nusabali

Gempa Kagetkan Simulasi Tsunami

  • www.nusabali.com-gempa-kagetkan-simulasi-tsunami

Para peserta pun kaget, meskipun tidak sampai membuat panik.

TABANAN, NusaBali

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan menggelar simulasi penanggulangan bencana akibat gempa dan tsunami di Lapangan Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, Kamis (6/12). Namun para peserta simulasi ini dikagetkan peristiwa gempa sungguhan berkekuatan 5,3 SR yang berpusat di Mataram, Lombok Barat.

Simulasi tersebut digelar menyusul 12 desa di enam kecamatan di Kabupaten Tabanan, berpotensi terjadi ancaman tsunami (lihat tabel). 12 desa ini ada di dekat pesisir.

Pantauan di lapangan, simulasi diikuti sekitar 400 orang dari kalangan TNI, Polri, BPBD Provinsi Bali, PMI dan masyarakat. Simulasi yang digelar nampak persis seperti adanya bencana tsunami sungguhan. Seluruh petugas panik dan mobil ambulans serta BPBD Tabanan wara-wiri menghidupkan sirine untuk membantu proses evakuasi warga yang terdampak bencana. Hanya saja sebelum simulasi dimulai, diwarnai dengan gempa sungguhan. Para peserta pun kaget, meskipun tidak sampai membuat panik.

Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Made Sucita menerangkan, simulasi ini untuk meningkatkan kesiapsigaan kepada seluruh masyarakat Tabanan terlebih lagi 12 desa di enam kecamatan di Tabanan berpotensi terjadi ancaman tsunami. "Jika terjadi tsunami tinggi gelompang mencapai 11-39 meter dengan rata-rata maksimum air masuk daratan mencapai 1,5 kilometer," ungkapnya.

Jelas Sucita, gelar simulasi gempa tsunami dengan harapan masyarakat dan petugas terbiasa melakukan cara penyelamatan diri maupun evakuasi. Selain menggelar latihan di 12 desa tersebut, juga telah dibuat peta evaluasi tsunami. "Kami sudah buat peta itu, dan sudah disosialisasikan kepada masyarakat terutama masyarakat daerah pesisir," tegas Sucita.

Terkait simulasi yang digelar diwarnai gempa sungguhan,  Sucita menyebutkan peserta tidak ada yang panik. Ia meyakini, dengan gempa sungguhan itu, kegiatan tersebut direstuai oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa. "Mungkin saja direstui Sasuhunan (Tuhan, Red), agar dalam melakukan pelatihan sungguh-sungguh," tandasnya. *de

Komentar