Ekspor Teh Diproyeksikan Naik 10 Persen
Di akhir tahun ini harga sejumlah komoditas di pasar global kembali menggeliat. Hal ini juga berlaku pada ekspor teh.
JAKARTA, NusaBali
Sejauh ini teh lokal sangat memiliki prospek dagang yang cukup baik. Namun efek perang dagang China dan AS ini tampaknya berkontribusi juga pada peningkatan ekspor teh.
"Kelihatannya sejalan. Kalau kita lihat ekspor kita ke Asia dan Eropa Timur itu meningkat. Karena Eropa itu banyak aturan baru lagi. Tapi kita pertahankan saja untuk volume dan nilai yang tetap," kata Ketua Eksekutif Dewan Teh Indonesia (DTI) Suharyo Husen, Kamis (6/12) seperti dilansir kontan.
Para produsen teh mengincar beberapa negara potensial untuk negara tujuan ekspor teh tahun 2019 seperti Asia, Timur Tengah dan Arab Saudi.
"Asia juga termasuk Malaysia, Thailand dan Jepang, negara ini memiliki kecenderungan mengimpor teh tahun 2019 semakin meningkat," ungkapnya.
Suharyo memprediksi bahwa ekspor teh lokal akan meningkat 10 persen di akhir tahun 2018. Sebelumnya Suharyo mengestimasi tahun 2018 ekspor teh mencapai 60.000 ton. Tahun 2017 ekspor teh yakni 54.900 ton
"Kalau prediksi saya bisa mencapai 10% an, sampai 70.000 lah. Tapi untuk produksi mencukupi karena udara saat ini bagus dan mendukung untuk produksi teh," kata Suharyo.
Selain itu beberapa kebun milik negara di PTPN VI dan VIII juga sudah mulai bangkit sehingga ekspor tidak terkendala oleh produksi. Produksi teh di Indonesia tahun ini adalah 140.234 ton (estimasi), namun peningakatan produksi akan terjadi karena ditambah produksi dari PTPN.
"Yang penting lahan tetap 113.808 hektare kira-kira itu kalau dipertahankan dan ada perbaikan lagi, tentunya 10% bisa naik produksinya," ujarnya. *
"Kelihatannya sejalan. Kalau kita lihat ekspor kita ke Asia dan Eropa Timur itu meningkat. Karena Eropa itu banyak aturan baru lagi. Tapi kita pertahankan saja untuk volume dan nilai yang tetap," kata Ketua Eksekutif Dewan Teh Indonesia (DTI) Suharyo Husen, Kamis (6/12) seperti dilansir kontan.
Para produsen teh mengincar beberapa negara potensial untuk negara tujuan ekspor teh tahun 2019 seperti Asia, Timur Tengah dan Arab Saudi.
"Asia juga termasuk Malaysia, Thailand dan Jepang, negara ini memiliki kecenderungan mengimpor teh tahun 2019 semakin meningkat," ungkapnya.
Suharyo memprediksi bahwa ekspor teh lokal akan meningkat 10 persen di akhir tahun 2018. Sebelumnya Suharyo mengestimasi tahun 2018 ekspor teh mencapai 60.000 ton. Tahun 2017 ekspor teh yakni 54.900 ton
"Kalau prediksi saya bisa mencapai 10% an, sampai 70.000 lah. Tapi untuk produksi mencukupi karena udara saat ini bagus dan mendukung untuk produksi teh," kata Suharyo.
Selain itu beberapa kebun milik negara di PTPN VI dan VIII juga sudah mulai bangkit sehingga ekspor tidak terkendala oleh produksi. Produksi teh di Indonesia tahun ini adalah 140.234 ton (estimasi), namun peningakatan produksi akan terjadi karena ditambah produksi dari PTPN.
"Yang penting lahan tetap 113.808 hektare kira-kira itu kalau dipertahankan dan ada perbaikan lagi, tentunya 10% bisa naik produksinya," ujarnya. *
Komentar