Sedang Operasi, Pasien Diminta ke Kasir
Seorang pasien di China diminta untuk turun dari meja operasi saat sedang menjalani pembedahan.
LANZHOU, NusaBali
Dia diwajibkan membayar tagihan senilai 15.300 yuan atau sekitar Rp 32,2 juta agar operasinya bisa diselesaikan.South China Morning Post seperti dilansir kompas mewartakan pada Kamis (6/12), kini Modern Men's Hospital di Lanzhou itu justru memberi pasien tersebut uang senilai 41.450 yuan atau Rp 87,4 juta.
Uang itu sebagai kompensasi atas insiden dia harus berjalan dari meja operasinya, saat masih di bawah pengaruh anastesi ke lantai bawah untuk membayar biaya yang diminta dokter bedah. Pasien bermarga Yao tersebut merupakan seorang turis dari provinsi Yunnan. Dia berkonsultasi di rumah sakit di provinsi Gansu pada 25 Oktober llau.
Yao juga sudah membayar uang muka senilai 538 yuan atau sekitar Rp 1,1 juta. Tapi dokter menghentikan operasinya di tengah jalan dan menuntut pembayaran yang lebih banyak.
Dokter bilang bahwa kelenjar limfanya meradang dan saraf yang terbuka perlu diperbaiki. Jika tidak, dia akan menghadapi banyak masalah ke depannya. Yao mengaku takut, tapi karena setengah sadar akibat obat bius akhirnya dia menyetujui saran dokter bedah.
Dengan luka-lukanya yang diperban, dia dibawa ke lantai bawah untuk membayar biaya operasi. Yao tercengang ketika mengetahui prosedur standar untuk operasinya tersebut hanya berkisar sekitar 1.000 hingga 2.000 yuan.
Akhirnya, dia mengajukan keluhan kepada pihak berwenang dan berhasil mencapai kesepakatan melalui mediasi Biro Kesehatan dan pemerintah distrik.
Kecurangan medis di China memang merajalela dengan rumah sakit swasta yang kerap membebani pasien dengan biaya besar untuk perawatan ringan. *
Dia diwajibkan membayar tagihan senilai 15.300 yuan atau sekitar Rp 32,2 juta agar operasinya bisa diselesaikan.South China Morning Post seperti dilansir kompas mewartakan pada Kamis (6/12), kini Modern Men's Hospital di Lanzhou itu justru memberi pasien tersebut uang senilai 41.450 yuan atau Rp 87,4 juta.
Uang itu sebagai kompensasi atas insiden dia harus berjalan dari meja operasinya, saat masih di bawah pengaruh anastesi ke lantai bawah untuk membayar biaya yang diminta dokter bedah. Pasien bermarga Yao tersebut merupakan seorang turis dari provinsi Yunnan. Dia berkonsultasi di rumah sakit di provinsi Gansu pada 25 Oktober llau.
Yao juga sudah membayar uang muka senilai 538 yuan atau sekitar Rp 1,1 juta. Tapi dokter menghentikan operasinya di tengah jalan dan menuntut pembayaran yang lebih banyak.
Dokter bilang bahwa kelenjar limfanya meradang dan saraf yang terbuka perlu diperbaiki. Jika tidak, dia akan menghadapi banyak masalah ke depannya. Yao mengaku takut, tapi karena setengah sadar akibat obat bius akhirnya dia menyetujui saran dokter bedah.
Dengan luka-lukanya yang diperban, dia dibawa ke lantai bawah untuk membayar biaya operasi. Yao tercengang ketika mengetahui prosedur standar untuk operasinya tersebut hanya berkisar sekitar 1.000 hingga 2.000 yuan.
Akhirnya, dia mengajukan keluhan kepada pihak berwenang dan berhasil mencapai kesepakatan melalui mediasi Biro Kesehatan dan pemerintah distrik.
Kecurangan medis di China memang merajalela dengan rumah sakit swasta yang kerap membebani pasien dengan biaya besar untuk perawatan ringan. *
1
Komentar