Jajaran DPD II Golkar Usul Musda Dipercepat
Informasi soal sejumlah Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali berangkat ke Jakarta menemui DPP Golkar, bukanlah isapan jempol belaka.
Datangi DPP Golkar di Jakarta
DENPASAR, NusaBali
Mereka memang benar menemui Sekjen DPP Golkar, Jenderal TNI (Purn) Lodewijk F Paulus, di Jakarta, Kamis (7/12), untuk usulkan digekar Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Bali dipercepat.
Dalam pertemuan dengan Sekjen DPP Golkar, jajaran Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota tidak ada mengusulkan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Golkar Bali, untuk mencari Keta DPD I Golkar Bali buat menggantikan Ketut Sudikerta yang terseret sebagai tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan jual beli tanah senilai Rp 150 miliar. Sebab, tidak memenuhi syarat digelar Musdalub, mengingat Sudikerta selaku Ketua DPD I Golkar Bali tak ada salah ketika memimpin partai, melainkan dia bermasalah secara pribadi.
Maka, yang diusulkan oleh jajaran DPD II Golkar Kabupaten/Kota ke DPP Golkar adalah Musda dipercepat. Seharusnya, Musda Golkar Bali baru akan dilakukan akhir tahun 2020 mendatang. Sebab, sebelumnya Sudikerta terpilih menjadi Ketua DPD I Golkar Bali melalui Musda pada Desember 2015. Musda Golkar diusulkan dipercepat, kalau bisa pekan ini, agar segera memiliki Ketua DPD I Golkar Bali yang definitif.
Hal ini diakui Ketua DPD II Golkar Badung, I Wayan Muntra, di Denpasar, Jumat (7/12) sore. "Saya akui memang ke Jakarta bersama para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota lainnya. Tapi, saya tidak ada kepentingan apa pun, selain memang ingin menyelamatkan organisasi. Saya tidak ada beban. Nanti silakan tanya para Ketua DPD II Golkar yang lain," ujar Wayan Muntra sembari menunjukkan foto-foto pertemuan DPD II Golkar Kabupaten/Kota dengan Sekjen DPP Golkar.
Hanya saja, Wayan Muntra enggan menyebut siapa saja Ketua DPD II Golkar yang ikut ke Jakarta, karena dirinya mengeluarkan statemen dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPD II Golkar Badung. "Kalau Ketua DPD II Golkar yang ikut ke Jakarta, cukup Anda lihat fotonya saja. Saya tidak mau menyebarkan foto ini. Yang jelas, Ketua DPD II Golkar Gianyar Pak Made Dauh Wijana, tidak ikut karena dia memang sakit," beber Muntra.
Ditanya soal isi pertemuan dengan Sekjen DPP Golkar, menurut Muntra, DPD II Golkar Kabupaten/Kota intinya usulkan Musda Golkar Bali Dipercepat. “Kenapa Musda dipercepat, ya karena Pak Sudikerta kan tidak ada salah dalam memimpin organisasi ini? Dia berjasa terhadap Golkar selama 20 tahun, mulai dari sebagai Bendahara DPD II Golkar Badung, kemudian Ketua DPD II Golkar Badung, hingga dua kali periode jadi Ketua DPD I Golkar Bali. Lha, apanya mau di-Musdalub-kan?" katanya.
Menurut Muntra, secara material Sudikerta rela berkorban membiayai partai selama di Golkar. Keberhasilan Golkar menangkan Pilkada Badung 2005 dan 2010, serta Pilgub Bali 2013 juga prestasi Sudikerta. "Selain membiayai partai, prestasi Golkar menangkan Pilgub Bali 2013 itu nilainya luar biasa, ditengah dominasi parpol lain,” tegas Muntra.
“Saya sendiri mengajak kader Golkar dan sesepuh partai, janganlah kita melihat persoalan pribadi sosok Sudikerta. Lihat juga jasa dia kepada partai. Kami DPD II Golkar Kabupaten/Kota maunya Musda dipercepat, bukan Musdalub. Kalau bisa, pekan ini sudah digelar Musda Golkar Bali," lanjut politisi Golkar asal Banjar Sawangan, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini.
Lalu, bagaimana sikap DPP Golkar atas usulan Musda Golkar Bali dipercepat? "Ya, DPP Golkar akan koordinasikan aspirasi kita ini. Silakan tanya Plt Ketua DPD I Golkar Bali Pak Gede Sumarjaya Linggih. Aspirasi kan sudah kami sampaikan, karena ingin pucuk pimpinan DPD I Golkar Bali segera definitif, mengingat tarung Pileg 2019/Pilpres 2019 sudah di depan mata. Kita tak ingin persoalan Golkar berlarut-larut dan dimanfaatkan lawan untuk menyerang,” katanya.
