RSJ Bangli Bakal Jadi Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi

BANGLI, NusaBali
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali di Bangli telah diusulkan menjadi RS Pendidikan Afiliasi. Tim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun sudah terjun melakukan visitasi di RSJ Bangli, Jumat (7/12), untuk melihat langsung kondisi dan sejauh mana kesiapan rumah sakit yang berdiri tahun 1933 ini untuk menjadi RS Pendidikan Afiliasi.

Rombongan dari Kemenkes yang terjun melakukan visitasi di RSJ Bangli, Jumat kemarin, dipimpin Ketua Tim Vsitasi Dr Ester Marini Lubis MKM. Mereka didampingi Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dan Direktur RSJ Bali, dr I Dewa Gede Basudewa SpKJ.

Sekda Dewa Indra mengatakan, RSJ Bangli telah diusulkan menjadi RS Pendidikan Afiliasi ke Kemenkes. Usulan tersebut telah direspons dengan turunnya tim visitasi baik dari Kemenkes, Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI), dan Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia (APKI).

"Tim inilah yang akan melakukan penilaian terhadap hal-hal yang menjadi kriteria atau standar untuk menjadi RS Pendidikan Afiliasi dan beberapa paremeternya," jelas Dewa Indra.

Ditanya apa keuntungannya menjadi RS Pendidikan Afiliasi, menurut Dewa Indra, RSJ tidak hanya melaksanakan layanan kesehatan bagi penderita gangguan kejiwaan, tapi juga kegiatan pendidikan. "Tentu ketika perguruan tinggi mengirim mahasiswa ke sini ada kontribusi. Tapi, bukan itu yang menjadi golnya, melaikan RSJ bisa bersinergi dengan Fakultas Kedokteran untuk pengembangan pendidikan," tandas Dewa Indra.

Intinya, lanjut Dewa Indra, ke depan RSJ Bangli bisa berkembang serta menjadi tempat penelitian dan pelatihan. "Rumah sakit ini harus berkembang, tidak hanya sebatas layanan kesehatan saja. RSJ juga terbuka untuk Fakultas Kedokteran,” kata birokrat asal Buleleng yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BPBD Provinsi Bali ini.

Dewa Indra menegaskan, RSJ milik Pemprov Bali ini merupakan RS rujukan satu-satunya di Bali dalam hal gangguan jwa. Karena itu, sudah sepatutnya RSJ Bangli menjadi sebuah RS Pendidikan. “Melaui visi rumah sakit yang ingin menjadikan RSJ sebagai pusat rujukan pelayanan kesehtan jiwa paripurna, maka dengan dukungan Pemprov Bali diharapkan RSJ di Bangli nantinya ditetapkan Kemenkes menjadi RS Pendidikan Afiliasi,” katanya.

Untuk menjadikan RSJ Bangli sebagai RS bertaraf internasional, maka harus disiapkan SDM serta sarana dan prasarana yang memadai, sesuai dengan Standar Akreditasi Rumah Sakit.

Sementara, Direktur RSJ Bangli dr Dewa Gede Basudewa SpKJ menyatakan, untuk mendapatkan status sebagai RS Pendidikan Afiliasi, harus memenuhi sejumlah persyaratan. Nah, yang menjadi penilaian dalam visistasi adalah visi misi, sisi manajemen, dan SDM pada praktek klinik.

"Yang dinilai itu SDM praktek klinik, bagaimana mengatur rasio petugas dengan siswa yang akan dididik," jelas dr Dewa Basudewa. Kemudian, kata dia, perencanaan dan pelaksanaan pendidikan juga harus jelas, sehingga pendidikannya berkualitas. "Untuk manajemnen saja, ada 20 parameter," katanya.

Menurut Dewa Basudewa, pihaknya telah menyiapkan keperluan untuk menjadikan RSJ Bangli sebagai RS Pendidikan Afiliasi sejak jauh-jauh hari. Sejauh ini, yang sudah penjajakan ke RSJ Bangli adalah Fakultas Kedokteran Unud, Fakultas Kedokteran Unwar, dan Fakultas Kedokteran Universitas Al Azhar.

Sementara itu, Ketua Tim Vsitasi dari Kemenkes, dr Ester marini Lubis MKM, sangat mengapresiasi pencapaian RSJ Bangli belakangan ini. Menurut Ester, untuk menjadi sebuah RS Pendidikan Afiliasi, maka RSJ Bangli harus benar-benar siap memenuhi standar yang diatur dalam peraturan dan harus mampu menaungi semua peserta didik dari berbagai institusi.

Ester menegaskan, sesua UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, setelah nantinya ditetapkan sebagai RS Pendikan Afiliasi, maka RSJ Bangli harus siap menjamin pelayanan pendidikandan penelitian yang bermutu, menjamin pelayanan kesehatan untuk pasien, serta memberika perlindungan, dan mmberikan kepastian hukum. Pihaknya berharap agar RS Pendidkan Utama di Bali bisa terus berkoordinasi dan memonitor rumah sakit jejaringnya, sehingga kualitas pelayanan bisa sama. *es