindari itu (kejadian yang tidak diinginkan)," harapnya.*dar
Komentar