Sementara itu, Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer merasa dilangkahi atas manuver sejumlah Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota yang usilkan Musda dipercepat ke DPP Golkar. Menurut Demer, dirinya dirinya sudah ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD I Golkar Bali. Kemudian, ada juga Korbid Kepartaian DPP Golkar yang bisa diajak bicara menyampaikan aspirasi Musda dipercepat.
"Harusnya, mereka (para Ketua DPD II Golkar, Red) ke saya dulu bicara. Saya selaku Korwil Bali DPP Golkar. Kemudian, ada Korbid Kepartaian Wilayah Timur, Pak Ibnu Munzir," sesal Demer yang juga Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar saat dikonfirmasi NusaBali per telepon di Jakarta, Jumat kemarin.
Meski demikian, Demer mengaku segera akan menggelar rapat di DPD I Golkar Bali, Minggu (9/12) besok, dengan melibatkan selutuh DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali. "Saya balik ke Bali malam ini (tadi malam), nanti akan ada rapat di Denpasar, 9 Desember," tegas politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali tiga kali periode ini.
Ketut Sudikerta sendiri resmi dicopot sebagai Ketua DPD I Golkar Bali, Selasa (4/12), setelah ditetapkan Polda Bali sebagai tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan jual beli tanah senilai Rp 150 miliar, hingga dicekal bepergian ke luar Bali. Sebagai gantinya, DPP Golkar tunjuk Gede Sumarjaya Linggih alias Demer menjadi Plt Ketua DPD I Golkar Bali.
Pencopotan Ketut Sudikerta sebagai Ketua DPD I Golkar Bali dan penunjukan Demer jadi Plt ini dituangkan melalui SK DPP Golkar Nomor Kep 362/DPP/Golkar/XII/2018, tertanggal 4 Desember 2018, yang ditandatangani Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen DPP Golkar, Lodewijk F Paulus. SK penunjukan sebagai Plt Ketua DPD I Golkar Bali tersebut diserahkan Ketua Koordinator Bidang Kepartian DPP Golkar, Ibnu Munzir, langsung kepada Demer, Selasa sore, di Jakarta, dengan disaksikan Sekretaris DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry. *nat
DENPASAR, NusaBali
Mereka memang benar menemui Sekjen DPP Golkar, Jenderal TNI (Purn) Lodewijk F Paulus, di Jakarta, Kamis (7/12), untuk usulkan digekar Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Bali dipercepat.
Dalam pertemuan dengan Sekjen DPP Golkar, jajaran Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota tidak ada mengusulkan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Golkar Bali, untuk mencari Keta DPD I Golkar Bali buat menggantikan Ketut Sudikerta yang terseret sebagai tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan jual beli tanah senilai Rp 150 miliar. Sebab, tidak memenuhi syarat digelar Musdalub, mengingat Sudikerta selaku Ketua DPD I Golkar Bali tak ada salah ketika memimpin partai, melainkan dia bermasalah secara pribadi.
Maka, yang diusulkan oleh jajaran DPD II Golkar Kabupaten/Kota ke DPP Golkar adalah Musda dipercepat. Seharusnya, Musda Golkar Bali baru akan dilakukan akhir tahun 2020 mendatang. Sebab, sebelumnya Sudikerta terpilih menjadi Ketua DPD I Golkar Bali melalui Musda pada Desember 2015. Musda Golkar diusulkan dipercepat, kalau bisa pekan ini, agar segera memiliki Ketua DPD I Golkar Bali yang definitif.
Hal ini diakui Ketua DPD II Golkar Badung, I Wayan Muntra, di Denpasar, Jumat (7/12) sore. "Saya akui memang ke Jakarta bersama para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota lainnya. Tapi, saya tidak ada kepentingan apa pun, selain memang ingin menyelamatkan organisasi. Saya tidak ada beban. Nanti silakan tanya para Ketua DPD II Golkar yang lain," ujar Wayan Muntra sembari menunjukkan foto-foto pertemuan DPD II Golkar Kabupaten/Kota dengan Sekjen DPP Golkar.
Hanya saja, Wayan Muntra enggan menyebut siapa saja Ketua DPD II Golkar yang ikut ke Jakarta, karena dirinya mengeluarkan statemen dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPD II Golkar Badung. "Kalau Ketua DPD II Golkar yang ikut ke Jakarta, cukup Anda lihat fotonya saja. Saya tidak mau menyebarkan foto ini. Yang jelas, Ketua DPD II Golkar Gianyar Pak Made Dauh Wijana, tidak ikut karena dia memang sakit," beber Muntra.
