nusabali

Jelang Galungan, Harga Daging Ayam Naik

  • www.nusabali.com-jelang-galungan-harga-daging-ayam-naik

Penyebab daging ayam mahal lantaran pasokan bibit ayam banyak mati karena musim hujan belakangan ini.

TABANAN, NusaBali
Jelang hari raya Galungan dan Kuningan, Rabu (26/12) dan Sabtu (5/1/2019), Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemkab Tabanan, melakukan sidak (inspeksi mendadak) di Pasar Dauh Pala dan Pasar Tabanan, Jumat (7/12). Hasilnya, harga daging ayam di dua pasar di Tabanan mengalami kenaikan.

Tim terdiri dari pertugas dari Bagian Perekonomian Setda Tabanan, Polres Tabanan, Disperindag Tabanan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, dan Peternakan.  Menurut beberapa pedagang, kenaikan harga daging ayam sudah terjadi sejak seminggu. Harga daging ayam yang mulanya Rp 37.000 per kilogram naik menjadi  Rp 40.000 hingga Rp 42.000 per kilogram. Penyebab daging ayam mahal lantaran pasokan bibit ayam banyak mati karena musim hujan belakangan ini.

Kasubag Penanaman Modal Bagian Perekonomian Setda Tabanan, Ida Ayu Putu Widya Dewi mengatakan, secara umum dari sidak yang dilakukan di dua pasar harga kebutuhan pokok normal.  Hanya saja, lanjut Widya Dewi, kenaikan harga terjadi pada daging ayam potong.  ‘’Normalnya, harga daging ayam Rp 35.000 sampai Rp 38.000 per kilogramnya. Sekarang sudah mencapai Rp 40.000 sampai Rp 42.000 per kilogram," ungkapnya.

Menurutnya, harga daging ayam potong tersebut tergantung dari harga ayam bakul atau ayam hidup yang dibeli oleh para pedagang. Apabila ayam bakul dibeli Rp 24.500 maka akan dijual Rp 40.000 per kilogramnya, sedangkan jika dibeli Rp 25.000 - Rp 26.000 maka pedagang akan menjual ayam potong seharga Rp 42.000 hingga Rp 45.000 per kilogram. "Harga ayam saja yang naik kalau yang lain masih normal telur baru mulai ada kenaikan dari yang Rp 1.000 per butir menjadi Rp 2.000 perbutir," tegasnya.

Atas temuan tersebut, Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Decky Hendra Wijaya yang tergabung dalam TPID< mengatakan sesuai hasil rapat TPID akan digelar pasar murah. Rencananya dilakukan enam kali menjelang hari raya Galungan, Kuningan, Natal, dan Tahun Baru 2019. “Jadi untuk menstabilkan harga kita akan menggelar pasar murah rencananya mulai tanggal 11 sampai 12 Desember 2018 ini," ujarnya. *de

Komentar