Ditanya soal isi pertemuan dengan Sekjen DPP Golkar, menurut Muntra, DPD II Golkar Kabupaten/Kota intinya usulkan Musda Golkar Bali Dipercepat. “Kenapa Musda dipercepat, ya karena Pak Sudikerta kan tidak ada salah dalam memimpin organisasi ini? Dia berjasa terhadap Golkar selama 20 tahun, mulai dari sebagai Bendahara DPD II Golkar Badung, kemudian Ketua DPD II Golkar Badung, hingga dua kali periode jadi Ketua DPD I Golkar Bali. Lha, apanya mau di-Musdalub-kan?" katanya.
Menurut Muntra, secara material Sudikerta rela berkorban membiayai partai selama di Golkar. Keberhasilan Golkar menangkan Pilkada Badung 2005 dan 2010, serta Pilgub Bali 2013 juga prestasi Sudikerta. "Selain membiayai partai, prestasi Golkar menangkan Pilgub Bali 2013 itu nilainya luar biasa, ditengah dominasi parpol lain,” tegas Muntra.
“Saya sendiri mengajak kader Golkar dan sesepuh partai, janganlah kita melihat persoalan pribadi sosok Sudikerta. Lihat juga jasa dia kepada partai. Kami DPD II Golkar Kabupaten/Kota maunya Musda dipercepat, bukan Musdalub. Kalau bisa, pekan ini sudah digelar Musda Golkar Bali," lanjut politisi Golkar asal Banjar Sawangan, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini.
Lalu, bagaimana sikap DPP Golkar atas usulan Musda Golkar Bali dipercepat? "Ya, DPP Golkar akan koordinasikan aspirasi kita ini. Silakan tanya Plt Ketua DPD I Golkar Bali Pak Gede Sumarjaya Linggih. Aspirasi kan sudah kami sampaikan, karena ingin pucuk pimpinan DPD I Golkar Bali segera definitif, mengingat tarung Pileg 2019/Pilpres 2019 sudah di depan mata. Kita tak ingin persoalan Golkar berlarut-larut dan dimanfaatkan lawan untuk menyerang,” katanya.
Sementara itu, Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer merasa dilangkahi atas manuver sejumlah Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota yang usilkan Musda dipercepat ke DPP Golkar. Menurut Demer, dirinya dirinya sudah ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD I Golkar Bali. Kemudian, ada juga Korbid Kepartaian DPP Golkar yang bisa diajak bicara menyampaikan aspirasi Musda dipercepat.
"Harusnya, mereka (para Ketua DPD II Golkar, Red) ke saya dulu bicara. Saya selaku Korwil Bali DPP Golkar. Kemudian, ada Korbid Kepartaian Wilayah Timur, Pak Ibnu Munzir," sesal Demer yang juga Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar saat dikonfirmasi NusaBali per telepon di Jakarta, Jumat kemarin.
Meski demikian, Demer mengaku segera akan menggelar rapat di DPD I Golkar Bali, Minggu (9/12) besok, dengan melibatkan selutuh DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali. "Saya balik ke Bali malam ini (tadi malam), nanti akan ada rapat di Denpasar, 9 Desember," tegas politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali tiga kali periode ini.
Ketut Sudikerta sendiri resmi dicopot sebagai Ketua DPD I Golkar Bali, Selasa (4/12), setelah ditetapkan Polda Bali sebagai tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan jual beli tanah senilai Rp 150 miliar, hingga dicekal bepergian ke luar Bali. Sebagai gantinya, DPP Golkar tunjuk Gede Sumarjaya Linggih alias Demer menjadi Plt Ketua DPD I Golkar Bali.
Pencopotan Ketut Sudikerta sebagai Ketua DPD I Golkar Bali dan penunjukan Demer jadi Plt ini dituangkan melalui SK DPP Golkar Nomor Kep 362/DPP/Golkar/XII/2018, tertanggal 4 Desember 2018, yang ditandatangani Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen DPP Golkar, Lodewijk F Paulus. SK penunjukan sebagai Plt Ketua DPD I Golkar Bali tersebut diserahkan Ketua Koordinator Bidang Kepartian DPP Golkar, Ibnu Munzir, langsung kepada Demer, Selasa sore, di Jakarta, dengan disaksikan Sekretaris DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry. *nat
1
Komentar